68. Escape

1.5K 171 40
                                    

"Aku heran kenapa dia yang kau pilih."

♥Enjoy Reading
•••

Ini tidak benar.

Entah sudah berapa kali kata-kata itu terngiang di otak Rose. Terlebih setiap pengumuman mengatakan ada pesawat yang lepas landas.

Ini jalan terbaik.

Lagi, kata-kata itu juga berkali-kali terngiang dalam otak Rose. Kembali membuatnya tetap duduk dan tak beranjak sedikitpun dari ruang tunggu VIP selama 2 jam lebih. Tidak, bukannya pesawatnya di-delay tapi karena memang Rose datang terlalu cepat dan memilih mendekam di bandara daripada di tempat manapun di Seoul.

Kau tak perlu merasakan rasa sakit itu lagi. Kau terlalu banyak menderita dan ini saatnya menyerah dan memulai yang baru.

Lagi, satu sisi dalam dirinya mencoba meyakinkan bahwa ini jalan yang terbaik. Melindunginya dari rasa sakit. Rasa malu. Dari ego yang terluka lebih dalam.

Rasa sakit.

Dua kata itu membuat Rose seakan kembali pada kewarasannya. Seakan otaknya kini bisa berpikir jernih sebagaimana ia yang biasa. Sebagaimana ia yang seharusnya.

Kelebatan memori penting nan dihargainya kembali bermunculan dalam benaknya.

FLASHBACK

Rose, yang umurnya 11 tahun, berada di sebuah taman dengan seorang wanita yang memakai jubah putihnya. Mereka hanya duduk dan mengamati pasien-pasien lain yang berjalan-jalan ditaman.

"Apakah rasa sakit tak bisa dihindari?" tanya Rose sambil menatap pemandangan tenang di depannya.

"Hm? Tentu bisa, tapi kau takkan bertumbuh dan takkan belajar apapun," jawab si wanita berjas putih itu.

"Sepertinya menyenangkan jika hanya terus-terusan menjadi bayi," gumam Rose sedikit dongkol karena ia harus bertumbuh dewasa dan menghadapi semua rasa sakit yang akan membentuk hidupnya.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang