PART 20

12.3K 910 1
                                    

Hwa young segera pamit dan kembali ke istana, ia nampak berhenti dan menatap kediaman sang ayah dengan pandangan cemas

" ada apa yang mulia ?" Tanya dayang jo

" ayahku... ayahku tidak boleh meragukanku, ini tidak akan terjadi.. tidak untuk saat ini, semua tidak boleh berakhir seperti ini,aku harus mendapatkan kepercayaan ayahku, belum saatnya untuk berakhir... aku.. harus bisa meyakinkan ayahku "

Mereka bergegas kembali ke istana

" og.. bukankah itu nona hwa young ?" gumam gun woo yang melihat gadis yang di kenalnya melintas di depan rumah bordil saat ia hendak menuju kediaman wool

" kenapa dia begitu tergesa ? apa terjadi sesuatu ?" gun woo begitu penasaran

" tuan muda " panggilan lembut wool Nampak mengalihkan perhatiannya

"oo... " gun woo masih tak bisa melepaskan rasa penasarannya, kemudian ia melangkah menuju kediaman wool di rumah bordil tersebut

****

Di kediamannya hwa young Nampak tak tenang, ia tidak bisa berhenti memikirkan tindakan sang ayah yang bisa mencelakai raja

Ia teringat bagaimana raja mengendongnya saat terluka, bagaimana ekspresi senang raja ketika memakan kue bersamanya di pasar lalu, bagaimana sang raja memeluknya

Gadis itu.. gadis begitu begitu mencintai raja, se acuh apapun raja padanya, ia akan tetap peduli dan melindungi raja dari kelicikan ayahnya, hwa young sangat muak dengan hidupnya sendiri, saat pertama kali ia jatuh cinta, hwa young bertekad untuk melindungi cintanya itu hanya dengan begitu, gadis itu punya semangat untuk hidup di dalam istana yang mencekiknya

Sikap dingin dan menyebalkan, sikap kejam dan tegasnya dan sikap yang selalu di tunjukkannya itu hanya agar sang ayah percaya padanya dengan begitu, hwa young bisa diam – diam melindungi raja , tapi sekarang sang ayah mulai menjauhinya dan ia tak bisa lagi mengendalikan ayahnya yang mulai tak mempercayai tindakannya

"dayang jo kau di luar " panggil hwa young

Dayang jo membuka pintu kamar hwa young dan duduk di depannya sambil menunduk patuh

" hamba yang mulia "

" panggilkan kapten kang dan mentri yoon, aku perlu bicara pada mereka "

" baik, jungjeon – mama " dayang jo Nampak pamit, dayang jo Nampak menutup pintu kamar hwa young

" aku tidak akan membiarkan rencana ayah berjalan dengan baik, akan ku buat rencana ini tetap berjalan dengan caraku " hwa young Nampak menatap tajam ke depan

THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang