8. Bargain

3.3K 267 7
                                    

"Jadi bagaimana keputusannya? Happily ever after?"

Enjoy Reading

•••

Luhan menatap murid baru dan ketiga membernya itu pergi dari meja EXO. Ia tak pernah mengatakan pada para membernya, sesuatu yang penting namun tak ingin ia akui. Sejak gadis itu masuk ke café ini dan mengucapkan nama kaum mereka, Luhan langsung memakai kekuatan Vampirnya.

Dan yang ia temukan adalah hal yang sangat-sangat tak bisa ia duga.

Pertama, ia tidak bisa menembus pikiran Rosselyne Nam. Sama sekali tidak bisa, seakan gadis itu tak pernah ada disana. Ini benar-benar aneh. Biasanya ada beberapa mahluk supernatural yang bisa melindungi pikiran mereka, dan ketika itu yang Luhan hadapi adalah tembok. Tembok yang ia coba untuk tembus. Namun pikiran Rosselyne Nam berbeda. Tidak ada tembok, tidak ada ruang kosong, tidak ada apa-apa. Benar-benar keberadaannya tak bisa dideteksi.

Kedua, Luhan menyadari sesuatu yang aneh. Ada bagian dalam diri Rosselyne Nam yang tak diragukan adalah mahluk supernatural. Namun Luhan tak pernah menemukan jenis ini, ia bahkan tidak tahu jenis seperti ini ada. Terlebih begitu samar bahkan ketika ia memakai kemampuan Vampirnya pun terasa samar. Keberadaannya tak bisa dideteksi dengan kemampuan manusia.

Lalu ketika Rose - begitu panggilannya - mengucapkan kekuatan Tao, Luhan berusaha masuk ke dalam pikiran V dan memastikan gadis itu tak tahu apa-apa. Dan V tak berbohong. V memang hanya memberi tahu nama mereka sebagai Kingka. Bahkan Vampir rendahan itu tak memberitahu nama panjang mereka. Jadi apa yang Rose katakan tentang kekuatan Tao benar-benar spontanitas. Atau ternyata gadis itu benar-benar tahu entah dari mana?

Rosselyne Nam benar-benar tak tertebak. Berbahaya menurut Luhan. Ia terkadang mengatakan sesuatu yang ada dalam dunia delusionalnya tanpa sadar bahwa apa yang ia katakan adalah bagian dari rahasia mereka. Ia mengatakan dengan tepat seakan tahu padahal ia tidak tahu apa-apa. Atau dia benar-benar tahu?

Luhan tak bisa mengerti. Terlalu banyak ketidakpastian dan kemungkinan, terlebih ia tak bisa membaca pikiran Rose. Semua benar-benar terasa sulit.

"Jadi kami disini ingin membicarakan tentang pertukaran anggota kelompok Project Major," kata Rose yang terdengar jelas oleh Luhan.

"Sudah kuduga, kau benar-benar ingin jadi pahlawan bagi Lee Jieun bukan, Rosselyne Nam?"

Luhan cukup terkejut mendengar pikiran Tao itu. Rose ingin menjadi pahlawan bagi Lee Jieun? Hari pertama V dan hari kedua Lee Jieun. Besok siapa lagi? Apakah Rose ingin menghapuskan penindasan dari Korean Private Academy? Ck, ck, ck, kau terlalu naif, Rosselyne Nam.

"Jadi, kelompokku adalah Kim Taehyung, aku - Rosselyne Nam -, dan Kai-sshi. Sedangkan kelompok Kris-sshi ada Tao-sshi dan Jieun," kata Rose memberitahu. "Aku bermaksud untuk menukar Kai-sshi dan Jieun. Apakah Anda keberatan?"

Menukar Kai dengan Jieun? Sebenarnya apa yang gadis ini mau? Luhan selalu berpikir Rose ingin menarik perhatian Kingka namun kini malah fokus berkelompok dengan korban penindasan. Tidakkah dia tahu dia bisa kena imbasnya?

Kris, Kai, dan Tao hanya menatap datar Rose, masih enggan bereaksi.

"Jika kalian satu kelompok, akan lebih mudah. Juga kalau aku tidak sekelompok dengan Kai-sshi dan Jieun tidak sekelompok dengan Kris-sshi dan Tao-sshi, maka aku dan Jieun juga tidak akan ditindas. Kalian senang satu kelompok, kami juga senang. Happily ever after," kata Rose menyerocos.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang