PART41

10.3K 736 6
                                    

Bulan demi bulan berlalu, hal yang mengejutkan terjadi, selir agung di kabarkan hamil membuat istana menjadi riang dengan kedatangan calon penerus tahta

" kau sudah mendengarnya ?" tanya ibu suri agung

Hwa young nampak menghentikan sejenak menulisnya dan memperhatikan ibu suri agung

" yee...halma – mama "

" apa kau merasa kesal junjeon ?"

" tidak halma – mama... bagaimanapun juga, seorang penerus tahta harus segera hadir,baik dari hamba maupun dari selir "

Ibu suri agung memegang tangan hwa young dengan lembut

" nenek tahu semuanya, nenek mendengar semuanya walaupun nenek sekarang tak bisa bergerak dengan bebas, kau harus tetap kuat jungjeon, kau harus tetap tegar,gelombang mungkin akan menerpa lebih kencang setelah ini dan nenek tak bisa lagi melindungimu... kau harus tetap kuat"

"halma – mama... hamba akan menjadi tameng,bagi keluarga kerajaan..karena hamba...adalah ibu..dari negeri ini"

Ibu suri agung nampak tersenyum,gadis es itu baginya adalah seorang malaikat dengan seribu sayap yang tak bisa dilihat namun sangat terasa dan hangat

Hwa young nampak berjalan menuju balai istana untuk mengantarkan lukisan yang di buat bersama ibu suri agung,ia berhenti ketika melihat dayang – dayang kediaman selir agung di depan balai istana

"dia disana ?" tanya hwa young

" sepertinya begitu yang mulia " jawab dayang jo

Hwa young nampak memperhatikan siluet antara raja dan inyoung, tawa renyah sesekali terdengar, raut wajah hwa young nampak muram sesaat, ia.. tak pernah melihat raja tersenyum sebelumnya saat bersama dengannya

"kita kembali saja " hwa young nampak kesal dan berbalik

Malam harinya, hwa young nampak pergi keluar istana bersama dayang jo secara diam – diam, ternyata seseorang mengikutinya, orang itu nampak memperhatikan setiap gerak – gerik yang di lakukan ratu dan dayang jo

Hwa young nampak masuk ke sebuah rumah dan itu bukan rumah keluarganya,melainkan rumah seorang dukun

Lelaki berpakaian serba hitam itu lalu menghilang ketika tau hwa young masuk ke rumah seorang dukun

***

Didalam istana ucapan selamat tak putus – putusnya mengalir untuk selir agung yang " kata" nya tengah hamil tersebut

" selamat selir agung...anda hamil lebih dulu dari jungjeon – mama... anda pasti akan mendapat banyak dukungan..dengan begini,akan sangat mudah mengeser ratu nantinya " kata paman inyong

"tidak semudah itu paman, entah kenapa tatapan permaisuri masih saja membuatku takut tapi dengan begini,aku bisa memberinya sebuah tekanan, apa paman tau...permaisuri..sangat mencintai raja, itu adalah kelemahannya, jungjeon – mama memang terlihat begitu dingin dan acuh pada raja selama ini, tapi...melihat dari tatapan dan sikapnya, sangat mudah di tebak jika permaisuri sangat mencintai raja"

"apa itu bisa di sebut kelemahan yang mulia ?"

"paman... paman sepertinya tidak tahu betapa besarnya pengaruh cinta, ku akui..jika bertarung kekuatan dengan permaisuri maka kita akan kalah jadi... kita bisa manfaatkan kelemahan permaisuri yang lain bukan "

" selir agung anda sungguh pintar, hamba semakin yakin kita bisa mengembalikan semuanya seperti semula "

" tidak hanya mengembalikan paman, tapi juga membersihkan... aku.. akan membalas rasa sakit yang di alami keluargaku jauh lebih sakit lagi " mata penuh amarah terpancar dari mata inyong

Para pamannya nampak tersenyum melihat semangat inyong yang mengebu untuk balas dendam tersebut

THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang