Chapter 11 - Memories

75.1K 6.6K 94
                                    

Luna membuka matanya dan mendapati wajah Orion yang sangat dekat didepannya.

Ah, aku sangat merindukan wajah ini. Pantas aku tak bisa mengalihkan mataku darinya, bahkan sedetikpun. Luna menatap wajah Orion yang tertidur.

Ia sangat ingat wajah Orion tujuh tahun yang lalu. Wajah dingin sekaligus hangat yang polos, wajah yang selalu dingin dan datar ketika menatap orang disekitarnya. Wajah tertawa lepasnya yang hanya akan ia tunjukkan pada Luna, air matanya yang hanya akan dilihat Luna, bahkan senyum mempesonanya yang hanya muncul ketika bersama Luna.

Luna mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Orion.

Mata Orion yang terpejam seketika terbuka dan menatap Luna.

Deg!

Luna agak kaget, tapi lagi-lagi ia tak bisa mengalihkan tatapannya. Ia seakan terhipnotis oleh mata Orion.

"Kenapa? Aku sangat tampan ya?'' tanya Orion dengan nada menyindir.

Luna mengangguk dan tersenyum, ''Hmmm, kau sangat tampan.''

Blushhh..

Pipi Orion memerah.

"Eh? Kau malu?'' tanya Luna kaget.

"Hahahaaa, kau sangat menggemaskan Rion.'' Luna terkekeh pelan.

"Diamlah, bagaimana kau bisa mengatakan hal yang memalukan seperti itu?'' Orion menutupi wajahnya dengan satu tangannya.

Orion mengintip wajah Luna dari balik sela-sela jarinya.

Tes..

Orion membeku melihat air mata Luna menetes.

"Ada apa? Kenapa kau menangis?'' Orion menyentuh pipi Luna dan menghapus airmatanya.

"Aku... aku tak tahu, Rion.'' Luna menghapus air matanya yang terus mengalir dengan kedua tangannya.

Orion langsung memeluk Luna dan air mata Luna berhenti mengalir.

"Ah, mungkin karena kau sangat merindukanku.. itu hal yang wajar.'' Orion mempererat pelukannya.

"Maaf... aku sudah melupakanmu. Pasti kau sangat lelah menungguku.'' Luna melingkarkan kedua tangannya dileher Orion dan menjambak pelan rambut perak Orion.

"Ya, aku tak tahan lagi, sampai-sampai ingin memelukmu terus, tapi kau malah terus memberontak saat kupeluk.'' Orion mengelus kepala Luna dengan sayang.

"Ehem-ehmmm!'' suara seseorang mengagetkan Orion dan Luna sehingga mereka melepaskan pelukan mereka satu sama lain.

"Pa..papa!'' Luna sangat kaget. "Jangan salah paham pa! Kami hanya...'' Luna berhenti bicara dan berpikir keras bagaimana menjelaskannya.

"Kami hanya tidur bersama semalaman.'' jawab Orion langsung.

Plakkk! Luna memukul punggung Orion.

"Awww! Kenapa? Apa aku salah?!'' Orion tak terima Luna memukulnya.

"Kau membuat papa salah paham Rion!'' Luna melotot kesal.

"Kami tak melakukan apapun walaupun tidur satu ruangan, pa. Jadi jangan salah paham.'' Luna berbicara cepat.

''Baiklah, baiklah. Aku mengerti.'' Leto terkekeh pelan. "Bersiap-siaplah, raja menyuruh kalian datang satu jam lagi. Kami akan menunggu kalian.''

Luna dan Orion mengangguk bersamaan, lalu setelah Leto pergi, Luna kembali mengomel pada Orion yang telah salah berbicara dan membuat orang salah paham.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang