PART 10

15K 1.2K 3
                                    

Raja dan ratu turun dari bukit tersebut, hwa young nampak dipapah dayang jo, sesekali ia memegang erat lengan dayang jo untuk menahan sakit

" Mama... Apa anda terluka ?!" Tanya dayang jo cemas

" Diamlah.. Raja akan mendengarmu" bisik hwa young

Raja berbalik dan hwa young langsung berdiri tegak

" Jika kau berjalan selambat itu kita akan lama tiba di istana dan mungkin eomma - mama akan tau bahwa kau tidak ada di istana "

" Yee jeonha.. Hamba akan mempercepat " hwa young berjalan menahan sakit hingga keringatnya mengucur

" Isshh... " Raja menghampiri hwa young, ia menatap gadis itu tajam, kemudian raja berbalik dan berjongkok di depan hwa young

" Na.. Naiklah.. Kau hanya akan memperlambat saja "

" Jeonha.." hwa young terkejut melihat tindakan raja

" Kubilang naiklah... Apa kau mau menolak ajakan pria tampan sepertiku"

" Jeonha... " Hwa young nampak melihat punggung yang selama ini hanya bisa di lihatnya dari jauh

" Cepatlah... Hari akan semakin panas dan aku lapar " raja mulai mengomel

" Yee.. Jeonha " hwa young akhirnya naik kepunggung raja di bantu dayang jo

Ketika hwa young sudah berada di punggung raja, raja nampak berusaha berdiri di bantu kasim han

" chaahh.. kita kembali ke istana sekarang " raja sudah mengendong sang ratu di punggungnya dan mereka mulai berjalan

" Apa hamba berat yang mulia ?!"

" Aehh apa jo sanggong tidak mengurusmu dengan baik... Tubuhmu kecil sekali "

" Hamba akan lebih memperhatikan jungjeon – mama, yang mulia " kata dayang jo

" Hangat... Punggung raja terasa hangat" batin hwa young, hwa young nampak tersenyum, dayang jo melihat itu,senyum hangat sang ratu , dayang jo juga ikut tersenyum sekaligus bersedih dalam hati

" Gadis ini... bagaimana ia selama ini menahan kesakitannya sendiri" batin raja seraya menoleh sedikit kearah hwa young di belakangnya

****

Sampai di istana raja nampak memanggil tabib secara diam - diam ke istana permaisuri, raja tidak ingin ibu suri curiga dan menegur hwa young karena ketahuan keluar dari istana

Seorang perawat wanita nampak memeriksa kaki hwa young, perawat itu menyentuh kakinya dengan perlahan, setelah selesai perawat itu nampak menghampiri tabib yang berada di balik tirai

" Kaki jungjeon - mama hanya terkilir, yang mulia hanya harus banyak beristirahat " kata tabib

" Kau dengar... Tabib menyuruhmu beristirahat dan jangan banyak berjalan kesana - kemari " kata raja

" Yee.. jeonha" hwa young Nampak menurut

Tabib pergi dengan di antar dayang jo

" Apa kau baik - baik saja ?!" Tanya lee sun

" Yee yang mulia... Hamba baik - baik saja"

" Hah.. Baguslah...kau membuatku takut, terjatuh terguling seperti itu ke bawah, apa tidak ada bagian lain yang terasa sakit ?? kau benar – benar membuatku cemas"

" Maaf... Hamba membuat anda cemas"

" Aku tidak cemas maksudku... bukan cemas seperti itu, hanya saja.. Saat itu kau menolongku, aku hanya merasa tidak enak padamu " raja nampak salah tingkah

" Jeonha... Para mentri sudah menanti di balai istana untuk rapat perburuan " kata kasim han memberitahu

" Aku pergi, jaga dirimu baik - baik " raja bangkit dan memandang ke arah dayang min " jaga jungjeon dengan baik," raja kemudian menatap ratu kembali " ya...!!! ingatlah.. jangan banyak berjalan kesana - kemari"

Ketika raja pergi, kapten kang datang menemui permaisuri, kapten kang sempat memberi hormat pada raja tapi karena raja tergesa raja nampak pergi begitu saja tanpa sempat berbasa – basi dengan kapten kang

Kapten kang memberi hormat pada permaisuri

" Ada apa kau menemuiku ?!" Tanya permaisuri

" Hamba menemukannya yang mulia, hamba menemukan yang yang mulia cari"

Hwa young nampak terbelalak

" Benarkah ? Katakan semuanya padaku"

Kapten kang mulai mengatakan detailnya dan akhirnya permaisuri menulis surat yang di berikan pada kapten kang

" Berikan surat itu padanya sebagai titah resmi dari istana dalam, kau mengerti "

" Yee mama "

" Baguslah... Kau bisa pergi sekarang"

Kapten kang nampak memberi hormat kemudian berjalan mundur dan keluar dari kamar sang permaisuri

" baguslah... akhirnya aku menemukannya... kartu.. rahasiaku " gumam ratu seraya memandang tajam kedepan


THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang