Obrolan mereka tak berlangsung lama, Raja, Ratu , dayang jo dan kasim han segera bergegas keluar istana
Dan disinilah mereka, di luar istana
" Kenapa harus berjalan kaki dan tidak naik tandu saja ?!" lee sun mulai mengeluh
Hwa young nampak menghembuskan nafas mendengar keluhan raja tersebut, 10 tahun bersama hwa young tau bagaimana sifat dan kebiasaan raja
" Hamba sudah mengatakan bahwa makam kakak hamba jauh di atas bukit, tandu tidak akan kuat membawa kita kesana,lagi pula..terlalu lama jika menggunakan tandu"
Raja memandang kesal pada ratu, ucapan ratu itu membuatnya tersinggung
" Apa dia meremehkanku dan menganggapku tidak bisa melewati ini semua " batinnya kesal
" Tunggu disini sebentar yang mulia " kata hwa young seraya berbelok arah
" Heii.. Kau mau kemana ?!" Tanya lee sun seraya mengikuti hwa young
Ternyata hwa young membeli kue yang sedang di goreng di salah satu kedai di pasar
" Saya beli 4 " kata hwa young pada ibu penjual kue
" Baik nona "
" Apa yang kau lakukan ?!" Tanya raja
" kita keluar istana begitu pagi dan Anda belum sarapan jadi.. Saya membeli kue ini, hamba takut anda lapar..dan mengeluh lagi" hwa young bergumam di akhir kalimatnya
Raja memandang sebal ke arahnya
" dia benar – benar meremehkanku " gumam raja kesal
" Aigoo.. Apa dia tunangan anda nona ? Dia tampan sekali ?!" Tanya bibi penjual kue seraya memberikan kue tersebut pada dayang jo
" Eeheemm " di puji tampan lee sun nampak berdehem menyombongkan diri
" Dia suami saya nyonya " kata hwa young seraya memberikan beberapa keping uang
" Benarkah ? Kalian masih terlihat sangat muda... Akan ku tambahkan satu kue lagi.. Suamimu sangat tampan dan kau terlihat sangat baik "
" Aigoo.. Terima kasih banyak nyonya " hwa young menerimanya dengan kerendahan hati
Melihat ekspresi ramah dan hangat hwa young, raja nampak termenung sejenak, ia binggung karena hwa young disini berbeda sekali dengan hwa young diistana yang dingin dan datar, tapi ia sangat baik dan hangat saat berinteraksi dengan orang di luar istana, raja semakin penasaran gadis seperti apa hwa young yang sebenarnya,namun melihat hwa young yang bisa tersenyum dengan hangat entah kenapa lee sun nampak ikut tersenyum memandangnya
Hwa young nampak berbalik, raja buru buru mengubah ekspresinya menjadi datar, ia tak ingin ratu besar kepala karena senyumannya, Hwa young lalu membagikan kue tersebut pada kasim han dan dayang jo
" Yang mulia mendapatkan 2 karena tampan " kata hwa young menyinggung kejadian tadi seraya memberikan kue tersebut
" Itu benar.. Rakyat sangat suka pada rajanya karena tampan" lee sun menyombongkan diri
Hwa young nampak tersenyum masam karena kesombongan raja tersebut yang mendapat pujian
" Tapi... Apa ini.. Baik - baik saja jika dimakan ?!" Tanya raja seraya mengamati kue tersebut
" Tentu saja... " Hwa young mengigit kuenya " saat kecil hamba suka membeli kue ini bersama kakak hamba dan ini rasanya enak, ini juga bersih yang mulia "
Lee sun nampak ragu
" Ini enak yang mulia " kata kasim han yang sudah memakan kuenya
Raja menoleh melihat kasim han yang juga memakan kuenya, ia kemudian mengigit sedikit kuenya dan mengunyahnya
" Em... Ini manis " katanya takjub begitu kue itu masuk kedalam mulutnya
Raja kemudian memakannya dengan lahap dan 2 buah kue tersebut habis seketika
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Ficção Histórica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...