Hari yang di tunggu – tunggupun tiba, hari dimana perburuan di mulai, hwa young Nampak tak bisa tidur, ia terus cemas walaupun ia sudah membuat rencana yang matang namun tetap saja, kekuatiran menghinggapinya
" mama... semua sudah bersiap " kata dayang jo
Hwa young bangkit dan keluar dari kediamannya menuju depan balai istana untuk mengantarkan kepergian sang raja pergi berburu dengan para pejabat istana,
Ratu Nampak datang bersama ibu suri agung menuju balai istana, semua Nampak memberi hormat pada kedua wanita penguasa negeri ini tersebut
Gun woo yang begitu penasaran dengan ratu Nampak berusaha melihat kearah ratu yang selalu terhalangi oleh dayang istana yang berada di sekitar ratu
" aehh.. kenapa mereka menghalangiku " gumamnya kesal
Lalu tiba – tiba sang ratu Nampak menghampiri raja yang tengah berbincang dengan ayah permaisuri dan disanalah gun woo bisa melihat dengan jelas wajah ratu yang di kenalnya sejak kecil tersebut
Gun woo Nampak terkejut melihat wajah sang ratu, ia tak percaya dengan apa yang di lihatnya
" nona hwa young ??" gumamnya tak percaya, ratu sangat mirip dengan gadis yang di temuinya di rumah singgah
Sementara itu hwa young Nampak berbincang dengan raja
" Jeonha semoga anda baik - baik saja " hwa young nampak sedih
" Ada apa ini... Jungjeon - mama kita yang berhati dingin melembut saat aku pergi, heii.. Jangan tunjukkan kelemahanmu di depanku, selama aku tidak ada.. Jangan menganggu para selir untuk mengusir kebosananmu, kepalaku akan pusing saat pulang dan mendengar keluhan mereka dari kasim han"
" Jeonha..."
" apa kau mencemaskanku ?Tenang saja.. Aku akan kembali dengan selamat " raja Nampak menyentuh wajah hwa young dengan lembut
Hwa young mengangguk,
" aku brangkat " raja mengecup kening hwa young lembut
Hwa young memejamkan matanya dan tak terasa airmatanya jatuh, ia akan begitu menyesal saat raja kembali dengan keadaan yang tak pernah ia Bayangkan
Raja kemudian menginstruksikan semua untuk berangkat
Hwa young nampak menatap kang hoo dan kang hoo sepertinya mengerti dengan isyarat sang ratu, sang ratu sudah berpesan pada kang hoo untuk melindungi raja selama perburuan
Rombongan raja pergi, gun woo juga pergi tapi ia terus menatap ke belakang dan memandangi permaisuri dengan wajah tak percaya
" Jeonha maafkan hamba " gumam hwa young
****
Rombongan raja bergerak pergi, gun woo Nampak masih tak percaya, ia terus memikirkan kemiripan dan ke anehan selama ia bersama hwa young
" apa yang anda lakukan ? biar saya saja yang membantunya " gun woo teringat bagaimana dayang yang selalu berada di samping hwa young tadi, yang di akui hwa young sebagai ibunya saat mereka bertemu selalu saja mencegahnya untuk menyentuh tangan hwa young saat membantunya
Lalu bagaimana sikap kapten kang hoo yang begitu bersikap tunduk pada hwa young padahal kang hoo di akuinya sebagai kakak lelakinya
" haah.. dia mengelabuiku selama ini " gumamnya masih tak percaya, ia melihat cincin giok yang hendak di gunakan untuk melamar hwa young " pantas saja... mata itu selalu mengingatkanku padanya, hah.. dan lagi.. aku jatuh cinta pada orang yang sama.. lagi "
Ada rasa kecewa dan sedih yang berkecamuk di dalam dadanya. Ia...sepertinya Menyukai seseorang yang salah

KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Historical Fiction" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...