"Luna?'' Gumam Orion sambil setengah sadar. Ia meraba tempat tidur disebelahnya yang ternyata kosong.
"Kemana dia?'' Orion duduk sambil menguap.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu.
"Rion, bangun. Udah siang.'' kata Luna sambil membuka tirai jendelanya lebar-lebar.
Luna menatap Orion agak lama sambil mengerutkan keningnya.
"Kenapa?'' tanya Orion bingung.
"Rambutmu..''
"Ada apa dengan rambutku?''
"Kau harus potong rambut dan mewarnainya menjadi hitam.''
Orion hanya diam menatap Luna tanpa ekspresi.
"Kenapa? Nggak mau?'' Luna menatap Orion galak.
"Mau!'' Orion mengangguk cepat.
***
"Kenapa harus diwarnai hitam sih?'' Orion yang biasanya diam sekarang mengeluh pada Zelya saat mereka sarapan.
"Karena kalau rambut pangeran seperti itu, akan menarik banyak perhatian. Rata-rata didunia ini warna rambut yang paling umum adalah hitam.'' kata Zelya sok tahu.
"Tahu dari mana kau?''
"Itu..'' Zelya menunjuk ke arah tv yang berada tak jauh dari mereka.
"Itu... apa?'' tunjuk Orion penasaran.
"Itu televisi pangeran, aku tahu dari putri. Benda itu sangat hebat. Banyak manusia yang ada didalamnya!'' Zelya antusias.
"Ck! Sudah kubilang berkali-kali bukan seperti itu!'' Luna yang mendengar percakapan mereka dari dapur menjadi kesal.
"Nenek kemana?'' Tanya Zelya celingak celinguk.
"Nenek bilang ia harus mengurus sesuatu, dan kemungkinan ia akan jarang pulang dari sekarang karena ia mengurus organisasi sihir Diores yang ada disini.'' Luna duduk disamping Orion.
"Ah aku tahu, banyak penyihir Diores yang memang pindah kesini.'' Zelya kembali melihat kearah tv.
Semuanya diam selama beberapa detik. Tapi kemudian Luna membuka pembicaraan kembali.
"Hari ini kita akan memotong dan mengubah warna rambutmu, Rion. Jadi cepat selesaikan sarapanmu.'' Luna menyenggol sedikit lengan Orion yang berada disampingnya.
"Baik...baik.. putri Luna.'' Kata Rion menyerah.
"Dan juga, kita akan kemall, kita akan beli baju untukmu dan Zelya, baju yang disiapkan nenek cuma sedikit, belum lagi nanti kita akan kuliah. Kalian perlu baju yang cukup banyak.''
"Mall? Apa itu?'' Orion bertanya.
"Hmmm, sama seperti pasar yang menjual baju. Yah kurang lebih begitu.'' Luna bingung harus bagaimana menjelaskannya.
"Dan juga, jaga sikap kalian. Didunia ini.. kalian bukan lah siapa-siapa. Kalian berdua hanya orang biasa, yang tak punya pangkat apapun! Jadi jangan pernah melakukan hal-hal aneh. Mengerti?!'' Ancam Luna pada Orion dan Zelya.
"Ba..baik.'' jawab Orion dan Zelya menganggukkan kepalanya.
***
Luna menyeret Orion dan Zelya kesebuah salon yang ada didaerah rumahnya.
"Selamat datang cyiin, siapa yang mau dipotong nih? Masnya apa mbanya?'' Tanya seorang laki-laki dengan gaya gemulainya.
"Ubah warna rambutnya menjadi hitam, dan potong pendek dengan model terbaru.'' Kata Luna menunjuk ke arah Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Moon (END)
Fantasy#1 in Fantasy (12-03-2017) Sebuah cermin menuntun seorang gadis bernama Luna ke dunia penuh keajaiban. Di sana, pangeran berambut perak yang terlahir di bulan perak telah menunggu sekian lamanya untuk membawanya pada takdir berbahaya. Orion, itulah...