Part 9

57 9 3
                                    

Hari pernikahan tiba,putri benar-benar gugup pagi itu,saat didandani beberapa kali putri menghela nafas panjang,"Gak usah gugup gitu cantik,pangerannya pasti terpesona melihat tuan putrinya cantik begini"goda penata rias tersenyum.Putri hanya diam dan menunduk.
Putri duduk sendirian menunggu acara akad nikah dimulai,segala pikiran berkecamuk di otak putri,"Bagaimana aq bisa menjalani pernikahan pura-pura ini,bagaimana kalau seandainya tiba-tiba aq jatuh cinta sama dia tapi dia gak cinta sama aq,trus aq gimana kalau sudah terlanjur cinta justru ditinggal sama dia..gimana.."Putri ayo keluar sayang,dipta sudah datang"mama putri membuyarkan lamunan putri yang sudah jauh berkhayal.

Putri menuruni tangga perlahan dengan hati deg-degan menerima tatapan semua orang yang tertuju kepadanya.Putri mengenakan kebaya panjang warna kebangsaan saat menikah,putih dengan payet silver tapi terkesan elegan,riasan wajah natural dan tidak mencolok,sangat pas di wajah imut putri yang berhasil menarik perhatian semua orang tapi tidak bagi calon suami putri,yang tak lain adalah dipta.Dipta tampak biasa saja menatap putri,tidak tampak terpesona apalagi takjub melihat penampilan putri yang berbeda di hari special itu.Hingga saat putri duduk di samping dipta,dipta tampak tidak bergeming,hanya menatap papa putri yang tersenyum menatap putri cantiknya itu.

"Sudah siap?"tanya pak penghulu kepada dipta yang mengangguk mantap.Dipta menjabat tangan papa putri tanpa ragu dan mengucapkan kalimat sakral yang dalam sekejap membuatnya telah sah menjadi suami dari putri clarissa."Sah??.."Sah!!!"Semua mengucap syukur karena akad nikah berjalan lancar walaupun putri tampak gelisah karena tidak biasa memakai kebaya dan kain yang membuat duduknya tampak tidak nyaman dan kakinya yang mulai kesemutan.Dipta mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru tua dari saku bajunya dan meraih tangan putri,putri tampak bingung.Dipta baru akan melepas cincin yang dua hari sebelumnya dipasangkannya di jari manis putri,"Eh koq dilepas?"tanya putri bingung."Ini mau diganti sama cincin kawin yang ini"jawab dipta masih ingin menarik jari putri tapi ditolak putri,"Gak usah diganti,yang ini saja,aq suka modelnya"tolak putri membuat dipta geram."Ini bukan cincin kawin,ini hanya untuk mencoba ukuran jari kamu saja,lepas dulu,ganti yang ini,nanti cincin ini boleh kamu simpan"jelas dipta sabar."Aih..mau pasang cincin aja mesti diskusi dulu"celetuk vean kakak dipta.Putri menunduk malu dan akhirnya dipta berhasil memasang cincin kawin di jarinya dan begitu juga sebaliknya.

Setelah prosesi akad nikah selesai,dipta berdiri dan melanjutkan untuk sungkem dengan orang tua mereka.Dipta heran kenapa putri masih duduk dan tak bergeming,"Ayo bangun,kita sungkem dulu"ajak dipta tapi putri menggeleng,"Putri gak bisa bangun kak,kaki putri kesemutan"jawab putri pelan hampir membuat dipta terkekeh tapi dipta sebisa mungkin menahan tawanya."Sini aq bantu,atau mau aq gendong?"goda dipta membuat putri merengut dan sekuat tenaga berusaha bangun dengan dibantu dipta.Putri masih terisak dalam pelukan papa dan mamanya,sementara dipta menunggui putri di belakangnya,"Nangisnya udahan dulu ya,acara kita masih banyak setelah ini"bisik dipta.Akhirnya putri menghapus air matanya dan melanjutkan sungkem dengan orang tua dipta.

Acara pun berlanjut ke resepsi pernikahan yang terbilang cukup mewah dan dihadiri oleh teman-teman sesama artis,bahkan infotainment ikut meliput acara resepsi pernikahan dipta dan putri.
"Ya ampun aq gak nyangka banget lho kalau kalian itu jodoh,perasaan teguran jarang,ngobrol apalagi eh tau-taunya nikah,pokoknya aq ikut berbahagia melihat kalian menikah,selamat ya putri dan kak dipta"oceh hellen dengansenyum berseri-seri.
Putri memeluk hellen dan dipta tersenyum melihat keduanya.
"Selamat ya kak dipta dan putri"ucap rara yang juga hadir.Putri terdiam dan tidak berani bicara apa pun."Makasih ya ra"balas dipta santai.Rara mengangguk dan baru akan pergi,tangan rara ditahan putri,"Maafin aq ya ra,aq gak bermaksud mengkhianatimu,sungguh"ucap putri lirih dengan mata berkaca-kaca.Rara tersenyum dan mengangguk lalu memeluk putri erat,"Jaga kak dipta baik-baik ya put"pesannya dan putri terpaksa mengangguk pelan.Teman-teman mereka silih berganti,"Selamat ya bro dan putri cantik"ucap ikhsan tersenyum bahagia.Dipta dan putri tersenyum,"Jaga baik-baik tuan putri cantik ini,karena kalau kamu tidak bisa menjaganya dengan baik maka akan banyak laki-laki di luar sana yang bersedia menggantikan posisimu"pesan ikhsan serius yang diangguki dipta.

Di antara sekian banyak undangan,ada seorang perempuan yang sejak tadi memperhatikan dari jauh tanpa berani mendekat apalagi bersalaman dengan kedua mempelai,matanya sudah memerah dan meneteskan air mata,saat wartawan mulai berdatangan,perempuan itu pun menjauh pergi meninggalkan gedung tempat dihelatnya resepsi itu."Bagaimana tanggapannya melihat dipta dan putri menikah?"tanya wartawan pada tia."Ehm..sebenernya masih kesal sih kenapa dipta gak milih aq untuk menikah dengannya tapi ya sudahlah,putri juga gadis yang cantik dan baik,jadi ya ikhlasin ajalah"jawab tia cuek yang membuat wartawan tertawa.

Acara resepsi selesai,putri tampak sangat kelelahan menjalani semua prosesi pernikahannya hari itu.Putri hanya diam saat di dalam mobil pengantin duduk di samping dipta,"Sanaan duduknya putri"pinta dipta tanpa menoleh karena merasa putri duduk sangat menempel padanya.Dipta mulai risih,"Putri aq bilang geser sana dikit duduknya..kan mobilnya masih..eh.."dipta tak melanjutkan lagi ucapannya karena saat dipta menoleh ternyata putri telah tertidur dan tanpa sengaja bersandar padanya.Dipta tidak tega membangunkan putri yang tampak sangat kelelahan dan membiarkan putri tidur bersandar padanya.

Putri terbangun dan melihat dia sekarang sudah ada di kamar tidurnya.Putri sedikit menggeliat karena tubuhnya terasa sangat pegal dan tanpa sadar selimut yang menutupi tubuhnya turun hingga ke perutnya."Ah..capek banget rasanya..koq aq udah pake piyama ya?bukannya aq tadi masih pake baju pengantin?"gumam putri mulai bingung."Ceklek!"pintu kamar mandi terbuka,"Udah bangun?"dipta keluar hanya mengenakan celana pendek tanpa baju dan mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.Putri melongo dan baru sadar,"Ih..kak dipta porno..cepetan pake bajunya!"teriak putri sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.Dipta gelagapan,"Hah?eh..iya..iya"dipta dengan cepat menyambar kaos warna hitamnya."Udah"..dan putri mulai menurunkan tangannya perlahan lalu bernafas lega."Kak..".."Hmm".
"Kenapa putri udah pake piyama,kan tadi masih pake baju pengantin?"tanya putri polos."Oh itu biar tidur kamu nyenyak jadi aq gantiin baju kamu"jawab dipta santai."Oh.....hah???kak dipta!!!!bantal guling melayang tepat ke muka dipta,"Bugg!!" 

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang