Chapter 39 - Pertemuan

37.7K 3K 55
                                    

"Aku pulang dulu. Besok aku akan kemari pagi-pagi.'' Indri berpamitan pada Orion.

"Aku akan kembali setelah mengantarnya, pangeran.'' Zelya meminta izin pada Orion.

Orion mengangguk pelan sebagai jawaban untuk Indri dan Zelya.

"Jangan sakit lagi.'' Bisiknya ditelinga Luna, kemudian mengecup keningnya, lalu tak lupa untuk membenarkan selimutnya.

Setelah itu ia kembali duduk dikursi yang berada dipinggir ranjang tempat Luna berbaring sambil menggenggam tangan Luna dan menelungkupkan kepalanya mencoba tidur dengan posisi duduk. Matanya sudah sangat berat, dan ia juga sangat lelah. Walaupun begitu ia tak bisa meninggalkan istrinya yang sakit bahkan hanya untuk jarak beberapa meter darinya.

***

Luna membuka matanya. Ia mengingat kejadian terakhir kali sebelum sesaat ia tak sadarkan diri.

"Akh..'' ringisnya pelan saat merasakan sakit di sekitar pinggul kanannya. Ia mencoba duduk, tapi ia urungkan karena rasa sakit yang ia rasakan.

Ia menoleh kearah Orion yang tertidur pulas sambil menggenggam tangannya. "Rion..'' gumamnya pelan.
Tangan satunya yang bebas mengelus kepala Orion dengan lembut.

Kepala Orion bergerak karena elusan lembut dari tangan Luna. "Hmm..'' gumamnya tak jelas berusaha membuka matanya.

Luna tersenyum, ''Maaf, sepertinya aku membangunkanmu.''

"Lu..Luna?!'' Orion mengangkat kepalanya cepat dan menatap istrinya lega. "Kamu nggak papa? Masih sakit? Apa yang kamu rasakan? Apa perlu memanggil dokter?'' Tanyanya bertubi-tubi.

"Ssshhh, aku nggak papa.'' Luna menekan jari telunjuknya di didepan bibir Orion agar ia diam. "Tentu aja masih sakit. Tapi tak perlu memanggil dokter, ini masih tengah malam.''

Orion menghela napas lega dan tersenyum melihat istrinya sudah bisa bicara sebanyak itu, yang artinya ia memang baik-baik saja.

"Kamu harus istirahat.'' Orion menarik selimut Luna sampai menutupi dagunya.

"Kamu juga, jangan tidur sambil duduk begitu. Lehermu bisa sakit.'' Luna mengusap-usap pipi suaminya.

"Aku baik-baik aja, tidurlah kembali.'' Balasnya tersenyum.

"Aku yang nggak baik-baik aja.'' Kata Luna kesal, karena suaminya sangat keras kepala.

"Kalau gitu kamu juga tidur sama aku.'' Ia menggeser tubuhnya menyisakan ruang untuk Orion. "Aku nggak mau leher kamu sakit.''

Orion tersenyum dan mengangguk menuruti kemauan istrinya.

"Baik putri, sesuai perintahmu.'' Kata Orion menirukan gaya berbicara Elsy yang membuat Luna memukul kecil lengannya sambil terkekeh geli.

"Sekarang bagaimana? Puas?'' Tanya Orion sesaat setelah ia berbaring disebelah Luna dan juga di ranjang yang sama.

"Belum.'' Luna tersenyum geli lalu memeluk pinggang Orion. "Ah..'' ringisnya kembali saat menggerakkan badannya.

"Pelan-pelan. Jangan terlalu banyak bergerak.'' Orion menahan tubuh istrinya agar tak bergerak terlalu banyak.

"Biar aku aja.'' kata Orion memiringkan badannya lalu memeluk badan istrinya.

Luna menempelkan kepalanya di dada bidang suaminya sambil memejamkan matanya dan juga tersenyum.

***

"Ini sudah siang. Kamu harus makan.'' Kata Luna membujuk Orion agar makan.

"Aku akan makan ketika Indri dan Zelya datang.'' Balasnya tersenyum.

Silver Moon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang