38. New Love?

1.9K 195 55
                                    

"OTTOKHAE???!!!"

Enjoy Reading

•••

Rosselyne Nam duduk di kelas kosong itu, menantikan sang guru yang memberikannya detensi. Rose berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan dirinya. Menenangkan gemuruh dalam dadanya. Menenangkan suasana perutnya yang entah kenapa bagaikan roller coaster. Sensasi yang ia rasakan saat ini begitu menyiksa namun juga begitu... menggetarkan? Rose sulit untuk menjelaskannya. Ia sulit mengatakan apakah ia menyukai sensasi ini atau tidak. Apakah sensasi ini adalah pertanda baik atau buruk, Rose sama sekali tak tahu.

Rose melirik jamnya, sudah 4 menit dari jadwal detensinya tapi Shim Changmin masih belum menampakan batang hidungnya. Apakah guru ini tak tahu apa yang dinamakan tepat waktu? Hey, jangan-jangan Changmin mengerjainya? Uh-oh, tidak mungkin, kan? Itu terlalu kekanak-kanakan! Argh, Shim Changmin, cepatlah datang sehingga sensasi aneh ini pun segera berakhir!

Tepat 8 menit 43 detik dari jadwal awal detensi Rose, Shim Changmin melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas itu. Uh-oh, saat itu Rose merasa seakan ia lupa bagaimana cara bernafas. Bagaimana bisa ada guru setampan ini? Ini benar-benar ilegal! Murid-murid pasti akan terganggu oleh ketampanannya dan tidak bisa fokus untuk belajar! Ketampanan Shim Changmin adalah sesuatu yang ilegal!

Bernafas, Rose. Bernafas.

Gadis itu mengingatkan dirinya. Fokus dan kendalikan dirimu! Kau tidak boleh terjerat pesona Shim Changmin. Dia gurumu, Demi Apapun, Rose! Ingat perbedaan umur kalian! Dia bukan seorang Pedo! Fokus! Fokus! Fokus! OH GWAD, lihatlah jakunnya yang bergerak ketika ia berdehem. Bagaimana bisa dia begitu menarik?

Rose melihat bibir gurunya itu bergerak, tapi ia tak bisa mendengar suara apapun yang keluar dari bibir itu. Seakan otaknya buntu untuk menerjemahkan apa yang ia dengar. Atau seperti kupingnya disumbat sesuatu. Yang Rose tahu, ia tak bisa mengalihkan matanya dari bibir yang bergerak itu. Oh, lihatlah, itukah bibir yang diciumnya hari sabtu lalu? OH-MY-GOD-! Rose masih ingat jelas sensasi yang ia rasakan ketika berciuman dengan gurunya itu. Ia masih ingat bagaimana bibir itu mencumbunya dengan liar dan bagaimana Rose bisa merasakan sedikit alkohol dari lidah Changmin.

DEMI MERLIN, ROSSELYNE NAM! Kau benar-benar sudah gila! Apa yang baru saja kau pikirkan? Itu gurumu! GU-RU-MU-! Kau benar-benar sudah gila! Sangat-sangat gila! Apa yang terjadi padamu sebenarnya?! Ini adalah hal teridiot dan teraneh yang terjadi dalam hi—

GRU~ GRU~ GRU~

Baik cerocosan dalam benak Rose ataupun omongan Changmin terinterupsi oleh bunyi aneh itu. Ruang kelas itu begitu hening dan baik keduanya tak tahu dari mana bunyi itu berasal.

GRU~ GRU~ GRU~

Oh-kay, Rose merasakan sesuatu dalam perutnya. Seperti terjadi perang dunia kedua di dalam perutnya. Perang yang menyebabkan suara aneh itu menginterupsi omongan Changmin. Kini Rose mendapat penjelasan logis kenapa otaknya tidak berfungsi dengan normal sejak detensi ini dimulai.

Rosselyne Nam sedang kelaparan.

Changmin tertawa mendengar bunyi perut Rose yang begitu keras dan bahkan terdengar jelas olehnya yang di meja guru. "Yah, apa diperutmu sedang terjadi perang?" tanya Changmin tertawa.

Rose menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mengerang malu. Gosh, ia tak tahu kenapa situasi ini benar-benar memalukan.

Changmin tak bisa menahan senyum kecilnya melihat gadis itu. Ia memberikan dua lembar kertas di meja Rose. "Tulislah intropeksi dirimu dalam 4 halaman. Aku akan segera kembali," kata Changmin lalu beranjak pergi.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang