Raja yang ada tak jauh dari sana nampak kesal memandang ke arah mereka, hatinya terasa sesak melihat hal itu, apa lagi melihat ratu begitu tertawa lepas dan berbicara santai dengan pemuda itu
" kita kembali " perintahnya kesal
" baik.. jeonha " kasim han menurut
Raja nampak ngomel – ngomel dalam perjalanan kembali kekediamannya
" aku sudah berbaik hati meluangkan waktu menjenguknya, membawakan selimut dan makanan tapi dia malah berbicara seperti itu pada lelaki lain " gerutunya
" jeonha ..."
" benar – benar.. aku berniat menghiburnya tapi dia malah tertawa haha hihi dengan orang lain, dasar hwa young... gadis itu benar – benar tidak memandangku, padahal semalam kami..." raja menghentikan ucapannya
Kasim han nampak mendengarkan dengan seksama, sadar sang kasim masih memasang telingannya raja mengalihkan arah pembicaraannya
" ehemmm ... haahh panas sekali udaranya.. haah " raja salah tingkah
Raja sampai di kediamannya dan mendapati selir agung disana, mereka lalu berbicara di dalam kamar raja
" ada apa ? apa kau sudah sehat bisa berjalan – jalan ?" tanya raja
" hamba sangat mencemaskan anda yang mulia, akhir – akhir ini yang mulia tidak menemui hamba jadi hamba kira yang mulia..."
" aku berniat mengunjungimu tapi masalah ini membuatku belum sempat melakukannya, apa kau menerima obat herbal yang ku kirimkan ?"
" iya yang mulia, aakkhhh ..." tiba – tiba selir agung memengangi perutnya
" ada apa ? apa terasa sakit ?" tanya raja cemas "dayang han... kasim han "
Selir agung nampak berbaring dan di periksa tabib
" bagaimana ?" tanya raja
" selir agung masih harus banyak beristirahat yang mulia, pencernaan selir agung terganggu "
" benarkah ? kau dengar.. kau jangan berjalan – jalan lagi, istirahatlah "
" baik, jeonha "
Kasim han nampak mengantarkan tabib keluar
Selir agung tiba – tiba mengenggam tangan raja dan menangis
" jeonha, hamba akhir – akhir ini selalu mimpi tentang seorang anak kecil, pangeran sepertinya tidak tenang berada di sana, hamba takut... pangeran tidak akan bahagia karena meninggal dengan cara tidak wajar , jeonha... "
" selir agung... semua akan baik – baik saja , jangan terlalu memikirkannya, pikirkan juga kesehatanmu " raja nampak prihatin pada gadis itu, dilema membuncah kembali dalam dirinya
disisi lain ia begitu cemas dengan kondisi hwa young di lain sisi ia merasa kasihan pada inyoung, kedua wanita ini membuat raja dalam keadaan yang serba salah
" jeonha " selir agung memeluk raja
Inyong melakukan segalanya yang ia bisa, mendengar bahwa raja sering menemui ratu membuatnya takut jika raja akan bimbang, ia memanfaatkan keadaan semaksimal mungkin mengingat ibu suri agung masih belum sadarkan diri dan tak ada yang bisa mempengaruhi raja, hal itu akan lebih mudah untuk menjatuhkan hukuman bagi permaisuri
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Fiction Historique" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...