"Apa yang harus kita lakukan dengan mobil ini?'' Luna memandang mobil sport hitam yang terparkir di garasi samping rumahnya.
"Tentu saja kita akan memakainya.'' jawab Zelya dengan entengnya.
"Siapa yang akan menyetirnya?'' Luna memandang Zelya sewot.
"Aku.'' Kata Orion yang membuat Luna dan Zelya menoleh kearahnya.
"Kau tak bisa.'' Luna menggeleng.
"Aku akan belajar.'' Orion masih tetap bersikeras.
"Siapa yang akan mengajarimu?'' Luna menaikkan sebelah alisnya.
"Kian.''
"Kian? Maksudmu Kian yang kemarin?'' Luna memastikan.
Orion mengangguk dengan mantap.
"Bagaimana cara kau menghubunginya?''
Orion mengeluarkan smartphone miliknya dari saku celananya dengan gayanya yang menyebalkan.
Lalu ia menelpon seseorang.
"Nek.. ini aku Orion.'' Kata Orion ramah yang membuat Luna terkejut bukan main.Orion lalu mengaktifkan loud speaker di smartphonenya.
"Ya, ada apa pangeran?'' Jawab suara diseberang sambungan telepon.
"Bisakah nenek menyuruh Kian mengajariku cara menyetir mobil? Satupun dari kami tak ada yang bisa menggunakan monster kaleng itu nek.'' Kata Orion sedikit merajuk, yang membuat Luna meringis.
Zelya bahkan menahan tawanya, takut-takut kalau Orion akan mendampratnya.
"Pffftt, monster kaleng.'' Zelya tertawa pelan membelakangi Orion.
Setelah berbicara agak lama pada nenek, Orion memutuskan sambungan teleponnya.
"Ck..ck.. hebat sekali kau pangeran.'' Luna menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kenapa? Aku salah?'' Orion bertanya bingung.
"Tidak.'' Luna tersenyum lalu dengan gemas mencubit kedua pipi Orion.
"Sebaiknya kau harus cepat bisa membawa monster kaleng itu, kita akan OSPEK minggu depan.'' Luna memperingati.
"Os..pek?'' Orion mengulangi perkataan Luna.
Luna memandang Orion gemas. "Zelya.. tolong jelaskan padanya. Aku tak sanggup.'' Luna lalu kabur masuk kekamar meninggalkan Orion dan Zelya yang berdiri tepat disamping mobil yang terparkir digarasi.
***
Satu minggu kemudian...
"Kau yakin?'' Tanya Luna ragu saat mereka akan berangkat kekampus baru mereka.
"Percayalah padaku.'' Orion lalu masuk kemobil yang terpakir digarasi.
Luna masuk dan duduk disebelah Orion, begitu juga dengan Zelya, ia masuk dan duduk dibelakang Luna dan Orion.
Orion tak berkata apa-apa dan mulai menjalankan mobil. Luna dan Zelya sudah berpegangan erat pada apapun yang ada disekitarnya, takut-takut kalau Orion malah membuat mereka dalam bahaya.
Mobil mulai berjalan. Setelah lebih dari sepuluh menit mobil masih berjalan dengan mulus dijalurnya, ini membuat Luna dan Zelya lebih tenang.
"Sudah kubilang aku bisa..'' kata Orion seakan-akan tahu apa yang Luna dan Zelya pikirkan.
"Jangan senang dulu, bawa kami sampai tujuan dengan selamat.'' Kata Luna datar.
Orion mendengus mendengar perkataan Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Moon (END)
Фэнтези#1 in Fantasy (12-03-2017) Sebuah cermin menuntun seorang gadis bernama Luna ke dunia penuh keajaiban. Di sana, pangeran berambut perak yang terlahir di bulan perak telah menunggu sekian lamanya untuk membawanya pada takdir berbahaya. Orion, itulah...