Chapter 37 - Pertengkaran

34.7K 3.3K 151
                                    

Luna berdiri dan menatap Orion dengan kesal. Wajahnya menunjukkan kalau ia benar-benar sangat marah.

Ia membuang nafas kasar, ''Ah sudahlah, kamu memang selalu seperti ini sejak dulu.'' Luna mengambil tasnya lalu berjalan pergi meninggalkan Orion, Indri, Zelya serta Rini.

"Aku ke toilet.'' katanya sebelum pergi.

Ia sangat kesal dengan suaminya. Baru kali ini ia marah dan membentak Orion, dan ini juga pertengkaran pertama mereka semenjak menikah dan menjadi sepasang suami isteri.

"Apa yang kau tunggu?'' Indri menyenggol lengan Orion. "Kau tak ingin mengejarnya?''

Orion menatap Indri datar, ia sebenarnya ragu ingin mengejar Luna. Ia bingung.. tak mengerti kenapa keadaannya malah jadi begini.

Mungkin perkataan Luna tak sepenuhnya salah. Ia membenarkan perkataan Luna kalau ia mengatakan hal itu pada Marvel semata-mata bukan untuk melindungi Luna, tapi untuk dirinya sendiri.

Ia tak ingin siapapun mendekati Luna, karena itu ia mengatakannya pada Marvel. Ia menuruti keegoisannya dan tak mengijinkan orang lain berada didekat Luna selain dirinya. Apakah salah kalau ia egois dan ingin memiliki Luna sepenuhnya?

Ia terlalu takut jika Luna pergi meninggalkannya lagi. Ia tak ingin itu terjadi lagi. Berkali-kali ia gagal menjaga Luna sebelumnya, tapi tidak untuk kali ini. Ia akan melakukan apapun, sekalipun Luna akan membencinya.

Luna berjalan cepat kearah kamar mandi dengan wajah kesal. Tak tahu kenapa ia sangat marah karena hubungan yang sudah ia rahasiakan terbongkar begitu saja. Bukannya ia tak mau orang-orang mengetahui tentang hubungannya dengan Orion, malah ia sangat senang kalau ia bisa memberi tahu seluruh orang kalau Orion adalah suaminya.

Luna menyadari semuanya tak semudah itu, sejak OSPEK Luna sudah menyadari kalau Orion sudah menjadi pusat perhatian dikampusnya. Tak jarang perempuan yang melihatnya selalu tersipu, dan langsung menyukainya. Walaupun Orion selalu bersikap kasar dan dingin pada semua perempuan, kecuali dirinya tetap saja ia memiliki banyak penggemar. Terutama Kinan, Luna sudah mendengar kelakuan Kinan dari Rini. Ia adalah provokator, dan ia bisa menghalalkan segara cara untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Luna menganggap Kinan sebagai sebuah ancaman dalam hubungannya dengan Orion.

Ia menenangkan dirinya didalam salah satu bilik toilet, ia hanya duduk diatas toilet tanpa melakukan apapun dan tiba-tiba..

Byurrr!

Itu terjadi begitu saja, seseorang menyiramnya air dari atas.

Luna menjerit, langsung memaki-maki orang yang telah menyiramnya.

Tapi lagi-lagi saat ia ingin membuka pintu dan ingin mengejar orang yang menyiramnya ia terkunci dari luar. Seseorang mengganjal pintu tempatnya berada.

"Hahaha, rasain tuh!'' Terdengar seseorang menertawakannya dari luar bilik toilet.

"Sialan! Dasar pengecut! Kalo berani hadapin aku langsung!'' Teriak Luna sambil menggedor-gedor pintu.

"Dasar jalang! Kamu membuat mataku sakit, saat berjalan disebelah Orion!'' Balas suara itu marah.

"Cih, kamu pasti Kinan kan, perempuan tak tahu malu yang mengejar-ngejar Orion saat OSPEK!'' Luna tak mau kalah.

Brakkk!

Luna kaget karena pintu itu berbunyi keras, mungkin Kinan memukulnya, atau mungkin menendangnya karena kesal.

"Kamu hanya iri karena aku ini isterinya, kamu yang jalang! Berani-beraninya mengganggu suami orang! Memangnya tak ada laki-laki lain? Kenapa harus Rion?! Ohh.. Aku tau! Apa jangan-jangan kamu nggak laku? Nggak ada yang mau sama kamu karena kamu jalang? '' Teriak Luna semakin menjadi-jadi.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang