Hwa young nampak tersenyum kecut,
" aa.. apa yang kalian butuhkan disini ? katakan aja... aku akan membantu kalian semua " kata lee sun
" tidak ada tuan, nona cho selama ini sangat baik dan membantu kami semua, pihak istana bahkan mengacuhkan kami dan terus saja berpesta tapi untung ada nona cho... maksud kami... nyonya lee "
" aaa... bagus sekali, dia memang sangat baik "
Hwa young merasa tidak enak dengan hal itu
Menjelang malam hwa young nampak kembali ke istana bersama raja
" kau punya banyak rahasia di luar istana, kau bahkan tiba – tiba mengundang seorang gisaeng dan kini sebuah rumah singgah di desa itu "
" jeonha... hamba hanya tidak ingin merepotkan anda "
" tapi kau malah membuatku menjadi raja yang buruk, raja yang suka berpesta dan mengoleksi selir.. yaa.. ini salahmu... terus memasukkan selir ke istana, aku bahkan tidak tertarik dengan para selir itu, kau hanya membuat istana penuh dengan orang – orangmu "
Hwa young tak tahu harus menanggapi apa,raja memang suka mengomel, mengeluh, membanggakan diri sendiri, sangat menyebalkan namun itulah kenapa hwa young begitu suka dengan raja, suami yang selama ini bersamanya dan diam – diam selalu memperhatikannya
" ogg.. bukankah itu binyeo milik mendiang ibu suri agung ?" tanya lee sun
" aah... ini memang milik beliau, mendiang ibu suri agung memberikan ini pada saya "
" eem... memang cocok untukmu..."
Mereka tiba – tiba melihat keramaian di pasar,
" kau mau melihatnya ?" tanya raja
Hwa young mengangguk pelan, raja mengandeng tangan hwa young menonton pertunjukan boneka tersebut
Hwa young duduk di paling depan di sampingnya duduk pula lee sun, hwa young terlihat begitu menikmati pertunjukkan tersebut dan di sampingnya raja nampak memperhatikan hwa young yang begitu menikmati hiburan tersebut sambil sesekali tertawa lepas
Raja tiba – tiba memegang tangan hwa young, hwa young memandang kearah raja, lee sun tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah hwa young, sebuah ciuman mendarat di bibir hwa young, hwa young nampak terkejut kemudian memejamkan matanya
Malam yang begitu indah baginya, saat – saat bahagia yang mungkin tak akan ia rasakan sebentar lagi bersama orang yang di cintainya tersebut
***
Ke esokan harinya di istana permaisuri, hwa young nampak tengah di periksa seorang perawat wanita, dia adalah tunangan kapten kang hoo, nona ji hyun tengah memeriksa kandungan sang ratu, pihak istana tak ada yang mengetahui kehamilan tersebut, hwa young menyimpannya dengan sangat rapat
hwa young tak berniat memberikan tahta pada sang putra, istana begitu kejam dan dingin, ia ingin sang putra bisa menjadi orang biasa yang bisa menikmati hidup
" kandungan anda sudah mulai stabil yang mulia " kata tunangan kang hoo memeriksa " apa akhir – akhir ini anda masih merasa pusing yang mulia ?"
" emm.. tidak.. hanya kakiku.. kakiku rasanya sangat pegal dan sakit "
Ji hyun nampak tersenyum " hamba rasa... itu hal yang sangat wajar yang mulia, semua wanita yang sedang hamil juga pasti merasakannya "
" kau benar...aku masih muda jadi belum tahu apapun "
" hamba akan memberika obat herbal untuk anda mama"
Hwa young nampak tersenyum sambil memandang perutnya yang mulai membesar tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Tiểu thuyết Lịch sử" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...