Sementara itu di rumah bordil
" Tuan muda hentikan... Kau sudah banyak minum " kata wool
" Dadaku masih terasa sesak... Aku harus minum untuk melegakannya"
" Tuan muda..." wool nampak sedih melihat keadaan gun woo
" Harusnya aku bisa mengenalinya dari awal.. Dia.. Gadis kecil itu tumbuh dengan sangat cantik"
" Tuan muda..."
" Aku.. Aku akan melamarnya setelah acara perburuan ini tapi.. Aahhkkkk" gun woo melempar cincin gioknya
" Tuan muda jangan seperti ini"
" Aku mencintainya... Aku mencintainya lagi, gadis yang hendak ku lupakan selama ini dan aku terjebak lagi dengan perasaan ini, dia.. dia seorang permaisuri... Lalu bagaimana dengan perasaanku ini... Apa yang harus ku lakukan, pantas saja.. tatapan mata itu.. tatapan itu tak asing untukku " gun woo mulai meracau
" Tuan" wool nampak memeluknya " anda tidak salah tuan, anda tidak salah.. jangan seperti ini tuan... anda membuat saya sedih jika seperti ini"
****
Keadaan raja tak juga membaik, raja belum juga sadar dari tidurnya, setiap malam hwa young selalu merawat raja, hwa young menganti kain kompres dan airnya sendiri
" Jeonha maafkan hamba... Setelah anda sadar nanti.. Anda pasti akan membenci hamba tapi... Hamba mohon percayalah pada hamba " hwa young menangis di samping raja
Dayang jo dan kasim han yang mendengar juga ikut sedih, dayang jo tak kuasa menahan airmatanya
" Hati permaisuri sangat lembut " kata kasim han seraya memberikan sapu tangan untuk dayang jo
" Jika tuan tau betapa baiknya jungjeon - mama, kasim han akan terenyuh, jungjeon mama selalu mendahulukan orang lain dibandingkan dirinya sendiri, raja.. adalah alasan jungjeon – mama untuk tetap bertahan" kata dayang jo
Kasim han mengangguk pelan
3 hari hwa young tidak bisa tidur, wajahnya tampak pucat dan kesehatannya menurun, ibu suri agung nampak mengunjunginya di kediamannya
Ibu suri agung memeluk hwa young yang sedang menangis
" Aigoo.. Cucu nenek yang baik... Kau pasti sangat sedih "
Hwa young menangis tanpa henti, hatinya terluka
" Hamba akan membawanya ke istana, hamba akan menebus kesalahan masalalu, hamba tidak bisa lagi melihat jeonha begitu menderita seorang diri, beliau tidak bisa banyak bercerita pada hamba karena status hamba, hamba ingin menjadi dekat dengan yang mulia, tapi.. tapi keadaan membuat semuanya menjadi sulit"
" nenek tau perasaanmu, jungjeon gadis yang baik, nenek akan selalu mendukungmu, cucuku " sang nenek nampak menepuk – nepuk lembut punggung hwa young
Hwa young dan ibu suri agung pergi ke kuil bersama dan berdo'a, karena kurang sehat hwa young nampak lemas dan berkali - kali terjatuh
" Mama..." dayang jo hendak membantunya
" Aku baik - baik saja " hwa young nampak mencegahnya
Hwa young berdiri kembali dan bersujud, Kapten kang nampak tergesa menemui permaisuri
" Mama "
" Ada apa ?!" Tanya hwa young lemah
" Yang mulia raja.. Telah sadar" kang hoo mengabarkan
"Syukurlah.. Dewa welas asih " kata ibu suri agung senang
Mereka cepat - cepat ke kediaman raja
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Ficción histórica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...