"Orion.'' panggil Luna pelan.
Orion tetap diam.
Dengan sabar Luna kembali memanggil Orion.
"Orion.''
Orion Sama sekali tak mendengarnya. Sebenarnya apa yang sedang dilihat dan dipikirkannya sampai melamun seperti itu?
Luna ikut melihat keluar jendela mengikuti arah pandang Orion.
Bulan sabit, itulah yang Orion perhatikan lama sekali. Tapi bulan sabit itu warnanya bukan emas.
Seharusnya kan ini bulan emas, kenapa warnanya jadi seperti itu? Pikir Luna heran.
Warna bulan itu adalah warna diantara emas dan merah, warnanya jadi tak jelas diantara emas dan merah, tapi juga tak bisa disebut oranye.
Ada apa dengannya? Ekspresi Orion seperti biasa dan tak bisa terbaca oleh Luna.
Ekspresi Orion memang sulit dibaca, sama halnya dengan Luna. Mereka sama-sama pandai menyembunyikan ekspresi mereka satu sama lain sehingga orang-orang tak mudah menebak seperti apa mereka sebenarnya.
Tapi jika Orion selalu menampilkan wajah datar dan dinginnya untuk menutupi berbagai macam ekspresinya, lain hal dengan Luna yang selalu tersenyum dan menampilkan poker face nya.
"Orion!'' Luna menyentuh bahu Orion.
Orion sedikit kaget karenanya, tapi ia hanya menatap luna seperti biasanya lurus ke manik mata.
"Ada apa?'' tanya Orion datar.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.''
"Bicara saja.''
"Kau berhutang penjelasan padaku. Kau sebelumnya berjanji padaku kalau kau akan menjelaskan tentang 'orang terpilih'.'' Luna duduk disamping orion.
Tanpa diduga Orion tersenyum lembut kearah Luna.
Luna ternganga kaget.
''Kalau kau tersenyum seperti itu, bisa-bisa aku akan menyukaimu.'' Kata Luna jujur.
"Tak perduli kau menyukaiku atau tidak, yang terpenting kau itu milikku.'' Orion menatap Luna serius.
Haaaah, kata-kata itu lagi. Keluh Luna dalam hati.
Luna sangat sering mendengar kalimat itu dari mulut Orion, bahkan hampir setiap hari.
"Scarlet moon.''
"Hmm? Apa kau bilang?'' Luna tak mendengar gumaman Orion.
"Scarlet moon, sebentar lagi akan tiba.'' Orion beralih menatap Luna.
"Lalu?'' Luna masih tak mengerti.
"Segel itu akan terlepas.'' kata Orion sambil menatap leher Luna.
"Ah, maksudmu ini?'' Tanya Luna sambil memegang kalung berbandul permata merah dilehernya.
Orion mengangguk.
"Nenekku bilang, semua kekuatanku tersegel pada kalung ini.'' Luna meneliti kalung yang dipakainya dengan serius.
"...'' Orion hanya diam.
"Kau belum menjawab pertanyaanku sebelumnya.'' kata Luna menatap manik mata Orion.
"'Orang terpilih' adalah seseorang yang akan menjadi keluarga kerajaan dan melindungi kerajaan tersebut. Biasanya 'orang terpilih' lahir dikerajaan yang berbeda setiap abadnya.'' Orion menjelaskan dengan tenang.
"Lalu?'' Luna semakin duduk mendekat kesamping Orion.
"Mereka punya kekuatan sihir yang sangat hebat dan langka. Dan tidak semua 'orang terpilih' adalah orang baik. Bahkan beberapa dari mereka malah menghancurkan kerajaannya dan bukan melindunginya.''
![](https://img.wattpad.com/cover/69132760-288-k484332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Moon (END)
Fantasía#1 in Fantasy (12-03-2017) Sebuah cermin menuntun seorang gadis bernama Luna ke dunia penuh keajaiban. Di sana, pangeran berambut perak yang terlahir di bulan perak telah menunggu sekian lamanya untuk membawanya pada takdir berbahaya. Orion, itulah...