Dipta memperhatikan putri yang masih asyik bermain air bersama rara,"Gak bakal hilang koq kak,segitunya mandangin kesayangannya"goda erica tersenyum duduk di samping dipta."Aq cuma gak mau ada orang lain yang berani menyentuh istriku,yah walaupun aq pernah sekali kecolongan,karena itu demi keselamatannya,terpaksa aq ikhlaskan,walau berat rasanya"ucap dipta tanpa mengalihkan pandangannya dari putri."Kecolongan maksudnya kak?"tanya erica bingung."Iya waktu kejadian putri tenggelam kan vean yang melakukan cpr pada putri,ah..ngebayanginnya aja aq males"jawab dipta mulai gusar.Erica mengernyitkan dahinya,"Cpr?kan yang melakukan cpr sama putri itu aq,bukan kak vean,kak dipta dikasih tahu siapa?"tanya erica penasaran.Dipta menoleh erica,"Hah?beneran kamu gak bohong?vean yang bilang kalau dia yang cpr ke putri,sialan,berani-beraninya dia membohongiku agar aq makin cemburu"jawab dipta menatap ke arah vean tajam."Iya kak,tante saksinya,kan tante yang ngelarang kak vean nyentuh putri,makanya aq yang turun tangan"jawab erica pasti.
Dipta tersenyum lega menatap putri yang juga sedang melihatnya.Dengan isyarat tangannya,putri memanggil dipta,dipta berdiri dan mendekati putri."Kenapa sayang?"tanya dipta memeluk pinggang putri."Gak papa,jangan jauh-jauh dari putri"jawab putri manja.Dipta tersenyum dan mengecup kening putri lembut sambil mengucap syukur dalam hatinya karena ternyata putri hanya miliknya dan tidak pernah disentuh laki-laki lain selain dirinya."Ih kak dipyang nakal,basah muka putri kak"omel putri karena dipta iseng menciprati putri dengan air.Dipta tertawa dan menggendong putri di punggungnya."Asyik,tinggi!"teriak putri girang memeluk leher dipta erat."Sepertinya aq harus mengikhlaskan putri,dipta memang lebih dulu mendapatkan hatinya"batin vean sedih melihat kemesraan dipta dan putri.Saat putri bercanda dengan rara dan erica,vean menarik dipta menjauh.Dipta heran apa sebenarnya yang diinginkan vean."Ada apa?"tanya dipta dingin.Dari kejauhan,"Eh put,itu kak vean kenapa narik kak dipta ya?"tanya rara cemas.Putri mengikuti pandangan rara,"Ya Allah,gimana kalau mereka berantem lagi ya"ucap putri panik dan beranjak mendekati vean dan dipta."Aq cuma mau bilang sebaiknya kita akhiri perang dingin kita,aq gak mau kehilangan adik bungsuku,aq mau kita berdamai,aq janji tidak akan mengganggu putri lagi karena aq sudah menganggapnya adik kandungku sendiri,aq tahu kalau kalian saling mencintai,aq hanya ingin berpesan kamu harus menjaga putri sebaik-baiknya,karena kalau tidak,kamu harus siap-siap menghadapiku,paham?"jelas vean menatap dipta berkaca-kaca.Putri yang khawatir akan terjadi kesalahpahaman lagi antara kakak beradik itu langsung berdiri di tengah-tengah kedua cowok ganteng itu,dipta dan vean bingung melihat putri."Putri mohon kak dipta dan kak vean jangan berantem lagi ya,emangnya gak capek ya berantem mulu?putri aja capek ngeliat kak dipta dan kak vean adu otot terus"pinta putri menatap dipta dan vean bergantian.
Vean akhirnya tertawa,"Hahaha,kamu lucu banget dek".Putri bingung melihat vean,lalu dipta mendekati putri dan menarik tangannya.Putri menoleh bingung,"Aq dan vean gak berantem koq sayang,kamu jangan khawatir,malah kita sekarang udah baekan,ya gak ve?"tanya dipta mengulurkan tangannya.Vean tersenyum dan menyambut uluran tangan dipta,vean menarik dipta dan memeluknya,"Aq minta maaf karena sudah mengganggu hubungan kalian"bisik vean."Aq juga minta maaf karena sudah cemburu tidak jelas,tapi aq akan tetap waspada kalau-kalau kamu tergoda istriku lagi"ancam dipta yang disambut tawa vean.Putri tersenyum dan memeluk dipta,"Putri bahagia banget,punya suami ganteng yang sayang sama putri dan punya kakak cowok yang baik sama putri,alhamdulillah"ucap putri disambut senyuman dan kecupan manis di kening putri.Rara dan erica sama-sama lega akhirnya semua saudara sepupunya akur lagi.
Dipta dan putri langsung pulang ke jakarta setelah liburan di bandung.Putri seperti biasa tertidur di mobil,dipta menoleh dan tersenyum,"Akhirnya kamu jadi milikku seutuhnya sayang,terima kasih ya Allah"ucap dipta sambil mengelus rambut putri lembut dan membangunkan putri."Maaf ya sayang gara-gara aq kamu jadi kebangun"sesal dipta.Putri tersenyum,"Gak papa kak"jawab putri yang bersandar di bahu dipta manja.Dipta mengelus pipi putri dengan tangan kirinya,"Aq antar pulang ke rumahmu ya"ucap dipta."Gak mau kalau kak dipta gak ikut pulang sama putri"tolak putri."Memangnya kamu mau aq ikut tinggal disana sama kamu?kayak dulu lagi?"tanya dipta ragu."Itu kan rumah kak dipta juga,putri mau kita tinggal sama-sama lagi kak,atau kak dipta keberatan tinggal sama putri?"tanya putri menjauh dengan raut wajah sedih.Dipta buru-buru menarik tangan putri agar mendekat padanya,"Iya aq mau sayang,tapi aq belum bawa barang-barangku,besok saja aq kesana ya,malam ini aq antar kamu pulang ke rumahmu dulu ya"jawab dipta memeluk pinggang putri.Putri cemberut,"Ya udah gak usah saja,putri turun di depan saja,putri bisa pulang sendiri"putri merajuk.Dipta bingung,"Iya sayang,kita langsung ke rumah kita ya,besok baru pindahan ya,jangan marah ya sayangku"bujuk dipta mengecup pipi putri.Senyum terukir di bibir putri dan mengangguk senang.
Setibanya di rumah mereka,bik tinah menyambut mereka dengan sumringah,"Alhamdulillah akhirnya mas dipta dan non putri kembali kesini lagi".Dipta tersenyum sambil menggandeng tangan putri.Begitu melewati ruang tamu,putri nampak sedih,"Kenapa sayang?"tanya dipta heran."Foto pernikahan kita sudah dibuang ya kak?"tanya putri sedih karena tidak mendapati foto-foto pernikahan mereka lagi di sana."Kata siapa?besok pagi sebelum kamu sarapan foto-foto pernikahan kita akan ada disana lagi sayang,maaf ya,aq pikir kamu tidak suka melihatnya"jawab dipta pelan."Putri suka kak,yah walaupun di foto itu kak dipta kelihatan sekali tidak suka sama putri"ucap putri tersenyum kecut.Dipta terkejut mendengar ucapan putri."Aq terlalu gugup saat itu sayang,gimana gak gugup kalau aq bisa memiliki pujaan hatiku selamanya,maaf"balas dipta memeluk putri erat menyesali perbuatannya.Putri membalas pelukan dipta lalu mendongak menatap dipta,"Kak...putri ngantuk"rengek putri.Dipta tersenyum,"Tuan putri kesayanganku sudah ngantuk ya?uh..kacian,kita bobo yuk"ajak dipta.Putri mengalungkan tangannya di leher dipta,"Gendong"pinta putri manja."Siap tuan putri cantik"jawab dipta langsung menggendong putri menuju kamar mereka.
Dipta baru selesai mandi dan melihat putri sudah tertidur,"Sayang..cantik..mandi dulu,biar badannya seger"bisik dipta menepuk pipi putri pelan.Putri membuka matanya malas dan begitu melihat dipta,"Ih kak dipta mau godain putri ya,sengaja gak pake baju"ucap putri menutup matanya dengan kedua tangan mungilnya saat melihat dipta yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek."Bukan begitu sayang,cuma baju yang kubawa ke bandung sudah habis,jadi aq gak punya baju ganti lagi"jawab dipta pasrah.Putri perlahan menurunkan tangannya."Oh iya ya,trus gimana dong kak?"tanya putri merasa bersalah memaksa dipta pulang ke rumah mereka saat itu juga."Ya sudah tidurnya gak pake baju,kamu suka kan kalau aq begini?"goda dipta membuat wajah putri merah padam dan mulai mendekati putri dengan niat awal hanya menggoda putri tapi apa daya dipta benar-benar tidak bisa menahan diri lagi."Yank..katanya tadi putri disuruh mandi"protes putri yang sudah tidak bisa berkutik ditahan tubuh tegap dipta."Gak usah,walau gak mandi setahunpun kamu tetap wangi sayang.."balas dipta tersenyum licik menahan pergerakan putri yang sudah pasrah karena ulah dipta.
Paginya putri melamun melihat box bayi fachri,semua mainan dan pakaiannya.Dipta mendekati putri,"Kenapa melamun sayang?"tanya dipta lembut memeluk dan mencium pipi putri.Putri menatap dipta sedih,"Fachri disana pasti kesepian ya kak,dia pasti nyariin kita,hiks..hiks.."jawab putri mulai menangis.Dipta mendekap putri kian erat,"Fachri disana sudah tenang sayang,apalagi melihat papa mamanya sudah akur begini,makanya kita harus usaha lebih giat biar bisa buat fachri makin bahagia disana"ucap dipta lirih."Usaha apa kak?"tanya putri polos."Ehm..usaha bikin adik buat fachri"jawab dipta malu-malu.Wajah putri merona,"Kak dipta genit,dari kemarin juga udah usaha kan"ucap putri tersipu."Tapi masih kurang sayang,buktinya kan belum ada"balas dipta makin modus."Ish dasar modus,udah ah,kita harus siap-siap ambil barang-barang kita kak,masa kita gak ganti baju"ucap putri mendorong dipta."Aq ikhlas koq sayang kalau kamu gak ganti baju,apalagi kalau aq harus melihat kamu pake baju handuk begini terus tiap hari,ikhlas banget malah"ucap dipta makin genit."Tapi putri gak ikhlas kak dipta modus!"putri mencubit perut dipta gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.