Chapter 15 - The Second Son

57K 5.3K 44
                                    

"Jadi kau pangeran kedua?'' Tanya Orion menatap Rindo dengan dinginnya.

"Benar.'' Jawabnya menunduk. Kedua tangannya diikat oleh Gildez dengan rantai sihir yang hanya bisa dilepas oleh sang penggunanya.

Orion terus menatapnya dengan dingin dan tajam hingga ia mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Orion menahan amarahnya sebisa mungkin, karena ia tak ingin menghabiskan energinya sia-sia sebelum menemukan Luna.

"Maafkan aku. Sungguh, maafkan aku. Aku terpaksa!'' Rindo terus menunduk.

"Ibuku... ditahan oleh Aron. Kalau sampai aku tak menurutinya, ia akan menyakiti ibuku.'' Jawabnya lalu menatap Orion tanpa ragu sedikitpun yang terpancar kedua matanya.

"Vizy.. bisakah kau melakukan sesuatu untukku?'' Ares memanggil pelayannya dan membisikkan sesuatu ditelinganya.

Setelah itu, dengan cepat Vizy kembali ke depan cermin dan membuka gerbang teleport kesuatu tempat.

Hanya Ares yang menyadari Vizy pergi, sedangkan yang lain masih tetap fokus pada pengakuan Rindo.

"Karena itu... sebagai permintaan maafku, aku akan memberitahu keberadaan putri Luna.'' Rindo kembali beradu pandang dengan Orion.

"Aku akan membunuhmu kalau sampai kau berbohong.'' Kata Orion dingin.

"Aku janji, aku tak bohong. Aku sebenarnya tak mau melakukan hal seperti itu. Tapi aku harus mau kalau aku ingin ibuku selamat.'' Rindo lalu mengambil peta kecil yang ada dilaci mejanya.

"Ini peta sihir, aku yang membuatnya sendiri. Ini keseluruhan peta istana Barda.'' Rindo menjelaskan.

Gildez lalu melepaskan rantai sihirnya sehingga Rindo menjelaskan bagian-bagian istana serta zona-zona sihir di istana.

"Disini! Setiap titik biru ini adalah keberadaan 5 penyihir murni yang menjadi bawahan Aron.''

"Kau bahkan bisa mengetahui keberadaan para penyihir? Ini sihir tingkat tinggi!! Kau tahu?!'' kata Leto kaget.

Rindo hanya tersenyum mendengar perkataan Leto.

"Titik merah ini adalah putri Luna. Dan 6 titik biru ini adalah kita.'' Rindo menoleh ke arah Ares.

"Kemana satu orang lagi?'' tanya Rindo curiga.

"Ah, itu.. aku menyuruhnya untuk menemukan sesuatu diistana ini. Tak usah khawatir, aku tak kan macam-macam.'' Ares tersenyum lebar menanggapi Rindo.

"Lalu, apa titik kuning yang begitu banyak ini?'' Tanya Zelya tak mengerti.

"Mereka pengguna sihir biasa. Hanya mereka yang mempunyai sihir yang bisa terdeteksi oleh peta ini.'' Rindo tersenyum kecil dengan bangga.

"Teruskan..'' Orion agak kesal melihat Rindo memamerkan kelebihannya.

Dengan cepat Rindo berhasil menjelaskan semua daerah yang akan mereka lalui untuk menyelamatkan Luna.

Setelah itu dengan cepat Orion dan yang lainnya terpecah menjadi dua tim. Mereka melewati rute yang berbeda untuk mengecoh para penyihir murni itu. Rindo juga ikut bersama Orion dan Letto. Sedangkan Ares bersama Zelya dan Gildez.

Tim Rindo berhasil melewati beberapa penyihir dan penjaga istana dengan mudah, begitu pula dengan tim Orion.

Sementara itu Luna tersenyum saat ia merasakan sihir Orion, walaupun sedikit.

Brakk!

Pintu kamar Luna terbuka dengan tiba-tiba. Pangeran Aron dan seorang wanita berpakaian jubah serba hitam menghampiri Luna.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang