64. The Incubus

1.1K 123 9
                                    

"Bergabung denganku."

Enjoy Reading

•••

Kabar kecelakaan yang menimpa Navajo benar-benar merupakan hal yang tak pernah di duga oleh seluruh orang di SMA. Dikabarkan kecelakaan terjadi hari Sabtu pada siang hari dan ketiga anak muda itu akan dimakamkan saat Minggu pagi hari.

Ya, semua terkejut kecuali Rose, anti-K lainnya, dan ketiga kakak Navajo itu. Rose tahu jelas ini adalah rencana Krités untuk menarik Navajo dari kehidupannya. Agar Navajo bisa fokus sepenuhnya menjalankan tugas mereka di Krités tanpa ada gangguan. Tugas mereka menjadi 'sahabat' Rose telah selesai, mereka telah mendapatkan semua info yang mereka perlukan selama 6 tahun ini.

Pagi itu pemakaman Navajo, Rose tidak datang. Ia takkan datang, ia takkan mengakui ketiga sahabatnya telah mati karena memang mereka belum mati sama sekali. Rose tahu jelas itu.

Sayangnya, seseorang mengacaukannya dan memintanya untuk menemuinya di area pemakaman yang sama dengan pemakaman Navajo.

FLASHBACK.

Dini hari, ketika Rose sedang menyelesaikan beberapa pekerjaannya, sebuah nomor yang disembunyikan meneleponnya.

"Yoboseyo?"

"Rosselyne Nam," sapa suara diujung sana, suara yang Rose cukup kenal meski ia hanya sekali mendengarnya di pesta Jaejoong.

Rose terdiam sebentar dan menyandarkan tubuhnya pada sofanya. "Kau sudah tahu aku mencarimu," kata Rose tenang menyatakan.

"Tentu saja," jawab pria itu ringan. "Tapi kuberitahu ini, Rosselyne Nam, kau takkan menemukanku. Aku yang akan menemukanmu."

"Kau pergi ke bar itu. Entah bersembunyi saat aku datang atau datang kesana setelah aku pergi," kata Rose. "Apapun jawabanmu, sama saja berarti aku telah menemukanmu."

Zico terdiam, tapi Rose sempat mendengar kertakan giginya, mungkin menahan marah. "Kenapa kau mencariku, Rosselyne Nam?"

"Aku perlu mendiskusikan sesuatu denganmu," jawab Rose pada intinya. "Secara langsung."

Zico bersiul memuji. "Berani, sungguh berani, Rosselyne Nam, mengingat pertemuan pertama kita tidak begitu baik," katanya. Rose sangat yakin pria itu menyeringai saat ini.

"Di tempat terbuka," tambah Rose, mengabaikan komentar Zico itu. "Jadi kapan waktunya?"

"Benar-benar tak ingin basa-basi, huh?" kata Zico mendengus. "Besok. Jam setengah 12, Pemakaman S di section E."

"Baiklah. Sampai jumpa besok. Selamat malam."

"Selamat malam, Rosselyne Nam."

END OF FLASHBACK.

Jadi disinilah Rose, menghentikan mobilnya di depan gerbang pemakaman tepat ketika waktu menunjukan pukul setengah 12 kurang 10 menit. Ia bisa melihat ketiga kakak Navajo masih disana, menyalami tamu yang hendak pulang. Infinite, Seongwoo, beberapa Queenka ada disana. Hongbin, V, dan Jieun juga hadir disana. Ah, Rose mengenali Vixx, kelompok Hongbin juga hadir. Beberapa member EXO hadir disana yaitu; Suho, Kris, D.O, Tao, Kai, dan Sehun. Jaejoong dan Junsu juga hadir, setia berdiri di dekat ketiga sahabat mereka. Dan ia juga melihat Lily yang berdiri disamping Sehun yang merangkul bahu mungilnya.

Sebuah cubitan di dada Rose terasa melihat itu, namun ia mengabaikannya. Hal seperti ini bukan saatnya untuk ia pikirkan. Ada hal yang lebih penting yang menyita pikirannya daripada 'sekedar' perasaan seperti ini. Ia mengirimkan pesan pada Hongbin untuk menunggunya hingga selesai jadi mereka bisa pergi ke suatu tempat, lalu gadis itu keluar dari mobilnya dan menuju tempat pertemuan.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang