Part 43

46 7 2
                                    

Dipta membaca surat perpisahan dari putri di kamarnya,"Assalammu'alaikum kak dipta...maaf putri tidak pamit dengan kak dipta,putri takut kak dipta masih marah sama putri.Putri tahu putri selama ini selalu menyusahkan kak dipta karena sikap kekanakan putri dan masih cengeng,putri selalu bertanya-tanya kapan semua penderitaan kita berdua akan berakhir dalam pernikahan pura-pura ini,dan sepertinya saat inilah saat yang tepat,dimana tidak ada lagi yang harus kita pertahankan dalam pernikahan kita,sejak fachri meninggalkan kita.Putri minta maaf tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk fachri,putri sadar akan semua kekurangan putri,karena itu putri sadar diri menjauhi kak dipta yang bisa mendapatkan perempuan lain yang jauh lebih sempurna dari putri.Semoga dengan perpisahan kita tidak akan menyebabkan putusnya tali silaturahmi antara keluarga kita,putri janji setelah ini tidak akan mengganggu kak dipta lagi.Terima kasih atas semua kebaikan kak dipta selama ini pada putri dan terima kasih untuk kenangan indah yang terukir dalam pernikahan yang singkat ini.Maaf atas semua kesalahan yang putri perbuat,mungkin hanya sampai disini kisah kita,...selamat tinggal kak dipta,...wassalam..putri".Dipta tidak bisa lagi menahan air matanya yang memang sejak tadi berontak ingin keluar."Putri...maafkan aq.."ucap dipta lirih sambil menatap foto pernikahannya dan putri.

Putri mendapat laporan kalau rachel yang telah menculiknya dan putri mendapatkan kembali hpnya yang sempat diambil oleh penculiknya.Putri mengecek hpnya dan membaca sms yang dikirim oleh dipta saat dirinya diculik,"Ternyata kak dipta memang menginginkan perpisahan denganku,berarti keputusanku sudah benar"gumam putri sedih.Sedang melamun,tiba-tiba hp putri berbunyi,"Halo?"."Halo putri,ini aq vean,kamu dimana?"tanya vean cepat."Maaf kak,putri ingin menenangkan diri,putri tidak bisa ngasih tahu kak vean dimana putri sekarang"jawab putri."Aq mengerti put,tapi kamu sudah tahu kan siapa yang menculikmu?"tanya vean."Iya kak,sudahlah putri sudah ikhlas"jawab putri pasrah."Tapi dipta tidak put,dipta mengajukan tuntutan dengan hukuman seberat-beratnya terhadap rachel karena telah menculikmu,bahkan dipta meminta bantuan pengacara ternama untuk menjebloskan rachel ke penjara"jelas vean membuat putri terkejut."Bukannya kak dipta sangat mencintai rachel kak?"tanya putri heran."Kamu belum tahu siapa dipta put,nanti kamu akan tahu sendiri"jawab vean berteka teki.

Dipta mencari putri kesana kemari tapi putri tetap tidak bisa terlacak,bahkan keluarganya pun tidak tahu kemana putri pergi,"Suami macam apa kamu yang tidak bisa menjaga istrinya,bahkan istri diculik pun kamu tidak tahu,mama menyesal telah merestui kamu menikahi putri,seharusnya putri itu menikah dengan vean yang jauh lebih perhatian dengan putri,dari pada dengan kamu yang tidak punya perasaan"omel mama putri yang semakin membenci dipta."Maaf ma,dipta memang pantas mama caci maki,dipta memang salah telah membuat putri sakit hati,membuat putri sedih selama kami menikah,karena itu dipta ingin menemui putri..mungkin untuk yang terakhir kalinya..karena dipta ingin putri bahagia dengan laki-laki yang dicintainya,sebelum berpisah,dipta ingin minta maaf yang sebesar-besarnya pada putri"balas dipta dengan mata merah menahan tangis."Sampaikan maafmu itu pada putri,bukan pada mama"ucap mama putri ketus meninggalkan dipta di ruang tamu.

Dipta ke kampus putri,berharap putri ada di kampus,tapi putri tetap tidak terlihat.Dipta melamun melihat ke arah kelas putri,"Kak dipta ngapain?"tanya rara yang heran melihat dipta melamun."Ra,kamu tahu gak putri kemana?aq sudah mencari kemana-mana tapi tidak ketemu,aq sudah putus asa mencarinya"tanya dipta."Putri memang jarang ke kampus kak,dia kan tinggal bimbingan skripsi,tapi dua minggu terakhir ini aq memang gak ngeliat putri di kampus kak"jawab rara jujur."Ya Allah putri..kamu kemana?"ucap dipta mengacak rambutnya kesal."Sudah telpon putri?"tanya rara.Dipta menggeleng,"Hpnya hilang,aq tidak punya nomor putri yang baru"jawab dipta.Rara menghela nafas panjang,"Sudah saatnya kak dipta mengungkapkan semuanya pada putri kak,walaupun nantinya putri akan marah dengan semua yang telah kak dipta lakukan padanya,tapi setidaknya kak dipta sudah berani untuk jujur,siapa tahu sikap putri malah sebaliknya,malah bisa baikan,ya kan?"usul rara."Memang tujuanku ingin menemuinya adalah mengungkapkan semuanya ra,tapi aq ragu dia tidak akan marah mendengar pengakuanku,aq sudah siap menerima konsekuensinya nanti,walaupun aq tidak akan pernah siap untuk berpisah dengannya,tapi asalkan putri bahagia,aq rela melepasnya"jawab dipta lirih,rara jadi kasihan melihat dipta yang benar-benar kacau karena ditinggal putri.

Dipta mampir ke rumah orang tuanya karena ada urusan,"Dip,kamu gak mau nyelesaiin masalah kamu sama putri?"tanya vean."Sejak putri menghilang aq mencoba mencarinya tapi sampai detik ini aq tidak berhasil menemukannya"jawab dipta sedih."Telponlah,putri bukan perempuan pendendam kurasa"saran vean."Tapi aq gak punya nomor hpnya yang baru"jawab dipta."Ngapain cari nomor baru,kan nomor hpnya masih yang lama"ucap vean cuek."Hah?koq kamu malah lebih tahu dari aq?"tanya dipta mulai cemburu."Ya iyalah,kamu kan memang gak peka sama istri kamu sendiri,hp putri sudah ditemukan pak polisi"jawab vean.Tanpa menunggu lagi dipta langsung menekan kontak putri.Berkali-kali dipta menelpon putri tapi tidak diangkat,dipta kehilangan semangatnya lagi.

Putri tahu dipta menelponnya,tapi putri tidak ingin berhubungan lagi dengan dipta,karena putri ingin mencoba melupakan dipta,tapi sepertinya sia-sia saja karena putri bahkan setiap saat mengingat dipta dan merindukannya.Dipta akhirnya mengirimkan sms untuk putri,"Putri,..mungkin kata maaf tidak pantas aq terima darimu lagi,tapi maaf,itu murni dari lubuk hatiku yang terdalam,aq memang tidak pantas bicara denganmu lagi,tapi aq mohon untuk yang terakhir kalinya aq ingin bertemu denganmu,ada yang harus aq sampaikan,setelah itu aq janji tidak akan pernah menemuimu lagi dan tidak akan pernah mengganggumu lagi,kalau kamu bersedia,besok siang pukul satu aq tunggu kamu di cafe dekat kampusmu,aq sangat berharap kamu mau datang menemuiku untuk yang terakhir kalinya..".Putri termangu membaca sms dipta,"Apa lagi yang ingin disampaikannya,semuanya sudah jelas,kami akan berpisah"gumam putri sambil memeluk bantalnya dan menangis.

Pukul satu kurang lima belas menit esok harinya,dipta telah menunggu putri di cafe dekat kampus putri.Dipta membawa amplop coklat di tangannya.Dipta sangat berharap putri mau datang menemuinya,walau kemungkinannya kecil,tapi dipta tetap berharap.Pukul satu lewat sepuluh menit,dipta masih sendirian duduk di meja nomor tiga belas itu.Dipta menunduk menggenggam amplop coklat,harapannya mulai sirna karena putri tak kunjung tiba."Maaf putri terlambat".Dipta sontak mendongak dan melihat sosok perempuan cantik dan imut yang dirindukannya selama hampir satu bulan itu kini berdiri di hadapannya,dipta tersenyum tapi buru-buru serius karena putri sama sekali tidak tersenyum padanya.Mata putri tertuju pada amplop coklat di tangan dipta,"Jadi dia akan menyampaikan hal itu,baiklah..siap tidak siap,aq harus menerimanya"batin putri duduk tepat di hadapan dipta yang tampak sangat tegang.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang