PART 62

11.1K 745 0
                                    

Sementara itu di rumah bordil, wool dan gun woo juga nampak tengah mengobrol

" jadi perdana mentri dan faksinya juga sudah mulai bergerak untuk mengantisipasi masalah ini?" tanya gun woo

" benar tuan, hamba dengar.. mereka akan mengandalkan kekuasaan ratu untuk berlindung dan mengandalkan kekuasaan penuh itu untuk menekan balik pihak istana " wool menjelaskan

" apa mereka gila... melibatkan jungjeon – mama dalam masalah yang mereka timbulkan "

" tuan.. anda sebaiknya juga jangan terlibat, saya yakin semua orang yang..."

" wool – a.. " gun woo memotong ucapan wool " bagaimanapun aku akan melindunginya... melindungi jungjeon – mama, gadis itu... apa kau tau jika gadis itu sangat ingin bebas "

" tuan..."

Gun woo nampak diam kemudian menatap langit yang malam itu berbintang, ia mulai mengerti sekarang, gadis itu... jungjeon – mama bertahan sekuat tenaga di dalam istana yang membuatnya sesak demi melindungi seseorang yang berharga baginya, yang ia cintai dalam hidupnya dari kejahatan dan keserakahan ayahnya, gadis itu hanya menunggu, menunggu sampai seseorang bisa sebanding dengan kelicikan dan kecerdasan sang ayah agar ia tak perlu lagi melindungi raja dari sifat licik ayahnya, agar ia... bisa meninggalkan raja dan meninggalkan istana yang selama ini mencekiknya

" gadis itu... memilih jalan yang salah untuk melarikan diri " gumamnya

****

Raja mengumumkan untuk membuka kembali kasus di masa lalu dan menyeret semua pelakunya

" raja menunjuk hakim kepala, hakim kim gun woo dan hakim choi sang gun sebagai hakim utama penyelidikan, serta investigator istana untuk menyelidiki kasus tersebut kembali, mengumpulkan bukti dan menyeret pelakunya untuk di hukum dengan berat "

Kasim han membacakan keputusan raja di depan para mentri dan pejabat istana, keputusan itu juga di tempel keseluruh pasar dan penjuru kota agar orang – orang bisa melihatnya

Para pejabat pendukung kubu selir agung nampak tersenyum puas, senyum puas juga di tunjukkan ibu suri, raja nampak mendesah sungguh berat baginya membuat keputusan tersebut

***

Di kediamannya hwa young nampak menutup bukunya, ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut

" mama... apa anda baik – baik saja ?" tanya dayang jo

" aku baik – baik saja... bagaimana keadaan ibu suri agung ?" tanya hwa young sambil memijit – mijit kepalanya pelan

" daewangdaebi – mama masih lemah beliau sudah bisa makan walau hanya sedikit "

" baguslah... buat persiapan.. aku akan keluar "

" yee... mama..."

Tak berapa lama hwa young sudah berganti baju dan menutupi tubuhnya dengan jang – ot, ia diam – diam pergi keluar istana lewat jalan rahasia yang ia buat

Ratu ingin menenangkan pikiran di rumah singgah, bertemu dengan anak – anak disana akan membuatnya sedikit tenang

***

Sementara di kediamannya raja nampak gusar, ia terus menghela nafas dan sesekali terlihat kesal

" jeonha... apa ada yang menganggu pikiran anda ?" tanya kasim han

" aku tidak mengerti, sampai sekarang aku masih tidak mengerti... gadis seperti apa jungjeon itu, dia kadang terlihat baik dan kadang begitu dingin dan datar "

" apa yang mulia meragukan jungjeon – mama ?" tanya kasim han

" aku tidak tahu, melihat selir agung begitu menderita dalam pelariannya membuat kebencianku timbul kembali tapi... itu justru membawa dilema... aku benar – benar tidak tahu "

" apa anda... apa anda ingin mengetahui wanita seperti apa jungjeon – mama itu ?"

Raja nampak menatap kasim han " kasim han... apa kau menyembunyikan sesuatu dariku ?"

" jeonha.. hamba..."

Kasim han lalu mengajak raja keluar, mereka melewati lorong pasar dan memasuki pemukiman kumuh yang nampak kotor

" apa kau yakin junjeon disini ?" tanya raja seraya menutupi hidung dan mulutnya dengan lengan bajunya

" anda akan mengetahuinya nanti jeonha "

Mereka lalu berjalan melintasi desa kumuh tersebut, raja nampak begitu prihatin melihat keadaan mereka

THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang