Di istana ibu suri agung terdengar tawa renyah ibu suri agung dan hwa young
" Jadi.. Anak itu memberi permen ? Dan nyonya itu memberimu kue beras ?!" Tanya ibu suri agung nampak antusias
" Dan juga.. Halma - mama.. Saat hujan tiba.. Kami terkadang bermain hujan bersama... Lalu membuat mainan bersama.. Mereka juga sudah bisa membaca dan menulis mereka sangat ingin tahu tentang ini dan itu " cerita permaisuri antusias
Hwa young begitu antusias bercerita dan ibu suri agung begitu hikmat mendengarkan cerita hwa young, hwa young mempunyai sebuah rahasia yang hanya di ketahui oleh ibu suri agung, tidak hanya itu, ibu suri agung sudah hwa young anggap sebagai neneknya sendiri, segala keluh kesah yang di rasakannya selalu di baginya dengan ibu suri agung,
itulah kenapa ibu suri agung selalu membela hwa young di depan semua orang ketika ia berbuat sesuatu yang di rasa bertolak belakang dengan keputusan istana, karena ibu suri agung tau, siapa hwa young dan bagaimana hwa young
" Teruskan ceritamu... Ini sangat menarik " ibu suri agung nampak menata duduknya agar lebih nyaman
Dan hwa young mulai bercerita kembali, tawa ibu suri agung pecah
Raja yang ada di luar nampak penasaran kenapa ibu suri agung tertawa seperti itu, melihat para dayang dari istana permaisuri, raja menebak bahwa ibu suri agung tengah bersama permaisuri
" Daewangdaebi - mama... Yang mulia raja disini " kata pelayan kepala kediaman ibu suri agung
" Masuklah "
Raja masuk dan menyaksikan permaisuri disana bersama dengan ibu suri agung, permaisuri nampak memberi hormat dengan menundukkan kepalanya
" Apa yang begitu membuat halma - mama begitu keras tertawa ?!" Tanya raja seraya duduk di samping permaisuri
" Jungjeon bercerita tentang buku yang dibacanya dan itu sangat lucu "
" Ah.. Begitu.. jungjeon tentu banyak membaca buku"
" hanya beberapa buku yang ringan " kata permaisuri merendah
" Apa yang membawa yang mulia sampai ketempat nenek ?!" Tanya ibu suri agung
" Hanya berkunjung... Saya baru dari balai istana dan bertemu para hakim, seorang hakim muda bernama kim gun woo menarik perhatian saya "
" Apa yang membuat jusang begitu tertarik ?!"
" Dia dari keluarga mentri kim dan masih berkerabat besan dengan permaisuri, saya mendengar rumor tentangnya tidak begitu baik di provinsi tapi mereka mengirimnya ke istana, itu sungguh membuat hamba penasaran, seorang hakim yang tidak punya predikat buruk bisa sampai ke istana" ada sedikit tawa menyinggung di wajah sang raja, tak lupa sedikit lirikan di tujukannya untuk sang permaisuri
" Saya mendengar dari ayah saya bahwa kim gun woo adalah pemuda yang jenius, ia bahkan pernah menyelesaikan masalah rumit di provinsi dan juga saat bersekolah di sungkyungkwan dia mendapatkan predikat siswa terbaik halma – mama, tuan kim gun woo bahkan lulus lebih awal dari seharusnya, itulah kenapa dia masih begitu muda namun sudah menjadi pejabat kehakiman senior tingkat 3 " hwa young nampak menjawab singgungan raja padanya
Raja langsung melirik hwa young dengan tatapan tak suka, melihat hal itu ibu suri agung menengahi
" Kalian... Apa kalian tidak berencana berlibur ?!" Tanya ibu suri agung seraya memandang ke arah keduanya
" Saya harus mengurus urusan negara halma - mama "
" Berliburlah selama 3 hari... Hubungan kalian sudah terlalu kaku.. Kalian perlu mengenal satu sama lain, istana pasti sangat berat "
" Halma - mama " kata hwa young
" Pikirkan itu.. Eemm... " Kata ibu suri agung seraya menatap lembut ke arah hwa young
Raja dan permaisuri nampak berpandangan,
Sang nenek memang orang yang paling mengerti mereka berdua, istana adalah pembuat jarak dan jurang di antara keduanya, mereka benar – benar perlu di jauhkan dari istana agar lebih dekat
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Historical Fiction" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...