61. Manipulative Bastard

1.5K 190 38
                                    

"Tapi benarkah kau tidak berpikir untuk pergi?"

❤ Enjoy Reading ❤

•••

D.O menikmati malamnya di café. Entah ada angin apa semua member EXO berkumpul di café itu. Kali ini tanpa embel-embel Rosselyne Nam. Mereka hany berkumpul begitu saja. Namun melihat kedatangan Haejin disini, D.O yakin gadis mungil itu akan segera muncul.

"Dia akan datang ke café ini, aku berani bertaruh," kata Baekhyun bersandar di bangkunya dan melipat tangannya.

"Dia?" tanya Sehun heran.

"Rosselyne Nam tentu saja," jawab Baekhyun yakin.

"Kenapa begitu? Aku tak yakin," kata Chanyeol ragu.

"Jika dia muncul, kau harus menjadi budakku 3 hari," kata Baekhyun menyeringai.

"Kalau dia tidak muncul, kau yang akan menjadi budakku 3 hari," balas Chanyeol sebal.

"Dia pasti akan muncul," kata Xiumin setuju dengan Baekhyun.

"Setuju," gumam D.O meminum tehnya.

"Kenapa kalian begitu yakin?" tanya Suho heran.

D.O ingin tertawa mendengar pertanyaan itu dari seorang Kim Suho yang terobsesi untuk mengamati Rosselyne Nam. Bukankah seharusnya ia jelas tahu jawabannya?

"Jung Haejin ada disini, itu sudah jelas," jawab Chen lalu tertawa melihat ekspressi horor Chanyeol ketika menyadari itu.

"Dia bisa saja janji dengan yang lainnya bukan Rose-noona," komentar Kai, tampak sedikit dongkol ketika topik tentang gadis itu dibahas.

Apa yang terjadi antara Rose dan Kai? Ah, ya, D.O ingat soal Baekhyun yang membantu Rose untuk menukar Kai dengan Lee Jieun untuk kelompok PM. Dia sepertinya masih belum berhasil membalas gadis itu.

"Hyung? Kau mau kemana?" tanya Woohyun heran melihat Seongwoo yang keluar dari lorong dengan pakaian formal bahkan berjas, cukup menarik perhatian beberapa orang disana termasuk D.O.

"Rapat PG," jawabnya sambil memakai dasinya.

"Sekarang?" tanya Sunggyu mengangkat alisnya.

"Rosselyne Nam sedang dalam mode setan. Kami harus menyelesaikan masalah ini paling lambat jam 12 malam nanti. Si Iblis itu bahkan mengatakan 'selamat bekerja para Cinderella, Ibu Peri menantikan hasilnya'," gerutu Seongwoo dongkol sambil merapihkan bajunya.

"Serius? Rose?" tanya Dongwoo terkejut.

"Dia akan memecat kami jika ini tidak beres. Termasuk aku, sepupunya sendiri. Bisa kau bayangkan itu?" seru Seongwoo frustasi.

"Kenapa sulit bagiku untuk membayangkan dia begitu?" Komentar Tao mengerutkan kening, sebenarnya hanya bermaksud untuk member EXO, tapi jelas Infinite dan Seongwoo mendengar itu.

"Aku juga takkan percaya tapi Rose memang bisa berubah menjadi Iblis jika sudah menyangkut pekerjaan. Tak memandang keluarga sekalipun," kata Seongwoo merinding. Seongwoo baru-baru ini mulai memasuki PG Korea dan ia sudah jelas tahu bahwa ia tak boleh macam-macam di pekerjaannya meski ia adalah sepupu Rose dan bagian dari keluarga Nam. "Kau benar-benar harus mempersiapkan diri nanti, Woohyun-ah. Kau akan menyaksikan sepupumu yang idiot dan naïve itu berubah menjadi Hitler."

Woohyun merinding mendengar itu. Rose sangat jarang marah. Gadis itu pernah meledak ketika Woohyun memojokan ayahnya, tapi mereka dengan cepat berbaikan meski ia tak langsung minta maaf. Tapi membayangkan Rose menjadi Hitler? Itu benar-benar diluar imajinasi Woohyun.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang