Raja nampak memandang ke arah kasim han, ekspresi raja berubah ketika mendengar nama itu disebut kembali, nama yang seharusnya bergelar permaisuri itu harus di kuburnya dalam, setelah tragedi yang menimpa keluarga gadis itu, menyebabkan gadis malang si empunya nama tersebut menghilang entah kemana
" berikan aku dokumen lain, dan suruh dayang menyiapkan teh " raja nampak merendahkan suaranya seraya memeriksa gulungan di depannya , ia tak ingin mengingat kembali tentang perasaanya di masalalu
" yee.. jeonha " kasim han nampak memberi hormat sebelum mundur dan meninggalkan ruangan tersebut
Setelah kasim han pergi, raja nampak meletakkan gulungannya, ia lalu memijat – mijat kepalanya yang tiba – tiba terasa berdenyut dengan tangan kanannya
" hah " nafasnya berhembus berat, ada gurat sedih yang jelas terlukis di wajah tampannya ketika mendengar nama itu kembali, seseorang yang tidak bisa ia lindungi selama ini, seseorang yang harusnya ia jaga
****
Menjelang pagi, hwa young diam - diam keluar istana, ia membawa beberapa makanan dan buah di dalam bungkusan besar yang di bawa dayang jo
Raja yang saat itu sedang berjalan - jalan karena tak bisa tidur memergokinya gerak gerik yang mencurigakan keluar dari istana sang permaisuri
" Tunggu...!!! Siapa disana ?!" seru raja dengan suara yang lantang
Hwa young dan dayang jo nampak berhenti, Rombongan raja mendekat, dayang jo menatap hwa young dengan wajah cemas dari balik jang – ot – nya
" mama..." kata dayang jo lirih
Hwa young nampak menggeleng pelan
" Siapa kau ? Apa kau pelayan istana ?! apa kalian penyusup" Tanya raja penuh selidik ketika sudah berada di dekat keduanya
Hwa young tak berbalik, ia Nampak memegang erat jang – ot yang menutupi seluruh tubuhnya
" Heii.." raja nampak semakin penasaran , ia kemudian menatap kebelakang ke arah kasim han
" Raja bertanya pada kalian, cepat buka kerudung kalian, berani sekali kalian megacuhkan ucapan raja " kata kasim han tegas
Akhirnya hwa young dan dayang jo berbalik, hwa young membuka jang – ot yang menutupi kepalanya
" Haah.. Ternyata kau... Ada urusan apa jungjeon pagi-pagi dengan penampilan seperti ini?! Aahh... apa jungjeon kita akan keluar istana secara mengendap – endap ?" tanya raja seraya mengamati hwa young yang berdiri di depannya
" jungjeon – mama... " semua terkejut kemudian memberi hormat, mereka menundukkan kepala tak berani memandang wanita paling berpengaruh di istana tersebut
" Maafkan hamba yang mulia, tapi hari ini adalah hari kita untuk bersama dan ibu suri tidak memperbolehkan hamba keluar tapi.. Hari ini adalah hari kematian kakak hamba jadi... Hamba akan keluar dan kembali sebelum siang " terang hwa young
" Aa.. Begitu... " raja nampak terdiam sejenak kemudian menatap hwa young "Kau tidak boleh pergi"
" Jeonha.. Tapi.. "
" Kau tidak boleh pergi sendiri.. Aku akan ikut " raja Nampak mengakhiri kalimatnya dengan senyum di wajah tampannya
" Hee ? Jeonha.. Akan ikut ?!" hwa young binggung dengan perkataan raja
hwa young agak memalingkan wajahnya dan bergumam kemudian " ini pasti akan merepotkan "
![](https://img.wattpad.com/cover/74415100-288-k416566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN : The Women Who Hold the Fire [SEBAGIAN TEKS HILANG ]
Fiction Historique" hamba benci... pada ayah hamba yang mengirim hamba ke istana, Jeonha.. kau begitu penuh dengan kebencian, hamba... hanya melindungi apa yang hamba yakini " gadis itu cho Hwa young adalah seorang gadis bangsawan yang menjadi seorang ratu muda, jala...