Raja seperti orang kesetanan berteriak pada hwa young Membuat semua yang disana nampak terkejut,bahkan inyong juga terkejut melihat sikap raja yang seperti itu, raja tak pernah terlihat semarah itu
" jusang tenanglah... daewangdaebi – mama sedang sakit " ibu suri nampak memperingatkan lee sun
Raja nampak mengatur emosinya " jo sanggong.. bawa permaisuri kembali ke kediamannya "
Dayang jo nampak menarik pelan lengan permaisuri
" jo sanggong...aku hanya ingin menemani halma – mama "
" mama..." dayang jo mengeleng pelan
Hwa young menurut,ia tau... jika ia keluar dari kediamannya maka ia akan di pindahkan kepenjara karena melanggar aturan,tapi mau bagaimana lagi,ia sangat mengkuatirkan sang nenek
****
Raja sangat marah bukan karena ia " marah" tapi ia tidak ingin hwa young di penjara,raja tau harga diri hwa young terlalu tinggi untuk di turunkan dan penjara... penjara bukan tempat yang nyaman baginya, dengan adanya dia di penjara mungkin akan membuat kekacauan di antara partai pendukungnya
Tengah malam sang raja berada di kediaman hwa young,hwa young belum tidur saat itu, ia sedang bermain baduk sendirian di dalam kamarnya
" Mama... yang mulia ada disini " dayang jo mengabarkan
Ratu nampak menghentikan sejenak menata baduknya, ia menyeka airmatanya yang terus menetes dan kemudian memandang ke arah pintu kamarnya
" biarkan yang mulia masuk " ucapnya, ia mengatur emosinya
Raja muda itu masuk kedalam kamar dengan wajah kesal, hwa young hendak berdiri memberi hormat tapi raja mencegahnya
" duduk saja.... kau ini... bagaimana bisa kau menyalahi aturan seperti itu "
" hamba hanya mencemaskan halma – mama, jeonha "
" apa kau mau masuk penjara ? mereka akan mendesak agar kau di pindahkan, kau ini... kenapa kau lakukan ritual seperti itu ?!"
Hwa young tersenyum tipis " apa yang mulia mau minum teh ? ibu hamba membawakan teh bunga yang harum "
" teh ? hah.. benar – benar.. " raja masih tak mengerti dengan ketenangan yang hwa young selalu tunjukkan "di saat seperti ini kau masih bisa minum teh , dan ekspresi macam apa yang kau tunjukkan itu... kau masih saja tenang dan dingin " raja nampak kesal sendiri, ia kesal karena mencemaskan hwa young yang malah tak mencemaskan dirinya sendiri dan bisa tetap tenang
" lalu.. apa hamba harus menangis tersedu meratapi nasib hamba ? yang mulia... hamba tidak melakukan apapun.. jadi untuk apa hamba bermuram diri "
" haah.. benar.. aku menyesal mencemaskanmu... aku sampai pusing memikirkannya dan kau malah setenang ini, kau.. apa tidak ada rasa takut di dalam dirimu ? harusnya kau berteriak jika mendapat ketidak adilan harusnya kau memohon untuk meminta bantuanku.. hah.. aku terlalu memikirkanmu "
Hwa young tertawa renyah mendengar penuturan raja
" kenapa tertawa ??! apa aku melucu ?"
" tidak.. hamba hanya senang, yang mulia mencemaskan hamba"
Raja nampak tertegun, benar.. ia mencemaskan gadis itu sampai tak bersemangat melakukan apapun, benar.. ia mencemaskan gadis itu hingga terus mengomel sendiri
" i.. itu.. itu karena... aah.. baiklah.. sediakan teh bunga yang kau katakan tadi "
" baik yang mulia... akan hamba sediakan "
Tak berapa lama teh bunga datang, mereka minum teh bunga bersama
" hwa young – a " raja nampak memanggilnya dengan namanya lagi...
Hwa young kini baru sadar jika raja terus memanggilnya dengan namanya bukan dengan gelar kehormatannya
![](https://img.wattpad.com/cover/74415100-288-k416566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Historical Fiction" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...