Di istana ratu Nampak memasang wajah cemas di depan ibu suri agung, ia sudah menceritakan bagaimana rencana sang ayah yang akan membahayakan raja
" perdana mentri benar – benar akan menyebabkan jungjeon dalam masalah, Haah.. Sudah sejauh ini ternyata " ibu suri agung nampak terbatuk " kau selama ini berusaha melindungi yang mulia dari semua rencana perdana mentri, mana mungkin aku akan menyalahkan jungjeon "
" hamba tau halma – mama, tolong anda percaya pada hamba "
" tentu saja anakku... kapan nenek pernah meragukanmu, aigoo... gadis malang nenek, apa yang akan terjadi jika nenek sudah tidak ada nantinya "
" halma – mama... anda akan tetap sehat sampai 100 tahun lagi "
Ibu suri agung terkekeh mendengar penuturan hwa young , beliau kemudian menatap hwa young dengan tatapan lembut, ibu suri agung lebih tahu di banding siapapun tentang penderitaan dan luka yang di tanggung gadis muda itu selama ini, gadis... yang mengenggam bara api di tangannya
****
Selama 1 minggu ini hwa young sulit sekali untuk memejamkan matanya, ia cemas dengan kabar raja
Dan ke kuatirannya terjadi, raja kembali dalam ke adaaan tak sadarkan diri, hwa young berlari cemas
" Mama.. Jungjeon - mama... Mama " para dayang mencoba mengejarnya
" Hah.. Hah.. Hah.. " Hwa young nampak terengah - engah berhenti di depan kediaman raja
Melihat ke datangan sang ratu, Para pejabat dan mentri nampak membungkuk padanya, ibu suri juga datang dengan tergesa
" Jungjeon " panggil ibu suri
" daebi - mama " hwa young Nampak cemas, wajahnya sangat pucat karena ketakutan
Gun woo nampak memandang hwa young yang nampak cemas, ia bahkan melihat ratu muda itu tak mengenakan alas kaki saat berlari ke kediaman raja
" Dia pasti mencemaskannya " batin gun woo, entah kenapa gun woo nampak muram
Kedua wanita berkuasa di istana ini Nampak memasuki kamar raja, Hwa young menangis melihat keadaan raja yang penuh luka
" Jeonha... Jeonha bangunlah " kata hwa young berderai airmata
" Jusang... Jusang ini ibu.. Bangunlah dan lihat wajah ibu "
" Yang mulia sedang tidak stabil ibu suri " kata tabib kerajaan
Hwa young nampak marah, ia berdiri dan keluar dari kediaman raja, hwa young menyeka airmatanya dengan kasar, ia bahkan tak merasakan sakit pada kakinya yang mulai berdarah karena menginjak kerikil – kerikil kecil yang tajam saat berlari menuju kediaman raja
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Ficción histórica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...