PART 40

10.5K 786 6
                                    

Hwa young menatap kesungguhan di wajah gun woo, ia tak tahu maksud di balik ucapannya tapi memiliki orang seperti gun woo di sampingnya, itu akan membuatnya lebih tenang

" baiklah... kalau begitu, kau orangku sekarang " hwa young nampak tersenyum pada gun woo, gun woo juga nampak tersenyum ke arahnya " hakim kim"

" yee.. mama "

" kenapa kau tidak pernah berkunjung kerumah singgah lagi ?mereka sangat merindukanmu " kata hwa young

"ahh itu.. mama... bisakah hamba bertanya sesuatu?"

"emm...katakan "

" jika diluar istana... bisakah... bisakah hamba tetap memanggil anda dengan nama anda, cho hwa young atau jika tidak.. hamba akan memanggil anda dengan nama yang anda berikan pada hamba...park hye jin ?"

Hwa young nampak menatap gun woo sekali lagi, memang aneh rasanya bicara secara formal dengan gun woo

" baiklah... kau bisa memanggilku dengan nama itu "

Dayang jo nampak memandang hwa young, gadis muda itu nampak tersenyum di hadapan gun woo, senyum yang sangat mahal bagi seorang ratu es seperti hwa young untuk seorang makhluk bernama " laki – laki "

" baiklah... kalau begitu,yang mulia bisa memanggil hamba dengan nama hamba,kim gun woo, bukan hakim kim, atau... yang mulia bisa memanggil saya... bocah nakal " kata gun woo malu – malu

" baiklah... kita sepakat "

Gun woo nampak tersenyum, jantungnya berdebar cepat saat melihat gadis di depannya itu tersenyum padanya, ada perasaan lega namun juga segan di dirinya, ia masih binggung harus bagaimana ia menata perasaannya

Dan saat itu, tiba tiba kunang kunang di bawah jembatan nampak bermunculan seperti bintang yang menyelimuti mereka

" ogg.. lihatlah indah bukan " kata hwa young nampak riang

" yee mama.. sangat cantik dan indah " gun woo tak berkata tentang kunang kunang, ia berkata sambil menatap hwa young yang tersenyum

Dari jauh raja nampak memperhatikan mereka dan nampak sekali jika raja sangat kesal, tapi ia tak bisa melakukan apapun, raja masih kesal pada sikap hwa young yang secara terang terangan mengancamnya demi keselamatan faksinya

" jeonha " kasim han menegurnya

" ayo pergi " raja nampak kesal, ada sirat kemarahan dan kebencian di wajahnya yang jelas terpancar

Rombongan raja kemudian berlalu

Didalam lubuk hatinya raja masih berusaha memungkiri bahwa perbuatan hwa young padanya adalah desakan ayahnya namun semakin dia memungkiri hal itu semakin timbul kebenciannya, pergolakan batin dalam dirinya membuatnya semakin terluka

Harusnya ia merasa bahagia karena inyoung gadis yang di carinya selama ini berada di sisinya tapi sepertinya inyoung datang di saat raja mulai berusaha menumbuhkan bunga yang baru dalam hatinya

THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang