Di kediaman keluarga mentri kim, gun woo nampak berlutut di halaman dan sang ayah nampak sedang memarahinya
" Jika kau terus seperti ini.. Ayah akan mengirimmu ke istana agar kau tidak bisa seenakmu sendiri... Kau laki - laki, buatlah keluargamu bangga !!! Jika tau kau tidak berguna seperti ini lebih baik aku punya anak perempuan saja "
Gun woo nampak diam, ia memegang erat ujung lengan bajunya, ada kemarahan yang selama ini di pendam olehnya, kejadian 10 tahun lalu membuatnya perpandangan berbeda pada keluarganya sendiri
" Suamiku sudahlah... Kasihan gun woo ia sudah berlutut sejak tadi... Sudahlah.. Aku akan menasehatinya nanti.. Gun woo bangunlah " kata sang ibu seraya merengkuh kedua bahu gun woo
" Kau terlalu memanjakan anak itu... Tidak berguna " sang ayah marah lalu memalingkan wajahnya dan pergi
Gun woo berdiri di bantu pelayannya, kakinya terasa kaku karena terlalu lama berlutut
" Tuan muda.."
" Aku baik - baik saja " gun woo memandang kesal pada ayahnya
"Cepat.. Bawa tuan muda kekamarnya"
" Baik nyonya "
Gun woo memang tidak suka pada sang ayah dan keluarga ayahnya yang menghalalkan segala cara untuk memperluas dan mempertahankan kekuasaan mereka, ia hanya menunggu sampai menemukan cara untuk melawan mereka
" aku bersumpah akan menegakkan keadilan ayah, jika keadilan itu membuat ayah menyadari perbuatan ayah selama ini " gun woo nampak memandang penuh kebencian ke tempat ayahnya pergi tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Ficción histórica" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...