Putri menggenggam tangan dipta kencang,"Ssttt..sakit kak.."rintih putri kesakitan."Iya sayang..sabar ya.."dipta sibuk menenangkan putri yang didorong dengan kursi roda menuju ruang bersalin.Begitu sampai di ruang bersalin dipta diminta keluar tapi,"Saya akan tetap disini menemani istri saya sus"ucap dipta tegas tetap menggenggam tangan putri erat.Putri meneteskan air mata haru melihat kesungguhan dipta.Akhirnya dipta menemani putri menghadapi proses melahirkan bayi kedua mereka."Kak,dokternya lagi ngapain?"bisik putri.Dipta mendekatkan wajahnya pada putri,"Lagi berdoa"jawab dipta pelan."Oh..kak dipta gak berdoa juga?"tanya putri."Udah dari tadi,sekarang juga berdoa,semoga istri dan anakku semuanya selamat,aamiin"jawab dipta mengecup kening putri lembut sambil tangannya tak pernah lepas menggenggam jemari mungil putri.Putri ikut mengamini doa dipta dan tersenyum tapi tak lama meringis lagi.
Di luar ruang bersalin sudah berkumpul seluruh keluarga dipta dan putri.Mereka menunggu dengan cemas,"Pa,putri gimana ya di dalam,mama cemas"ucap mama putri panik."Mama tenang saja,kan dipta nemenin putri di dalam"papa putri menenangkan istrinya.Mama dipta tidak kalah khawatir dengan putri,"Tante tenang saja ya,putri pasti baik-baik saja,kan kak dipta selalu ada untuk menemani putri"ucap rara.Setelah beberapa jam menunggu,dipta keluar.Mama putri dan dipta langsung mendekatinya,"Putri gimana dip?cucu kami gimana?"tanya mama putri cepat dengan wajah panik.Dipta tersenyum,"Alhamdulillah putri dan putri kecil kami selamat dan sehat semuanya"jawab dipta melegakan semua yang menunggu disana."Alhamdulillah,jadi cucu kami perempuan dip?"tanya mama dipta."Iya ma,sangat cantik seperti mamanya"jawab dipta tersenyum bahagia.
Setelah putri dipindah ke kamar,"Kak putri,dedeknya mana?"tanya calista tidak sabar."Nanti dibawa susternya kesini koq dek,sabar ya"jawab dipta mengacak rambut calista.Benar saja,tak lama pintu terbuka dan suara tangis bayi langsung nyaring terdengar,"Bu putri,si cantik lapar"ucap suster menggendong si kecil ke pelukan putri.Putri duduk dibantu dipta,"Hoek..hoeekk!"."Cup..cup..sayang,lapar ya,sini sama mama ya"putri menenangkan si kecil menepuk-nepuk pelan pantat si kecil.Putri sedikit trauma saat asinya tidak keluar untuk fakhri waktu itu."Kenapa sayang?"bisik dipta memeluk pinggang putri lembut."Putri takut asinya gak keluar kayak waktu fakhri dulu kak"jawab putri dengan wajah cemas.Dipta tersenyum mengelus wajah putri,"Kali ini aq selalu bersamamu sayang,kamu tidak akan stres lagi,seandainya pun asinya tidak keluar gak papa,si kecil bisa diberi susu formula,ya kan,jadi jangan kepikiran lagi ya sayang"ucap dipta begitu menenangkan putri.Putri mendekatkan si kecil ke dadanya,dan ternyata si kecil berhasil minum asi yang pertama dari mamanya."Alhamdulillah bisa kak"ucap putri dengan wajah polosnya.Dipta tersenyum dan memeluk putri dan si kecil yang begitu semangat minum asi karena sudah kelaparan.
"Kak,jadi nama si cantik ini siapa?"tanya putri menatap dipta."Khumaira pradipta"jawab dipta mantap tanpa ragu.Putri tersenyum,kali ini dipta benar-benar telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,bahkan untuk nama si kecil."Nama yang cantik secantik wajahnya ya kak,assalammu'alaikum khumaira pradipta"bisik putri pada khumaira yang sudah diam karena kekenyangan.Khumaira mulai mencari-cari asal suara putri dan dipta."Dia mulai mengenali suara kita kak"ucap putri terlihat sangat bahagia."Iya sayang,dia pasti akan tumbuh jadi anak yang cerdas dan cantik seperti mamanya"ucap dipta memeluk putri dan khumaira.Pintu terbuka,"Udah selesai kan dedeknya mimik cucu?"tanya calista sudah tidak sabar ingin bermain dengan khumaira."Namanya siapa sayang?"tanya mama putri."Khumaira pradipta ma,kak dipta yang menyiapkan namanya,cantik kan ma?"jawab putri.Semua keluarga tersenyum setuju mendengar nama untuk si kecil,anggota keluarga baru mereka.
Hari-hari dipta sebagai ayah benar-benar diuji karena harus bergadang setiap malam menemani putri menjaga khumaira yang selalu terjaga di malam hari."Aira bobo yuk,mamanya ngantuk tuh,kasihan mama udah capek seharian jagain aira ya sayang"bujuk dipta dengan mata lima watt.Khumaira malah tertawa senang karena merasa papanya mengajaknya bermain di tengah malam.Putri tersenyum melihat dipta begitu menikmati perannya sebagai ayah,"Kak dipta tidur saja,biar putri yang menemani aira main"ucap putri mengelus lengan dipta lembut.Dipta menoleh,"Aq akan menemani kalian,kalau perlu sampai pagi,si cantik ini harus ditemani bermain kalau tidak nanti dia ngambek,iya kan aira sayang?"ucap dipta menoel pipi tembam aira."Aaaa,mmmfttt"oceh aira menggoyangkan tangan dan kakinya lincah.Putri tertawa melihat dipta seringkali dikerjai khumaira yang pura-pura sudah tidur padahal dia masih bangun,begitu dipta menggendongnya,"Aaaa,mmmbbb"oceh aira membuka mata sipitnya lagi."Lha..anak papa bandel ya,suka ngerjain papa ya,gigit ya pipi embemnya ya"omel dipta yang gemas dengan putri kecilnya.Akhirnya khumaira tumbang di pelukan putri karena kecapekan bermain dengan dipta.Dipta pun tertidur di bahu putri.Putri tersenyum,"Ya Allah..aq bahagia sekali melihat suami dan putriku selalu berada di sisiku"gumam putri mengelus wajah kelelahan dipta yang menyandar manja di bahunya.
Tak terasa sekarang khumaira sudah dua tahun,khumaira tumbuh makin cantik dan sedikit tomboy."Pa,lagi-lagi bonekanya dianiaya sama aira,yang ada dia malah main robot-robotan sama om veannya"keluh putri.Dipta tertawa kecil dan duduk di samping putri,merangkul bahunya lembut."Gak papa ma,mama tenang saja,nanti pelan-pelan aira pasti akan tumbuh jadi anak perempuan koq,gak papa sekarang dia main robot-robotan,siapa tahu nanti dia suka main mobil-mobilan"ucap dipta iseng."Ish papa nih,mama serius pa,kalau sampai besar dia tomboy gitu gimana?"tanya putri khawatir."Ma,mama kalau lagi khawatir gitu koq malah makin cantik ya,papa malah mikir buat ngasih adik buat aira"jawab dipta mendekatkan wajahnya pada putri."Papa!"omel putri sambil mencubit perut dipta."Aw..sakit ma"dipta meringis memegangi perutnya."Mama sayang,tuan putri kesayangan papa,jangan khawatir ya,aira pasti akan tumbuh jadi perempuan tulen,tenang saja ya sayang"rayu dipta sambil menangkup kedua pipi putri lembut dan menyentuh bibir putri.Putri tersenyum dan akhirnya luluh dengan rayuan dipta.
"Pa,ayo buruan,masa kalah sama mama dan aira yang udah siap dari tadi"oceh putri menggandeng lengan mungil si cantik khumaira.Dipta akhirnya keluar kamar dengan wajah cemberut,"Papa sebenarnya malas untuk pergi ke acaranya rara ma,lagian rara pake jadian sama nuca lagi,kan papa jadi ilfeel ma"keluh dipta manyun.Putri tersenyum,"Namanya jodoh gak ada yang tahu pa,udah ah mukanya jangan cemberut gitu,jelek tahu"omel putri mencubit pipi dipta pelan."Papa jelek gitu,anyun-anyun"tambah aira dengan suara cadelnya."Eh ikutan ngatain papa ya,rasain pembalasan papa ya"dipta menggelitiki khumaira yang tertawa geli.Putri hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah suami dan putri kecilnya.
Mereka tiba di acara pertunangan rara dan nuca,rara tampak sangat bahagia bertunangan dengan nuca yang sejak dulu menyukai putri."Jaga rara baik-baik,awas saja kalau kamu berani menyakitinya"ancam dipta pelan."Iya kak dipta"jawab nuca pelan.Putri menyenggol lengan dipta,"Sudah gak marah lagi kan sayang?".Dipta menoleh putri dan menghela nafas pelan,"Ya mau gimana lagi,mungkin jodohnya rara ya si cuka itu,tapi awas saja kalau dia berani melirik kamu lagi sayang,akan kubuat dia sengsara"jawab dipta serius."Gak boleh gitu kak dipta sayang,sepertinya nuca dan rara memang saling mencintai,kita harusnya mendoakan yang terbaik untuk mereka"ucap putri lembut.Dipta menatap putri lembut,menggenggam kedua tangannya,"Aq sangat bahagia mendapatkanmu sayang,aq berjanji akan selalu menjagamu dan anak-anak kita selamanya,aq sangat mencintaimu putri clarissa"ucap dipta sungguh-sungguh sambil mengecup jemari mungil putri.Putri terharu dan balas menatap dipta lembut,"Putri bahagia dianugrahi suami dan anak yang terbaik,putri akan menjaga cinta kita selamanya,putri juga sangat mencintaimu kak pradipta sayang"balas putri dengan mata berkaca-kaca membalas pelukan dipta.Baru saja mereka terhanyut suasana romantis,"Dipta,putri,si aira berantem sama anak laki-laki"vean membuyarkan segalanya."Hah?ya ampun aira!!".
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.