Malam harinya di kediaman Ratu cho hwa young
" hatchiiihhhh " hwa young Nampak bersin, ia meraih sapu tangan yang berada di depannya
Hwa young memang terlihat Nampak bersin – bersin sejak acara tadi sore, ia sudah terlihat pucat dan sesekali terbatuk
" mama... apa anda baik – baik saja ?" Tanya dayang jo dari luar pintu kamar sang ratu
" aku baik – baik saja " jawab hwa young
Hwa young merasa tidak begitu baik, kepalanya terasa berputar dan ia Nampak terus saja bersin, hingga akhirnya dayang jo masuk ke dalam kamar sang ratu dan menyalakan semua lilin yang berada di kamar sang ratu untuk menerangi ruangan tersebut
Wajah sang ratu Nampak berkeringat dan pucat
" mama... apa anda demam ?" Tanya dayang jo cemas
" kepalaku memang sedikit pusing, mungkin ini karena masalah ayahku, sudahlah... aku akan tidur sekarang, kau juga beristirahatlah jo sanggong [ pelayan tingkat atas ] "
Dayang jo Nampak membantu hwa young untuk berbaring
Dayang jo dan dayang lainnya segera mematikan lilin dan keluar dari kamar sang ratu, membiarkan sang ratu beristirahat, kamar sang ratu mulai tenang,para dayang yang berjaga juga mulai perlahan terlelap dalam tidurnya di depan kamar hwa young
" Tidak.. Jangan... Jangan.. Tidaaakkkk !!!" Hwa young berteriak dalam tidurnya, ia lalu membuka matanya dengan cepat, nafasnya memburu dan keringatnya bercucuran
Dayang jo nampak terkesiap mendengar teriakan sang ratu, begitu pula dengan dayang yang lain yang nampak langsung membuka mata mereka dan siap menunggu perintah
" Mama... Apa anda baik - baik saja ?!" Tanya dayang jo dari luar kamar permaisuri
Hwa young duduk dan memegangi kepalanya yang terasa berat, sesekali ia terbatuk dan mengatur nafasnya
" Masuklah jo sanggong " suara serak permaisuri memanggilnya
Dayang jo masuk bersama dayang min, dayang min menyalakan lilin dan ruangan kamar itu menjadi terang
Wajah hwa young nampak pucat dan keringatnya bercucuran
" Mama... Anda baik - baik saja...?!" Tanya dayang jo cemas " Panggilkan tabib istana segera " kata dayang jo pada dayang min
" Baik " dayang min segera keluar
" Para dayang masuklah " kata dayang jo
2 orang dayang masuk kedalam kamar dan memberi hormat
" Ambilkan air untuk mengompres jungjeon – mama, segera "
" Baik jo sanggong " Mereka lalu pergi
Dayang jo membantu hwa young untuk kembali berbaring dan menyeka keringat ratu dengan sapu tangan
" Apa anda mimpi buruk lagi mama ?!" Tanya dayang jo
Hwa young mengangguk pelan, melihat hal itu dayang jo nampak memandang sang ratu dengan pandangan sedih
Semenjak kematian sang kakak yang tragis hwa young memang sering bermimpi buruk
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Ficción histórica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...