Chapter 13 - Son of Barda

70.4K 5.7K 88
                                    

"Bagaimana Rindo? Kau tak akan pulang dengan tak membawa apapun kan?'' tanya seseorang disepannya yang tak lain adalah kakak kandungnya.

"Anda benar pangeran Aron. 'Orang terpilih' itu adalah calon Ratu Diores. Ia keturunan asli dari kedua tabib istana sekaligus tetua kerajaan Diores.'' jawab Rindo tak ragu.

"Baguslah, kau menjalankan tugasmu dengan baik.'' Aron tersenyum puas pada adiknya yang tak lain adalah pangeran kedua yaitu, pangeran Rindo.

Mereka berdua adalah anak dari Raja Digo Barda, raja dari kerajaan Barda.

Pangeran pertama, Aron Barda, berumur 24 tahun. Pangeran pertama sekaligus putra mahkota kerajaan Barda. Ia pangeran yang sangat licik dan juga tamak. Banyak rakyatnya yang sengsara dengan tingkah lakunya yang semena-mena.

Pangeran kedua, Rindo Barda. Ia merupakan anak Raja Digo dari salah seorang selirnya. Ia memiliki sifat yang bertolak belakang dengan kakaknya. Ia seseorang yang sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya, meskipun begitu ia tak bisa membantah perintah Aron karena suatu alasan. Umurnya masih sangat belia, seperti yang ia beritahukan pada Luna, yaitu 15 tahun.

2 hari setelah Rindo kembali ke Barda, Aron langsung mempersiapkan rencana untuk menculik Luna dari tangan Orion.

"Liat saja Orion, kali ini kau akan bertekuk lutut dihadapanku! Kau akan membayar atas apa yang terjadi pada hari itu!'' Aron tersenyum licik penuh dendam.

***

4 tahun yang lalu..

Aron, pangeran pertama kerajaan Barda. 20 tahun.

Orion, pangeran tunggal kerajaan Diores. 19 tahun.

Setiap 5 tahun sekali, perserikatan kerajaan gerwish mengadakan turnamen pedang dalam rangka untuk menjaga perdamaian dan mengirim salah satu anak dari raja yang menjabat pada masa itu. Dan bagi siapapun yang memenangkan kontes ini berhak menerima pedang sihir terkuat yang ada di gerwish.

Saat itu kontestan terkuat adalah Aron dan Orion. Di babak akhir turnamen itu mereka berdua berhadapan satu sama lain.

Tapi saat mereka bertarung, kekuatan mereka berdua terlihat sangat jauh berbeda dan tak imbang. Saat orang melihatnya, mereka segera tahu kalau Orion yang akan memenangkannya.

Karena itu Aron memakai segala cara dan berakhir dengan melakukan pelanggaran karena memakai cara yang curang.

Salah satu peraturan mutlak di turnamen ini adalah apabila seaeorang yang bukan merupakan kontestan membantu kontestan dengan sihir, maka kontestan itu akan didiskualifikasi.

Itulah yang terjadi pada Aron, ia dengan cara liciknya berhasil terungkap saat bertarung dengan Orion. Meski telah diputuskan Orion pemenangnya dikarenakan Aron melakukan pelanggaran, Aron marah tak terima dan akhirnya menyerang Orion secara brutal.

Semua pihak kerajaan lain sangat marah dengan perlakuan Aron tersebut, dan membiarkan Orion yang menanganinya di atas arena turnamen.

Walaupun dengan bantuan sihir luar sekalipun Aron tetap tak bisa memenangkan duel tersebut. Aron tak memiliki sihir murni.

Ya, Orion adalah pengguna sihir murni.

Tak semua orang memiliki sihir didunia gerwish ini.

Dan sihir murni hanya bisa didapat dari keturunan atau bakat alami.

Dan Orion mendapatkannya karena bakat alaminya sejak lahir. Berbeda dengan sihir murni Luna yang ia dapat dari keturunan neneknya.

Semua sihir itu tak ada apa-apanya jika berada dihadapan sihir murni.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang