Part 34

35 7 2
                                    

Paginya putri terbangun lebih dulu,putri kaget melihat dipta tidur bersamanya,"Apa aq mengigau lagi manggil nama dia ya?malu-maluin banget sih,ehm..papa kamu memang ganteng banget nak,pantas saja setiap perempuan pasti klepek-klepek kalau lihat papamu,sementara mama cuma beruntung karena punya kamu jadi papa sayang kamu dan mama bisa nebeng disayang juga,lumayan.."ucap putri dalam hati sambil senyum-senyum memandangi wajah dipta."Udah puas belum mandangin wajah gantengku?"tanya dipta masih dengan mata terpejam dan senyum tipis.Putri melotot dan benar-benar malu karena ketahuan sedang asyik memandangi wajah ganteng suaminya."Geer,siapa juga yang mandangin wajah kak dipta"kilah putri berusaha melepas pelukan dipta.Dipta membuka matanya dan makin mengeratkan pelukannya,"Setelah puas mandangin kegantenganku trus mau kabur gitu aja?gak akan aq biarin,kalau perlu seharian kita begini aja terus"ancam dipta membuat putri makin takut."Kak..lepasin,debaynya gak bisa nafas ntar"pinta putri menatap dipta memelas dengan wajah imutnya.Bukannya iba tapi dipta malah mendekatkan wajahnya ke wajah putri,semakin dekat ke bibir putri,putri refleks menutup matanya,beberapa detik putri menunggu tapi tak ada yang menyentuh bibirnya.Putri membuka matanya dan dipta tertawa,wajah putri merah padam karena malu sudah mengira kalau dipta akan menciumnya."Lepas kak,putri mau berangkat kuliah,nanti telat"dalih putri padahal malu bukan main dengan dipta.Dipta makin kencang tertawa,putri cemberut,"Kamu kalau lagi salting lucu banget ya,sampe lupa kalau hari ini tuh hari libur,kampus tutup neng,hahaha...".Putri terdiam dan makin malu,"Udah ah lepas kak,putri mau mandi,mau jalan-jalan"pinta putri sambil menarik-narik tangan dipta dari pinggangnya."Heh?jalan-jalan kemana?sama siapa?"tanya dipta mulai penasaran.Putri melirik dipta,triknya berhasil,"Kepo,udah lepas kak"jawab putri dan langsung kabur ke kamar mandi setelah berhasil lepas dari pelukan dipta.

Putri selesai mandi dan masih mengenakan baju handuknya dan dengan cuek mengeringkan rambutnya dengan handuk,keluar kamar mandi,"Jadi mau kemana dan sama siapa?"."Aaa!"putri kaget karena tidak sadar kalau dipta sudah duduk di kasurnya menunggui putri selesai mandi.Putri terduduk lemas di kasur karena kaget dan tanpa sadar baju handuknya tersingkap sedikit memperlihatkan paha mulusnya yang tampak semakin berisi sejak dia hamil.Dipta menelan ludahnya berkali-kali melihat pemandangan indah itu."Ngapain kak dipta disini?kamar kak dipta kan di sebelah"tanya putri balik.Dipta tidak juga memindahkan pandangannya dari paha putri,tapi putri masih tidak sadar akan hal itu.Dipta tidak tahan lagi dan mendekati putri dengan wajah memerah,"Lain kali kalau keluar kamar mandi langsung pake baju,jangan pake baju handuk begini,mana duduknya sembarangan lagi,ganggu konsentrasi saja"omel dipta membenarkan baju handuk putri hingga tertutup sempurna.Putri bengong tidak paham dengan maksud ucapan dipta."Aq tunggu di meja makan gak pake lama"ucap dipta datar sambil meninggalkan putri.

Putri turun tangga dan berjalan ke meja makan dengan cuek.Dipta sudah menunggunya,dan saat putri baru akan menyendok makanannya,dipta menahan tangannya,"Jawab dulu,kamu mau pergi kemana dan sama siapa?"tanya dipta benar-benar penasaran.Putri ingin tertawa karena berhasil membuat dipta penasaran,"Mau ke mal sama temen"jawab putri singkat.Dipta melotot,"Temen?cowok atau cewek?kamu kan lagi hamil muda,kalau kamu tiba-tiba mual gimana?"tanya dipta cemas."Putri bisa jaga diri kak,gak usah khawatir,kak dipta khawatir sama debaynya kan?tenang,putri bisa jaga dia"jawab putri menyindir dipta.Putri mulai makan dengan santai,sementara dipta mulai khawatir melepas istrinya pergi tanpa dirinya.

Putri menutup telpon dengan kesal,semua teman perempuannya tidak ada yang bisa menemaninya jalan ke mal,"Mau bohong aja susah,yah...terpaksa jalan sendiri sajalah ke malnya biar kak dipta percaya kalau aq mau jalan-jalan sama temen,kamu temenin mama ya nak,let's go"ucap putri mengambil tas slempang kecilnya lalu keluar kamar.Putri berjalan melewati dipta dengan cuek,"Pergi ya kak"ucap putri singkat dan baru akan berjalan,tangannya ditarik dipta."Kamu berangkat sama siapa?kenapa gak dijemput temen kamu?"tanya dipta heran."Ehm.,itu..putri janjian ketemu di mal aja,biar gak kelamaan nunggu,udah ya kak"jawab putri berbohong.Dipta diam sejenak lalu berjalan cepat dan mendahului di depan  putri,"Biar aq anter kamu ke malnya,ayo"putus dipta menarik tangan putri yang bengong dan tidak bisa menolak lagi.

Putri gugup,putri takut kalau dipta sampai tahu dia berbohong,bisa-bisa putri malu jilid tiga hari itu.Sesampainya di mal,bukannya pulang setelah mengantarkan putri,dipta malah ikut turun bersama putri."Ehm,makasih kak,putri masuk ya,nanti putri bisa pulang sendiri,dah.."."Temen kamu mana?"tanya dipta menahan tangan putri.Putri makin gugup,"Udah di dalam kak"."Ayo kita temui temen kamu itu,kalau udah ketemu,baru aq pulang"ajak dipta membuat putri lemas.Di dalam mal,dipta menggandeng tangan putri dan tak lupa mengenakan kacamata hitamnya agar orang-orang tidak terlalu mengenalinya.Setelah berjalan kesana kemari,"Mana temen kamu?"tanya dipta mulai curiga."Katanya sih udah disini kak,kak dipta pulang aja,biar putri cari sendiri"jawab putri memaksa dipta untuk meninggalkannya.Dipta curiga putri menyembunyikan sesuatu,"Ok,aq pulang,kamu hati-hati ya"ucap dipta melepaskan tangannya dari putri dan meninggalkannya.Putri menarik nafas lega,"Akhirnya..susah banget nyuruh papa kamu pulang nak".

Putri berjalan kesana kemari seorang diri,melihat orang pacaran atau suami istri yang bergandengan mesra membuat putri iri.Putri membeli es krim lalu duduk sendirian di bangku pengunjung di depan zona permainan.Putri melamun sambil menikmati es krimnya seorang diri,melihat orang lalu lalang sambil bercanda mesra dengan pasangan mereka,"Mengesalkan,kenapa aq tidak bisa seperti mereka,punya suami ganteng,tapi hatinya buat perempuan lain,nasib..nasib.."ucap putri dalam hati berusaha menahan air matanya.

"Jadi yang kamu bilang jalan-jalan sama temen itu yang begini?"tanya seseorang berdiri di depan putri.Putri mendongak dan terperangah tak percaya melihat dipta yang dipikirnya sudah pulang dari tadi ternyata sekarang ada di depannya."Kak dipta kenapa masih disini?kak dipta jalan-jalan juga?"tanya putri pura-pura mengalihkan pembicaraan.Dipta ikut duduk di samping putri,"Kenapa harus bohong?katanya jalan-jalan sama temen,temennya nunggu di mal,ternyata mondar mandir kesana kemari cuma sendirian"tanya dipta lagi."Maaf kak,tadi sebenarnya putri hanya asal bicara kalau mau jalan-jalan sama temen,karena udah terlanjur bilang begitu jadi ya sudah putri disini sendirian saja"jawab putri menunduk."Atau kamu memang sengaja memancingku agar mengikutimu dan jadi menemanimu jalan-jalan?harusnya kamu gak perlu begitu,kamu tinggal bilang saja ngidam ditemenin sama aq jalan-jalan ke mal pasti aq turuti,kan beres"ucap dipta dengan wajah mengesalkan.Putri menoleh dipta dengan emosi,"Putri bukan perempuan seperti itu ya kak,seandainya pun putri berharap bisa jalan dengan kak dipta tapi putri tidak akan memakai cara licik seperti yang kak dipta tuduhkan itu,mentang-mentang kak dipta dipuja banyak perempuan jangan kak dipta pikir putri sama seperti mereka yang rela melakukan berbagai cara agar mendapat perhatian kak dipta!"putri pergi meninggalkan dipta yang masih terkejut dengan ucapan putri barusan.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang