39. Absurdity

1.9K 208 29
                                    

"Selera mereka yang aneh."

Enjoy Reading

•••

Gadis itu tak menyadari bahwa Luhan, yang sedang bersama EXO member lainnya di café itu, sudah menyadari keberadaan gadis itu. Ia melirik Rose yang sejak turun dari mobil hingga menuju pintu café itu sibuk dengan ponselnya. Luhan benar-benar ingin tahu apa yang membuat gadis itu begitu fokus dan tampak bahagia itu. Ia benar-benar penasaran dan ia benci fakta bahwa ia tak bisa mengintip ke dalam kepala gadis itu.

"Dia sedang chatting dengan seseorang," kata Haejin menatap selidik Rose yang fokus dengan ponselnya.

Luhan setuju. Jelas-jelas Rose terlalu asik chatting sampai ia menabrak pintu café. Yah, apakah gadis itu juga chatting ketika mengemudi? Itu berbahaya! Aish, gadis ini benar-benar! Yah, perhatikan di depanmu! Kenapa juga kau tidak masuk dan berdiri di depan pintu itu sambil sibuk chatting? Siapa yang sebenarnya chatting denganmu sampai mengalihkan fokusmu? Yah, Rosselyne Nam!

"Yah, telepon dia, dia bisa berdiri di depan pintu itu entah sampai kapan," kata Giyoon menyuruh Haejin.

Haejin mengangguk dan mengambil ponselnya. Ia tak mau repot-repot jalan ke pintu, membukakannya bagi Rose dan menyuruhnya masuk. Lebih baik menelepon Rose dan menyadarkannya akan dunia nyata.

Luhan bisa melihat gadis itu terlonjak kaget ketika ponsel yang dipegangnya itu berdering. Wajahnya langsung terangkat mencari sosok si penelepon di dalam café itu sebelum mendorong pintu café itu dan masuk ke dalam. Luhan tak gagal menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan Rosselyne Nam sore itu. Gadis itu tampak terlalu bahagia sampai tak bisa menahan senyumnya. Langkahnya begitu ringan seakan ia melayang. Sesuatu yang baik telah terjadi padanya.

"Oh-kay, berniat mengatakan dengan siapa kau chatting?" tanya Haejin blak-blakan begitu Rose duduk diantara Haejin dan Giyoon.

"HUH?!" tanya Rose terkejut begitu langsung ditanya seperti itu.

"Tunjukan padaku!" suruh Haejin meminta ponsel Rose namun gadis itu refleks menjauhkannya dari jangkauan siapapun di meja itu. Haejin menatap gadis itu menyelidik. "Mencurigakan."

"Aku akan memberitahu kalian nanti," kata Rose berusaha untuk senormal mungkin meksi jelas teman-teman semejanya tahu gadis itu tampak merona menjadi pusat perhatian.

"Tumben kau main rahasia-rahasiaan seperti ini," kata Jae memicingkan mata curiga.

Giyoon, yang duduk di antara Jae dan Rose, merasakan perubahan suasana hati sahabatnya itu. Ia menyenggol Jae pelan, memberitahunya untuk bersikap normal. Namun gadis itu hanya melirik sebal pada sahabat prianya itu.

"Kau menyukainya," kata Haejin masih menatap selidik.

"HAH? Kau ngomong apa?!" tanya Rose panik di konfrontasi langsung seperti itu. Wajahnya sontak menjadi panas dan jantungnya semakin berdetak keras. Seperti ketika ia menyimpan rahasia besar dan hampir ketahuan.

"AHA! Aku benar!" kata Haejin menyeringai membuat Rose menutup wajahnya dan mengerang.

Oh-kay, apa yang terjadi disini? Rosselyne Nam menyukai seseorang? Siapa? Bagaimana? Sejak kapan? Hei, dia baru saja di konfrontasi oleh pacar dari mantannya hari jumat kemarin, bagaimana bisa sekarang ia sudah berpindah hati? Whoa, gadis ini benar-benar tak tertebak.

"Yah, siapapun yang melihatmu juga tahu kau menyukai orang yang chatting denganmu," kata Giyoon menyenggol-nyenggol Rose, menggoda orang tertua di meja mereka itu.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang