"Tono!!!!"panggil kelana berteriak memanggil asistennya yang lemot itu.Tono berlarian menuju kelana dengan terengah-engah,"Kenapa bos..huh..huh.."tanya tono."Putri belum datang juga?bukannya kamu harusnya nelpon dia semalam buat callingan pagi ini?"tanya kelana seperti akan memakan tono hidup-hidup."Putrinya ada kuliah pagi bos,jadi sepulangnya kuliah baru bisa syuting"jawab tono takut-takut."Oh begitu..bilang kek dari tadi jadi aq gak akan senewen kayak gini tono,ya sudah kamu siapin pemain yang lain dulu,biar take scene yang lain dulu,dipta kamu tunggu putri dulu ya"ucap kelana seraya berlalu.Dipta diam dan mengangguk,lalu pergi ke camp cowok."Kenapa gak jadi take?"tanya ikhsan."Nungguin putri pulang kuliah dulu"jawab dipta santai.Ikhsan mendelik heran,"Ehm..ehm..jadi udah tau jadwal putri rupanya"ledek ikhsan.
Dipta yang sadar kalau sedang diledek ikhsan menatap ikhsan,"Apaan sih,kan bos yang bilang begitu,aq sih cuma ngikut aja"sungut dipta cemberut."Eh putri datang"ikhsan melihat keluar,refleks dipta bangkit dan ikut melihat keluar."Hahaha..yang udah mulai suka,sampe loncat gitu begitu denger namanya"ledek ikhsan puas berhasil mengerjai dipta yang makin manyun.
"Mas dipta!!buruan take..mba putrinya udah siap tuh"panggil tono dari depan pintu."Ton,sekalian penghulunya ya kalau udah siap semua"ikhsan makin menjadi menggoda dipta yang beranjak pergi dengan wajah memerah karena malu.Di lokasi,putri langsung memalingkan mukanya begitu melihat dipta.
Dipta merengut,"Segitunya banget sih gak mau liat aq"gumam dipta kesal.Dipta tidak tahu kalau putri sedang mengatur jantungnya yang sedari tadi tidak tenang karena masih malu dengan kejadian semalam."Putri,nanti kamu kan jalan dari balik pohon itu,nah trus dipta dari depan sedang meluapkan kekesalan dengan memukul kayu ke pohon,trus patahan kayu itu kena pelipis kamu,nah kalian tahu kan selanjutnya harus gimana,ayo kita take"instruksi kelana yang diangguki dipta dan putri.Putri mulai berjalan di balik pohon sambil mengatur detak jantungnya yang masih tidak beraturan lalu,"Aah!"teriak putri dan dipta refleks mendekati putri mengelus wajahnya,"Ka..kamu gak papa kan?"tanya dipta benar-benar gugup saat berdekatan dengan putri dan menyentuh wajahnya.Putri hanya bengong saat dipta menunggu jawabannya,"Cut!putri kenapa diam saja?kamu lupa dialognya?"tanya kelana sedikit kesal.Akhirnya scene itu selesai juga walau harus lima kali diulang.Putri langsung kabur ke camp cewek dan duduk melamun di sana.
"Put,kenapa melamun?lagi ada masalah?"tanya resvi pelan.
Putri menggeleng,"Kak,putri boleh cerita sesuatu gak?tapi janji jangan ketawa ya"tanya putri dan diangguki resvi dengan serius.
Putri pun menceritakan kejadian memalukan yang dialaminya semalam,baru selesai putri cerita,"Hahahaha"resvi tertawa terbahak-bahak."Tuh kan ketawa,kak resvi jahat,tadi janjinya gak akan ketawa"sungut putri manyun.Resvi berusaha menahan tawanya lagi,"Iya maaf ya cantik,tadi diptanya biasa aja kan?"tanya resvi.
Putri mengangguk,"Ya udah kalau gitu cuek saja,berarti dia juga gak mikirin kejadian semalam"saran resvi."Tapi putri masih malu kak"ucap putri polos."Kalau malu pake helm neng"ucap resvi cuek.Sore itu sedang break syuting,hellen menghampiri putri yang sedang membaca novel,"Put,ikut kita yuk jalan-jalan"ajak hellen."Kemana?"tanya putri semangat."Paling ke mal deket sini aja,refreshing sebentar"jawab hellen.Putri mengangguk dan mengikuti hellen ke parkiran.Disana sudah ada tia,resvi,putra,yulia,dan dipta,tiba-tiba langkah putri terhenti."Koq malah berhenti put,ayo"ajak hellen."Ehm,itu mobil siapa?"tanya putri.
"Kak dipta"jawab hellen singkat."Oh..ehm..aq baru ingat kalau harus mengirim tugasku ke dosen ditunggu sore ini juga,maaf ya,kalian saja deh yang jalan-jalan"ucap putri berbohong.Hellen menatap putri sesaat,"Ok deh,bye put".Putri tertidur sambil menunggu take scene selanjutnya yang belum juga dimulai karena hujan mengguyur lokasi syuting satu jam yang lalu.Tak lama suara ribut-ribut membangunkan putri,"Put,nih oleh-oleh buat kamu"hellen menyodorkan sekotak popcorn.Mata bulat indah putri berbinar melihat cemilan kesukaannya itu dan langsung duduk sempurna,"Makasih ya hellen"ucap putri.Baru saja putri hampir mencomot popcorn itu,"Makasihnya sama kak dipta aja,dia yang traktir kita semua"putri urung menyentuh popcorn itu.
"Lho kok gak jadi put?"tanya hellen heran."Ehm..anu..aq lagi batuk.uhuk..uhuk..kata mama jangan makan yang manis-manis dulu"putri beralasan yang kurang masuk akal.Resvi hanya senyum-senyum melihat tingkah putri.Setelah selesai syuting,putri bergegas menuju parkiran,putri bersyukur mamanya menjemput tepat waktu.Waktu putri dan mamanya melewati teman-teman putri,"Kita duluan ya semua"ucap mama putri ramah.Semua teman-teman putri membalas dengan ramah,kecuali..dipta yang hanya menatap putri dengan tatapan tajamnya.Putri hanya bisa menunduk tidak berani membalas tatapan dipta.
Keesokan harinya saat di kampus,putri sedang berjalan di lorong kampus sendirian,"Maaf,boleh tanya kalau ruangan dosen sebelah mana ya?"tanya seseorang perempuan cantik yang umurnya tidak jauh beda dengan putri."Oh iya ruangan dosen di sebelah sana"jawab putri ramah sambil menunjukkan arah."Makasih ya,oh ya aq mahasiswi baru disini,kenalin aq rara,kalau kamu?"tanya rara ramah."Kalau aq putri"baru saja putri menjawab,tak lama ada seorang laki-laki mendekati mereka dan sukses membuat putri tercekat."Udah nemu belum ruang dosennya?"tanya laki-laki itu pada rara dan melihat putri dengan tak kalah terkejutnya tapi dia pura-pura tenang."Udah,nih aq udah kenalan juga sama mahasiswi sini,putri namanya,oh ya putri ini kak dipta"jawab rara tersenyum mengenalkan dipta pada putri.Putri mengangguk dan tersenyum kecut menatap dipta sekilas yang hanya meliriknya sepintas.
"Ya sudah,aq tinggal ya,belajar yang pinter ya sayang"pesan dipta pada rara sambil mengelus rambutnya pelan.Putri hanya bisa menatap rara yang melambaikan tangannya pada dipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.