PART 42

10.4K 745 12
                                    

Di balai istana raja nampak tak tenang, ia tak terlihat bahagia karena selir agung hamil ekspresinya malah terlihat binggung tapi ia berusaha menepis semua pikiran jelek yang sedang ia pikirkan

" jeonha " kasim han nampak menghadap raja

" kau... kau sudah mengetahuinya ?"

" yee jeonha.. kejadian itu... mereka mengatakan bahwa..." kasim han mengantungkan ucapannya sejenak

" apa ? bahwa apa ? katakan..jangan membuatku penasaran "

" kakak permaisuri mengorbankan hidupnya untuk memajukan jungjeon – mama sebagai putri mahkota kala itu "

Raja sudah menduganya, ada yang ganjil dari kematian kakak hwa young, akhir – akhir ini raja memang tertarik mengulik semua tentang latar belakang sang permaisuri ia begitu penasaran siapa sebenarnya permaisuri itu

" ceritakan semuanya padaku "

" yee.. jeonha "

Kasim han nampak bercerita panjang lebar, dan cerita ini ternyata juga menjawab kenapa ratu begitu dekat dengan gun woo, di samping saudara jauh mereka juga teman lama, tapi bukan itu yang membuat raja terkesiap, kisah pilu yang harus di alami ratu semasa kecil membuatnya merasa kasihan pada sang ratu muda itu

" hah.. gadis itu.. ia mengenggam bara begitu lama, dia akan terbakar karena bara itu nantinya " gumam raja

Raja mulai mengurai semua kejadian dan membuat kesimpulan atas sikap hwa young, ia masih belum mengerti kenapa gadis itu malah mendukung sang ayah walau tau ayah hwa young membuat hwa young terluka

Tapi ia mulai melihat satu hal dalam diri hwa young, kesepian, luka dan airmata gadis itu menahan semuanya sendirian

Raja mulai terenyuh mendengar betapa menderitanya hwa young, ia merasa bersalah karena malah menambah luka di hatinya dengan mengacuhkannya selama ini

***

Hwa young sekarang sudah berada di kediamannya dan sudah berganti baju dengan baju putih, ia nampak bersiap

" siapkan semuanya jo sanggung "

" yee... mama "

Dayang jo nampak keluar dari kamar sang ratu,hwa young nampak mengeluarkan sebuah kertas mantra dari balik bajunya

" semoga ini berhasil" gumamnya

Sesaat kemudian hwa young nampak membakar dupa di belakang kediamannya,matanya terpejam dan kedua telapak tangannya mengapit dupa, mulutnya nampak berkomat – kamit

" lepaskan...lepaskan....lepaskan " gumamnya

Ia lalu membuka matanya dan menancapkan dupa tersebut, sang ratu lalu membakar kertas mantra dan menguburnya

****

Di kediamannya selir agung nampak merasakan sakit di perutnya,ia memanggil dayang istananya

" anda sudah merasa lebih baik yang mulia ?" tanya dayang istananya

" ahh" inyong nampak meletakkan cangkir obatnya " entah bagaimana mengakhiri ini...jika ini berakhir nanti, bereskan semuanya...kau mengerti "

" yee...selir agung "

Inyong nampak memegangi perutnya yang nampak seperti ditusuk – tusuk, ia berkeringat manahan sakit yang di rasakannya, ia nampak mengatur pernafasannya yang tersenggal

***

Dan akhirnya sebuah rumor aneh menyebar diistana, mereka mengatakan ratu melakukan ritual khusus di kediamannya

" katakan " inyong nampak menginterogasi dayang istananya

" ratu hwa young mulai tidak makan nasi putih dan hanya makan sayur,ratu juga tidak makan daging dan tidak makan apapun setelah matahari terbenam "

"lalu..."

" ratu juga nampak sering membakar dupa dan kertas mantra di belakang kediamannya,itu yang hamba dengar "

Tiba – tiba inyoung terdiam mendengar hal tersebut,gurat wajahnya nampak lain entah apa yang di pikirkan nya sekarang ini, tapi iamelihat peluang yang bagus disini

THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang