Chapter 28 - A Moment

47.5K 4K 101
                                    

Warning!!

Chapter ini menyebabkan sakit hati, gangguan emosi, baper kepanjangan, dan pingin cepet-cepet nikah.

Dianjurkan jangan membaca untuk usia 17+.

Kalau kalian masih tetep pingin baca, tanggung resiko!

#justkidding 😂😂😂

***

"Sepertinya Zelya menyukainya, sebelumnya aku tak pernah melihat Zelya sangat perhatian pada seorang wanita.'' Orion ikut duduk disamping Luna yang duduk di sofa ruang tengah rumah Indri.

"Sepertinya begitu.'' ia menyender didada Orion sambil memejamkan matanya, sepertinya ia kelelahan sehingga mengantuk.

Orion memeluk Luna yang menyender didadanya dengan sayang sambil mengusap-usap rambut panjangnya.

"Sepertinya kita harus menginap disini.'' Kata Luna pelan, matanya semakin berat dan kemudian benar-benar tertidur.

"Tak masalah, tidurlah.'' Orion mengecup puncak kepala Luna dan kemudian membaringkan badannya dan badan Luna ke sofa yang cukup lebar untuk mereka tiduri berdua, sambil ia memeluk istrinya ia lalu ikut memejamkan matanya.

Setelah Indri terlelap Zelya menaruh piring kotor bekas Indri makan kedapur lalu setelah itu ia keruang tengah tempat Orion dan Luna berada.

"Pange...ran..'' Zelya terhenti saat melihat mereka berdua sudah terlelap di sofa.

Zelya tersenyum lalu mencari-cari selimut dikamar tamu yang sebelumnya diberitahu Indri, lalu kembali keruang tengah untuk menyelimuti mereka berdua.

"Sepertinya aku juga harus tidur.'' Zelya menguap dan kembali masuk kekamar Indri. Untunglah ada sofa panjang dikamarnya, jadi Zelya bisa tetap mengawasinya.

Luna bangun paling pagi, dan perlahan turun dari sofa tanpa menyenggol Orion sedikitpun, ia tak tega membangunkan suaminya.

"Selimut?'' ia baru sadar kalau ia dan Orion memakai selimut. Ia tersenyum dan langsung berpikir pasti Zelya yang melakukannya.

Ia lalu pergi kekamar Indri dan menemukan Zelya masih tertidur pulas di sofa, sedangkan Indri sudah duduk diatas kasurnya sambil melipat selimutnya.

Luna menatapnya tersenyum, ''Udah baikan?''

Indri mengangguk sambil mengangkat kedua lengannya seperti binaragawati, tanda kalau ia sudah baik-baik saja.

"Aku lapar.'' Bisik Indri menghampiri Luna.

"Haruskah kita masak?'' Usul Luna.

"Ayok!'' Dengan riang Indri merangkul lengan Luna.

Sementara mereka memasak Zelya terbangun dan kebingungan karena melihat Indri tak ada, dan kasurnya juga sudah ia rapihkan.

Zelya menguap lalu meregangkan tubuhnya dan berjalan kearah ruang tamu dan mendapati Orion masih terlelap. Ia bisa mendengar suara berisik cekikikan Luna dan Indri dari arah dapur, jadi ia duduk menyender di sofa tempat Orion tertidur dan menyalakan TV dengan volume kecil agar tak membangunkam Orion.

"Eh, kak Zelya udah bangun?'' Sapa Indri yang berjalan dari arah dapur. "Kakak mending mandi dulu deh, aku siapin sikat gigi, handuk, dan baju gantinya sekalian yuk.'' Ajaknya pada Zelya ke arah kamar tamu.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang