Rombongan selir agung nampak berbelok dan pergi
Di balai istana, hwa young nampak duduk di samping ibu suri , sebuah tirai menutupi keduanya
" hari ini... tugas istana dalam dan hal mengenai pengeluaran istana dan keperluan istana akan di serahkan pada jungjeon, ibu suri agung sendiri yang menuliskan kuasanya padaku " raja menunjukkan sebuah surat yang di tulis ibu suri agung yang berstempel milik ibu suri agung
" stempel istana dalam juga akan di pegang oleh jungjeon dengan kekuasaan penuh " raja menambahkan
Ibu suri nampak menghela nafas berat, ibu suri tidak menyangka bahwa ibu suri agung lebih percaya pada ratu muda ini daripada dirinya dan itu membuat ibu suri kesal dan hwa young menyadari hal itu namun tetap menanggapinya dengan tenang
Ayah permaisuri yang mendengar keputusan tersebut nampak tersenyum puas karena itu berarti kekuasaan mereka di istana semakin kuat dan kokoh setelah stempel ada di tangan sang putri
***
Akhir - akhir ini selir agung mendengar jika raja sering berkunjung kekediaman permaisuri dan itu membuat inyoung marah dan kesal, bagaimanapun raja tidak boleh berpaling darinya, inyoung harus mendapatkan kasih sayang raja dengan mutlak
Malam ini ia menyusun rencana dan mengundang raja ke kediamannya
Raja duduk dan meminum araknya di kamar inyoung
" akhir - akhir ini yang mulia jarang sekali mengunjungi hamba, yang mulia pasti sangat sibuk" kata inyoung
" aaa.. itu.. aku sedikit punya urusan dengan jungjeon.. jadi.. maaf "
" tidak apa - apa yang mulia.. hamba mengerti, bagaimana hamba bisa protes dan bagaimana hamba bisa melawan jungjeon - mama... sejak dulu... hamba selalu sendirian, berpindah dari satu desa ke desa lain demi melindungi diri hamba dari kejaran orang - orang yang mengincar nyawa hamba "
" selir agung " raja nampak prihatin
" hamba begitu menderita, andai saja saat itu keluarga hamba tidak di jebak maka mungkin sekarang hamba sudah berada di sisi yang mulia "
" selir agung sudahlah... yang mulia... bisakah hamba meminta satu permintaan " kata inyoung seraya menyeka airmatanya
" katakan... apa itu "
" hamba ingin... kasus orang tua hamba yang di fitnah secara tidak adil itu di selidiki kembali"
Lee sun terdiam, ia urung untuk mengangkat cangkirnya dan memandang inyoung
***
Lee sun baru kembali dari kamar inyoung ketika melihat keramaian di dekat jembatan,
" bukankah itu para dayang dari kediaman ratu ?" tanyanya
" yee.. jeonha "
" apa yang terjadi ?" karena penasaran lee sun mendekati mereka dan menemukan sang ratu pingsan
" apa yang terjadi ?" tanya raja cemas
" jungjeon - mama terkulai lemas yang mulia, beliau seharian menjaga ibu suri agung " papar dayang jo
" dasar gadis ini.. dia selalu memaksakan diri, biar aku yang memapahnya "
Lee sun nempak mengendong hwa young di punggungnya membawanya ke kediaman ratu, wajah lee sun nampak cemas
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Narrativa Storica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...