"Berhenti berlaku menggemaskan. Kau mencoba merayuku?"
❤ Enjoy Reading ❤
•••
Seongwoo kembali ke café tak lama setelah Lay tiba. EXO dan Woohyun masih menunggu kabar dari Kai dan Sehun yang mengejar mahluk tak terlihat itu.
"Invisible man?" tanya Seongwoo terkejut.
"Tidak, aku yakin dia adalah mahluk yang memiliki kekuatan untuk menghilangkan keberadaannya. Ia cukup berbakat hingga kaumnya tak diketahui," kata Luhan berpikir dalam.
Bagaimana bisa Luhan tak menyadari keberadaan mahluk itu? Bagaimana bisa ia tidak menyadari pikiran mahluk itu? Tidak, ini benar-benar aneh, Luhan tak bisa membaca pikirannya. Luhan mencoba tapi hanya menemukan dirinya tekurung di sebuah kotak kedap suara berwarna putih.
Pikiran mahluk itu begitu kuat. Jebakan seperti itu hanya bisa dilakukan orang yang memiliki pikiran yang kuat. Dan kotak itu... ruangan kubus itu... benar-benar menyeramkan. Ada sesuatu yang aneh dengan kotak itu. Ada sesuatu yang janggal, namun sulit untuk Luhan ketahui karena ia segera keluar begitu merasakan ancaman dari kotak itu. Ia tak sempat untuk menganalisa.
"Luhan?" tanya Suho menyadari salah satu membernya itu tampak berpikir dalam.
"Huh?" tanya Luhan mengangkat kepalanya dan menyadari semua menatapnya. "Bagaimana dengan Sehun dan Kai? Aku tak menerima kabar apapun dari mereka," kata Luhan mengalihkan.
"Tidak, mereka belum menghubungi," kata Kris menjawab, namun bisa merasakan ada sesuatu yang mengganggu Luhan. Ia tak ingin mendesak pria itu. Tidak sekarang.
"Kalau begitu aku akan memasang infus Rose," kata Lay menuju ke lorong.
"Aku juga akan memberikan beberapa buku untuknya," kata Seongwoo langsung mengekor di belakang Lay.
Luhan mendengar dengan seksama langkah kaki Seongwoo dan Lay yang menuju ke kamar Rose. Bagaimana D.O dipersilahkan untuk turun, mendengarkan suara Lay memasang infus dan bagaimana cairan itu mengalir memasuki tubuh Rose. Semua terdengar jelas oleh Luhan.
"Bisa tolong berikan aku waktu sebentar dengan Rose?" tanya Seongwoo begitu Lay selesai memasang infusnya.
"Tak masalah," kata Lay lalu tersenyum pada Rose sebelum keluar kamar.
Suasana hening sesaat ketika Lay menutup pintu kamar itu. Seongwoo tampak canggung dan berdehem kaku. "Aku berpikir selama perjalanan tadi," kata Seongwoo pelan. "Apakah terjadi sesuatu antara kau dan Lily? Tingkahmu cukup aneh ketika baru kembali," kata Seongwoo.
Luhan teringat akan itu. Bagaimana Rose datang dan memeluk Woohyun lalu menangis sambil meminta maaf. Luhan cukup aneh juga dengan sikap melankolis gadis itu yang cukup tiba-tiba. Tapi setelah ia tahu ternyata Rose sakit, ia tak terlalu memikirkan hal itu.
"Oh." Hanya itu tanggapan Rose.
"Jadi?" tanya Seongwoo.
"Tidak, tidak apa-apa."
"Okay, kuganti pertanyaanku. Bagaimana kencanmu dengan Lily?" tanya Seongwoo lagi, memancing.
"Good," bisik Rose parau.
Luhan bisa melihat dengan jelas apa yang ia lihat dari kepala Seongwoo. Setetes air mata gagal ditahan Rose ketika gadis itu menjawab pertanyaan Seongwoo. Apa yang terjadi? Kenapa Rose menangis?
"Good? Dan kenapa kau menangis jika memang semua berjalan baik?" tanya Seongwoo pelan.
Rose menutup matanya dengan lengannya yang tak diinfus. "Karena sesuatu yang baik itu berlalu begitu cepat," kata Rose masih terdengar parau dan air matanya semakin tak tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusional Problem [EXO Fanfiction]
Fanfiction[Private Chapter 1-10, 20-30, 41-dst] Mahluk Supernatural, apakah nyata? Atau khayalan? Rose adalah gadis cerdas namun dikonfirmasi memiliki masalah delusional. Lalu apa yang terjadi ketika gadis ini dihadapkan dalam situasi bahwa mahluk superna...