Anything for you

1.2K 58 0
                                    

  Alma, Dimas dan Natly kelabakan dibuat kaget dengan rencana Navin. Pukul delapan malam, mereka sudah berada di objek wisata kepulauan seribu. Entah apa yang akan dilakukan pria itu, tiba-tiba menelfon mereka. Memintanya untuk pergi ke sana, sedangkan dia sendiri pun, masih belum muncul juga. Bahkan karena begitu niatnya, Navin sudah menyiapkan beberapa kamar untuk mereka. "Gila kali ya! Nyuruh kita ke sini, tapi dia sendiri belum datang juga." Keluh Dimas.

"Dia gak cerita apapun sama lo Nat? Terus Navin nya masih di mana?"
"Gak bilang apa-apa, kayaknya dia jemput Bella. Tadi pas gue pulang dari rumahnya, dia bilang mau ke apartment buat jemput Bella." Alma dan Dimas semakin penasaran saja, sebenarnya apa yang direncanakan oleh pria jangkung bermata coklat itu. Karena Navin dan Bella masih dalam perjalanan, mereka memilih untuk masuk ke kamar yang sudah dipesan dan bersantai sejenak.

"Sebenarnya lo mau bawa gue ke mana sih? Sampai harus bawa pakaian, baju renang pula. Terus ini, kita beneran mau ke pulau seribu?" Bella masih bertanya-tanya pada Navin yang telah menculiknya. Pria itu tidak berkata apapun, hanya menyuruhnya membawa beberapa pakaian dan barang yang diperlukannya dan membawanya pergi begitu saja.
"Iya lah Bell, sudah jelas kan. Kita sudah di kapal, masih nanya juga." Jawab Navin dengan gelengan kecilnya. "Setidaknya lo bilang dulu sebelumnya, kan gue minta traktir liburannya yang lebih mahalan dikit." Gurau Bella yang melirik Navin yang sedang mengayun-ayun tangannya ke dasar air sekilas. "Sial, bukannya berterima kasih. Malah minta yang lebih mahal!" Jawab Navin malas. "Bercanda kali! Kayaknya lagi dapat uang gusuran nih, mobil baru, sport pula. Terus pakai acara traktir liburan segala." Gurau Bella yang masih penasaran dengan alasan di balik ni semua.

"Ya mobil gue kan rusak, parah. Butuh waktu lama buat diperbaiki. Akhirnya, gue ganti saja."
"Tapi sekalinya ganti, langsung keren, beralih ke sport. Makin banyak donk, cewek yang kecantol. Dan makin banyak juga cewek yang merasa cemburu sama Natly nantinya." Bella terus saja menggoda Navin dengan mobil barunya. "Apaan sih lo! Mana ucapan trima kasihnya? Lo kan orang pertama, yang gue ajak pakai mobil itu."

"Wah, berarti tadi, gue perawanin mobil lo donk?"
"Iya, senang hah?!"
"Senang lah! Tapi jangan terlalu sering bawa mobil dulu Vin, kaki lo kan belum sembuh. Bukannya dirawat baik-baik! Memang bandel lo tuh ya!" Jawab Bella yang masih menghawatirkan kesembuhan kaki Navin. "Daripada jarang gerak!" Bantah Navin memberikan pembelaan. "Terserah, batu!"

      Navin dan Bella tiba di pulau yang sudah dipijaki oleh Alma dan yang lain. Sepi, hanya ada beberapa tamu yang sedang duduk di meja makan, dan bersantai di pinggir kolam renang. Navin meminta Bella untuk masuk ke dalam kamarnya, membenahi barang bawaannya.

Setelah memberitahukan pada Dimas bahwa ia dan Bella sudah tiba, Navin mengajak mereka keluar untuk duduk dan bersantai di tepi pantai. Bella mengeluarkan t-shirt, sweater dan sandal jepitnya. Karena ini sudah malam, angin pantai pun pasti sangatlah dingin. Ia berjaga-jaga agar tubuhnya tidak terasa menggigil.
"Yo!" Navn melambaikan tangan pada teman-temannya yang memasang wajah keheranan. "Yo ya yo! Maksud lo apa sih Vin?!" Dimas merampas penjepit yang berada di tangan Navin, dan memukulkannya pada kepala pria itu. "Kalian gue ajak refreshing bukannya senang, malah ngeluh!"

"Ya bilang dulu jauh-jauh hari. Gak dadakan, tiba-tiba sore telfon. 'Oy, ke pulau seribu sekarang, sudah gue pesanin kamar, kalian langsung check in saja'; bah!" Banta Alma yang menirukan percakapan Navin dengan suaminya tadi sore, dengan gerakan bibir menyungging yang terlihat menjengkelkan. "Gue saja diculik, tahu-tahu di bawa ke kapal." Ujar Bella yang datang menghampiri mereka.
"Berisik! Nanti saja ngobrolnya, mending kita makan. Bantuin gue bakar ikannya nih!" Navin menyerahkan kipas itu pada Dimas. "Baru datang sudah dapat ikan saja kamu Vin?" Tanya Natly yang melumuri bumbu pada ikan segar itu. "Iya, tadi aku minta dari dalam. Tenang saja Nat, masih segar kok ikannya."

Villain In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang