Part 11

60 9 0
                                    

Pagi harinya putri terbangun dengan malas karena tubuhnya terasa hangat.Putri membuka matanya perlahan,melihat ke sekelilingnya heran,"Ini bukan di sofa,ini di kamar,tapi kamar siapa ya?kan semalam aq tidur di sofa,tapi kenapa sekarang aq malah di kasur yang nyaman ini"batin putri bingung.Tiba-tiba pintu kamar dibuka,"Udah bangun?buruan mandi,kamu kuliah kan hari ini?"tanya dipta di depan pintu mengejutkan putri.Putri langsung terduduk,"Ehm..iya..kak,putri mau tanya","Apa?"dipta bertanya balik dengan datar."Semalam putri kan tidur di sofa,tapi kenapa sekarang ada disini?ini kamar siapa kak?"tanya putri penasaran."Aq yang gendong kamu,ini kamar kamu,udah buruan mandi kalau gak aq tinggal"jawab dipta sambil mengancam.Putri langsung meloncat dari kasur dan berlari ke kamar mandi,dipta hanya tersenyum kecil melihat tingkah istrinya yang masih kekanak-kanakan itu.

Setengah jam berlalu,putri keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapi dan cantik menyandang tas ranselnya."Udah?ayo"ajak dipta langsung meraih jaket kulitnya."Eh..tunggu kak"tahan putri.Dipta menoleh,"Apa lagi?"tanya dipta."Putri laper kak,kan belum sarapan"rengek putri menatap dipta dengan wajah memelas.
Dipta menghela nafas pelan,"Sarapannya di luar saja,ini udah siang,nanti kamu telat ke kampus"jawab dipta menarik tangan putri yang seperti biasa membuat wajah cantik itu cemberut.Dipta sudah siap di motor sportnya,putri heran tidak biasanya dipta mengantarnya ke kampus naik motor."Ngapain berdiri di situ,buruan naik"ucap dipta menoleh putri yang masih kebingungan."Putri takut naik motor kak,pernah jatuh waktu dibonceng papa"jawab putri pelan.Dipta turun dari motornya mendekati putri,"Aq akan bawa motornya pelan-pelan dan aq gak akan buat kamu jatuh,aq janji,mau ya?"pinta dipta pelan dan lembut.Putri menatap dipta heran,ini baru pertama kalinya putri mendengar dipta bicara lembut padanya.Akhirnya putri mengangguk,dipta langsung memasangkan jaket tebal dan helm hello kitty khusus dibelinya untuk putri.Putri naik ke motor sambil berpegangan di bahu dan tangan dipta lalu dipta membimbing tangan putri melingkar di perutnya.

Putri menutup matanya saat dipta masuk ke jalan besar,dipta mengintip dari kaca spion,"Jangan takut,kamu percaya sama aq kan?"tanya dipta menyentuh jemari putri lembut.Putri membuka matanya lalu mengangguk,dipta tersenyum.Kampus putri tidak terlalu jauh dari apartemen dipta,putri menghela nafas lega saat dipta menepikan motornya di parkiran kampus.Baru saja putri turun dari motor,sudah banyak mahasiswi yang mendekati dipta yang membuka helm dan kacamata hitamnya.Putri sampai terdorong ke belakang karena mahasiswi-mahasiswi genit itu."Kak dipta,foto dulu dong,ih koq makin ganteng aja sih"pinta salah satu cewek itu menempel pada dipta dan memasang wajah sok cantiknya di depan kamera hpnya,tapi bukannya ikut berfoto dipta malah menjauhi cewek-cewek itu dan mengekor di belakang putri.Putri berjalan dengan lesu menuju kelasnya,putri tidak menyadari kalau dipta masih mengikutinya ke kelas."Cie putri dianterin sampe ke kelas sama pangerannya"goda salah satu teman putri."Hah?"putri bingung dan menoleh ternyata benar dipta ada di belakangnya."Koq kak dipta disini?kan fansnya di sana"tanya putri."Gak penting,kamu belajar yang pinter biar cepet lulus,aq tinggal ya,nanti dijemput jam berapa?"tanya dipta balik.Putri nampak sedang berpikir,"Ehm..nanti naik taksi aja deh,dari pada kak dipta bolak balik"jawab putri."Pokoknya aq jemput,kamu tunggu saja"dipta memutuskan dan langsung pergi meninggalkan putri.

Putri masuk ke kelasnya,"Put,gimana rasanya nikah muda?"tanya deli teman sekelas putri tampak begitu penasaran duduk di depan putri.
Putri bengong mendengar pertanyaan deli yang terasa sangat aneh.
"Put,koq malah bengong sih?"tanya deli lagi."Aq gak ngerti maksud kamu apa"jawab putri polos."Ih masa gak paham sih,eh kak dipta romantis gak sama kamu?tapi kalau kelihatannya sih romantis ya"tanya deli sambil senyum-senyum membayangkan dipta."Romantis dari hongkong,yang ada berantem mulu"batin putri mengingat tingkah dipta padanya."Hei put..gimana.."Sstt tuh dosennya udah datang"potong putri sambil menarik nafas lega karena dosen menyelamatkannya dari kekepoan deli.

Dipta ke lokasi syuting sinetron stripping,"Duh pengantin baru koq langsung kerja sih,bukannya honeymoon dulu"goda putra cengar cengir.Dipta tidak mempedulikan putra dan terus berjalan ke camp cowok."Putra bener tuh dip,kenapa gak honeymoon dulu sama putri?"tanya ikhsan berdiri di depan dipta."Putri kan masih kuliah san,kasihan kalau harus ambil cuti,nanti dia ketinggalan kuliahnya"jawab dipta serius.Ikhsan tersenyum dan makin paham seberapa jauh perasaan dipta pada putri."Baguslah kalau kamu ngertiin putri,aq harap kamu bisa lebih memahami putri karena dia bukan seperti perempuan-perempuan lain yang pernah dekat sama kamu"pesan ikhsan menepuk bahu dipta.

Putri duduk di depan kelasnya menunggu dipta yang sudah janji akan menjemputnya.Sudah satu jam putri menunggu,tidak ada tanda-tanda bahkan sms pun tak ada dari dipta.Putri ingin menelpon dipta tapi tidak berani karena takut dipta marah.Sampai sore dipta tak kunjung datang.Sementara di lokasi syuting,dipta sedang sibuk beradu acting dengan pendatang baru,seorang perempuan cantik yang mulai akrab dengan dipta,"Dipta,putri kenapa belum datang udah sore begini?"tanya pak yahya heran.Dipta terdiam dan baru menyadari sesuatu dan buru-buru meraih hpnya tapi tidak ada satu pun sms atau telpon dari putri.Dipta langsung berdiri tapi tangannya ditahan seseorang,"Mau kemana?kan ini mau take"tanya perempuan itu."Aq harus jemput putri dulu"jawab dipta mulai cemas memikirkan putri."Biar putri dijemput pak ujang aja,kamu lanjut take bareng egra"putus pak yahya membuat dipta makin merasa bersalah telah melupakan janjinya pada putri.

Pak ujang berjalan menuju kelas putri dan melihat putri masih duduk di depan kelasnya sambil melamun,"Maaf non putri"panggil pak ujang mengejutkan putri,"Lho koq pak ujang kesini?"tanya putri heran dan kecewa karena ternyata bukan dipta yang datang."Iya non saya disuruh pak yahya jemput non putri"jawab pak ujang yang diangguki putri dan mengikuti langkah pak ujang menuju parkiran.
Putri melihat hpnya,tidak ada satu pun sms dari dipta,putri benar-benar kecewa karena ini pertama kalinya dipta berjanji dan di saat yang sama dipta juga melupakan janjinya begitu saja."Ehm..pak ujang..kak dipta ada di lokasi syuting?"tanya putri ragu-ragu.
"Mas dipta ada di lokasi syuting non,tadi lagi sibuk syuting sama siapa ya tadi nama mbanya..mba egar apa siapa tadi,bapak lupa non"jawab pak ujang membuat putri lemas dan sudah tahu alasan kenapa dipta melupakan janjinya untuk menjemputnya.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang