Balai istana siang itu, para mentri dari partai yang berlawanan dengan permaisuri mendengar kabar keluarnya permaisuri dari kediamannya
" yang mulia... permaisuri telah keluar dari kediamannya, hamba cemas bahwa permaisuri akan melakukan ritual tersebut kembali " komentar lainnya
" apa maksudmu pejabat yoo, permaisuri keluar hanya untuk menjenguk ibu suri agung yang sakit" bela pejabat dari partai pendukung permaisuri
" tapi tetap saja itu menyalahi aturan yang mulia, penyelidikan belum usai dan permaisuri sudah menyalahi aturan yang di tetapkan, hamba meminta yang mulia memindahkan permaisuri ke dalam penjara "
" apa yang kau katakan !! itu sama saja menentang permaisuri, apa kau tidak menghormati permaisuri ?"
Sementara itu perdana mentri, ayah hwa young nampak tak berkata apapun dan hanya mengamati keadaannya, ia yakin putrinya tersebut bisa mengatasi semua permasalahan
Di atas singgasananya raja nampak menyangga kepalanya dengan tangan kanannya, kepalanya terasa berdenyut mendengarkan ocehan dan debat para mentri dan pejabat istananya
Bukannya menenangkan sang putra, ibu suri malah mendukung agar masalah ini diselesaikan dengan cepat dan meminta raja memindahkan permaisuri ke dalam penjara agar penyelidikan lebih mudah
***
Di kediamannya hwa young nampak tenang, ia nampak bermain baduk dengan kang hoo
" jadi... ibu suri juga memintaku untuk segera di pindahkan kepenjara ? ibu suri tentu sudah lama memendam niatan untuk melawanku, sekarang beliau merasa mempunyai teman dan bisa menekan raja" kata hwa young tenang
" mama... apa yang harus kita lakukan ?" dayang jo nampak cemas
" tenang saja... kang ho sudah mengurus semuanya " hwa young memindahkan pion baduknya
" anda tenang saja jo sanggung... saya sudah mengerjakan yang jungjeon – mama perintahkan "
Hwa young memandang dayang istananya tersebut, ia memandangnya dengan lembut dan meyakinkannya bahwa semuanya akan baik – baik saja
Dayang jo nampak menghembuskan nafas, ia memang nampak sedikit tenang tapi masih ada perasaan yang menganjal di hatinya
***
Sementara itu di kantor kehakiman gun woo juga nampak menyelidiki kasus tersebut, tapi ia kekurangan bukti yang membuat permaisuri tak bersalah, semua bukti mengarah pada permaisuri telah melakukan ritual tersebut namun tidak jelas ritual apa karena saman sang telah tewas dan lagi, di temukan kertas mantra kuning yang belum terbakar sepenuhnya bertulisakan Yong, inisial nama terakhir sang selir agung
" ahh.. aku bisa gila memikirkannya, apa yang bisa kulakukan untuk membantunya " gun woo nampak kesal
Ia lalu menegakkan duduknya dan membaca kembali buku – buku catatannya
" segera lakukan penangkapan " samar – samar di dengarnya hakim kepala memberi perintah kepada pengawal istana
Gun woo berdiri dan berjalan ke arah hakim agung berada
" apa yang terjadi ?" tanya gun woo
" raja memberikan titah untuk menangkap ratu guna penyelidikan "
" apa !!! menangkap ?! ratu akan di masukkan ke penjara ? tapi..."
" ini perintah "
" jungjeon... ini gawat !!!! "
Gun woo segera berlari keluar dari kantor kehakiman, saat ia sampai di kediaman permaisuri, permaisuri sudah berjalan di kawal banyak pengawal
" ini... ini benar – benar tidak masuk akal " gumamnya, ia kesal dan meninju pohon
Meskipun di tangkap dan di giring menuju penjara tapitak nampak ekspresi ketakutan dan kecemasan di wajah datarnya tersebut, iatetap berwibawa dan dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Historical Fiction" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...