Part 5

69 9 4
                                    

Hari itu putri sedang ngobrol dengan gusti,mereka sedang membahas tugas yang harus dikumpul besok pagi."Put,nanti aq ke rumah kamu aja ya,kita kerjain tugasnya bareng"ucap gusti menatap putri lekat."Tapi aq masih syuting habis pulang kuliah"jawab putri."Ya udah ntar malem aq jemput di lokasi ya sekalian kita ngerjain tugas di rumah kamu,gimana?"gusti masih terus usaha.
Sementara dari kejauhan ada yang memperhatikan putri dan gusti dengan tatapan cemburu."Pulang yuk kak,liat apaan sih serius banget gitu mukanya?"tanya rara heran.Rara mengikuti pandangan dipta yang tidak bergeser sedikit pun dari putri dan gusti.Rara mulai mengerti lalu memukul tangan dipta kencang,"Aw kamu kenapa mukul aq sih?"tanya dipta kesal."Gak papa"jawab rara cuek.

Putri masih ngobrol dengan gusti,"Tapi aq kan gak gitu kak!"teriak rara pada dipta membuat putri langsung menoleh.Dipta menatap rara tajam dan tangannya mulai terangkat,putri kaget melihat hal itu dan langsung berlari mendekati rara dan dipta."Stop!jangan sakiti rara kak"pinta putri langsung berdiri di depan rara menghalangi dipta yang tampak sedang marah dengan wajah memerah.
"Kamu gak usah ikut campur"ucap dipta dingin dan melirik sinis pada gusti yang datang mendekat.Rara langsung memeluk putri ketakutan,"Ayo pulang"ajak dipta datar langsung masuk ke mobilnya."Put,kamu bareng aq ya,aq takut"pinta rara membuat putri terpaksa mengangguk setuju dan tidak menghiraukan panggilan gusti lagi.

Selama di mobil suasana hening dan tidak ada yang memulai percakapan hingga saat mereka tiba di rumah rara,rara langsung keluar tanpa bicara lagi dengan dipta dan kabur masuk ke rumahnya.
Putri bingung dan serba salah lalu baru saja akan meraih pintu tapi dipta dengan cepat menguncinya,"Hhh"putri kaget dan menoleh dipta yang menyetir tanpa ekspresi."Maaf kak,putri turun di depan aja,putri naik taksi aja"pinta putri pelan karena benar-benar takut dengan dipta yang tampak sedang sangat marah."Kamu gak akan kemana-mana"dipta menjawab dengan dingin.Putri meremas tangannya yang sudah keringat dingin dan terus berdoa agar dipta tidak khilaf dan tidak menyakitinya.

Putri menarik nafas lega saat mobil dipta tiba di lokasi syuting dengan selamat.Mesin mobil sudah dimatikan,tapi kunci pintu belum dibuka juga oleh dipta,"Kak,pintunya"pinta putri memelas."Klik"."Makasih kak"putri keluar mobil dengan buru-buru sambil mengucap syukur karena masih selamat dari amukan dipta.
Putri masih tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi antara dipta dan rara,sepertinya mereka sedang ada masalah besar pikir putri.

Sore itu pemilik PH tempat putri dan dipta dikontrak datang menemui dipta dan putri.Putri masih tampak gugup saat berdekatan dengan dipta."Dipta,kamu tahu kan film yang sedang diperebutkan oleh banyak aktor dan aktris saat ini?kamu beruntung diminta untuk menjadi pemeran utama di film itu"ucap Pak wendra mengejutkan dipta."Yang bener pak?"tanya dipta dengan mata berbinar."Ya saya gak bohong,dan satu lagi sepertinya karena chemistry kalian berdua yang sedang disukai oleh banyak penonton saat ini,jadi sutradara memilih putri untuk menjadi pasanganmu di film itu"jawab pak wendra yang membuat putri terperangah tak percaya.Sementara dipta tersenyum tipis melirik putri,"Tapi saya kan hanya pemain baru pak"balas putri benar-benar tidak percaya."Saya tidak bohong putri,karena fim ini sangat penting untuk kalian dan PH saya,jadi saya mohon kalian berdua menjaga image yang baik di depan para fans kalian,ehm..termasuk hubungan cinlok kalian sepertinya bagus untuk diumbar saat ini,atau kalian beneran sudah jadian?"tanya pak wendra sontak membuat putri membulatkan mata indahnya sementara dipta pura-pura sibuk sendiri melihat ke arah lain.

Putri benar-benar gugup dan masih tidak percaya kalau dia bisa terpilih membintangi film yang diangkat dari cerita novel terkenal itu.
Hari itu putri sudah datang ke lokasi untuk mulai reading dan disana sudah ada dipta yang sedang serius membaca skenario."Nah si cantik sudah datang,dipta reading bareng putri dulu ya,kalian dalami dulu karakter kalian disini bagaimana biar bisa menyatu dengan jalan ceritanya"ucap pak yahya sutradara film.Putri hanya bisa mengangguk dan pasrah duduk di dekat dipta."Kamu ditanyain rara"ucap dipta datar tanpa menatap wajah putri."Hah?apa kak?"tanya putri kaget.Dipta mendongak menatap putri,"Kata rara salam buat kamu"jawab dipta lagi,"Oh..i..iya salam balik kak"balas putri masih gugup karena baru kali ini dipta mengajaknya ngobrol.
"Pasti mereka sudah baikan,syukurlah"batin putri lega.

Syuting film sudah mulai berjalan dan hari itu sedang break syuting,putri asyik bersantai di rumah dan sedang nonton infotainment,di tv putri melihat foto-foto dipta yang sedang berdua dengan seorang perempuan yang tak lain adalah mantan kekasihnya dulu.Putri kaget,"Bagaimana perasaan rara melihat ini ya,kasihan rara,kak dipta bener-bener keterlaluan"umpat putri kesal.Lagi sibuk mencari kontak rara di hpnya tiba-tiba hpnya berbunyi,"Halo"..
"Putri ke kantor sekarang juga"perintah pak wendra dengan nada sangat serius.Putri bingung sebenarnya ada hal penting apa yang membuat pak wendra seserius itu.

Begitu tiba di kantor PH pak wendra,disana sudah ada dipta,putri sangat malas melihat dipta,putri masih kesal dengan tingkah dipta pada rara.Pak wendra duduk di depan dipta dan putri dengan wajah serius,"Film baru kalian terancam gagal karena gosip tentang kamu dipta,produser marah-marah karena sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk syuting film ini,masyarakat mulai tidak percaya dengan hubungan cinlok kalian,karena itu tidak ada cara lain kalau dengan settingan cinlok tidak berhasil,..kalian harus menikah secepatnya!"."Apaa??"teriak putri dan dipta berbarengan.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang