Part 21

48 6 1
                                    

Paginya dipta terbangun lebih dulu,ditatapnya istrinya yang masih tidur berhadap-hadapan dengannya,disentuhnya dahi putri lembut,"Alhamdulillah sudah mendingan,sepertinya kamu harus tidur dalam pelukanku dulu baru sembuh sayang"gumam dipta tersenyum.Tak lama putri mulai membuka matanya,dipta sama sekali tidak takut kalau putri marah karena dia semalaman bersama putri.
Putri menatap dipta dengan bingung,"Apa aq masih mimpi ya,kan kak dipta kemarin sudah pulang,tapi kenapa sekarang ada disini?"tanya putri dengan wajah bingung.Dipta tersenyum,"Selamat pagi putri,tidurnya nyenyak kan?nyenyaklah kan bobonya dijagain sama suaminya"goda dipta.Putri tercekat,dia tidak sedang bermimpi dipta benar-benar ada di hadapannya,semalaman bersamanya dan sedang memeluknya.."Memelukku?".Putri baru sadar kalau dipta masih memeluknya erat."Aaa!lepasin kak!jangan pegang-pegang!"ucap putri ketus mendorong tubuh dipta menjauh darinya.Dipta kaget putri cukup kuat mendorongnya."Hei jangan marah,aq tidur di sampingmu bukan tanpa alasan,kalau saja kamu tidak mengigau memanggil-manggil namaku,aq pasti tidak akan tidur disini"balas dipta membela diri.Putri kaget,"Gak mungkin putri manggil-manggil nama kak dipta,kak dipta pasti bohong"tuduh putri.
Dipta menghela nafas pelan,sekarang mereka sudah duduk berjauhan."Aq tidak bohong,apa perlu aq tunjukkan videonya padamu?tapi kamu jangan kaget ya kalau di video itu kamu juga yang minta aq memelukmu"ucap dipta berbohong."Hah?masa putri begitu kak"putri makin tidak percaya tapi sekarang putri menunduk,putri takut kalau semua yang diucapkan dipta itu memang benar,putri benar-benar malu.Dipta menarik nafas lega,untung saja istrinya itu polos,jadi bisa dibohongi dengan mudah.

Putri baru selesai mandi air hangat,lalu duduk di depan kaca meja riasnya.Putri masih melamun memikirkan ucapan dipta tadi,putri menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang mungil."Mau ditarok mana mukaku,aq benar-benar malu sama kak dipta"gumam putri hampir menangis."Udah selesai mandinya?sekarang buburnya dimakan dulu ya"ucap dipta yang sudah berdiri di belakang putri.
Putri terlonjak kaget,"Iya kak,nanti putri pasti makan buburnya,kak dipta sarapan aja di bawah"balas putri berdiri jauh dari dipta.Dipta heran melihat tingkah putri,"Kamu kenapa jauh banget gitu berdirinya dari aq?"tanya dipta."Gak papa kak"jawab putri singkat.

Putri menyendok buburnya dengan malas,saat bubur itu masuk ke mulutnya,putri langsung berdecap aneh dan tidak jadi meneruskan makan buburnya."Koq berhenti makan buburnya?"tanya dipta yang sebenarnya sejak tadi tidak pernah meninggalkan putri,melainkan memperhatikan setiap tingkah istrinya itu dari balik pintu.Putri menggeleng,"Rasa buburnya aneh,asin banget,biasanya kalau mama masak pasti enak,gak tahu kenapa kali ini rasanya aneh"jawab putri polos.Dipta duduk di pinggir tempat tidur putri,"Ya iyalah rasanya asin,lha buburnya kena air mata kamu,jadi asinlah buburnya"ucap dipta menatap putri sendu.Putri membulatkan matanya yang masih ada sisa air mata yang belum mengering."Ah gak koq kak,putri gak nangis"kilah putri buru-buru menghapus sisa air mata di pipinya.
"Aq tahu aq benar-benar egois selalu memaksamu untuk menjalani pernikahan ini denganku,aq minta maaf telah membuatmu menangis,aq janji akan membuatmu kembali tersenyum"ucap dipta sungguh-sungguh."Kak dipta gak salah,putri saja yang terlalu kekanakan,tidak seharusnya kehidupan pribadi kak dipta putri campuri,putri minta maaf kak,putri sudah memutuskan setelah hari ini putri akan menjalani kehidupan pernikahan bersama kak dipta,seburuk apa pun itu akan putri hadapi tanpa mengeluh lagi,tanpa diketahui orang tua putri lagi,tanpa melibatkan orang tua putri lagi,putri tidak akan kabur lagi,putri janji,dan satu lagi untuk kejadian semalam yang sangat memalukan putri benar-benar minta maaf,putri sungguh-sungguh tidak sadar sudah melakukan hal yang memalukan itu,oleh karena itu putri akan menjaga jarak dengan kak dipta agar kejadian semalam tidak terjadi lagi"ucap putri terdengar sangat dewasa.Dipta menatap putri tidak percaya,gadis di depannya ini sangat berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah dekat dengannya,pantas saja keluarganya begitu menyayangi putri."Jangan berkata seperti itu putri,kita jalani seperti biasa saja,dan untuk tadi malam kamu tidak perlu minta maaf,aq yang salah sudah tidur di sampingmu,aq minta maaf,tapi bukannya setelah tidur di pelukanku demammu langsung turun?itu artinya obat sakit kamu cuma satu,yaitu aq"ucap dipta dengan senyum jahil.
Wajah putri memerah menahan malu,"Kak dipta nyebelin!"teriak putri memukuli dipta kesal.Dipta tertawa puas dan menahan tangan putri yang memukuli lengannya dan digenggamnya erat,"Kak,lepas,putri tidak mau lagi kita terlalu dekat"pinta putri menatap dipta sedih.
"Memangnya kenapa?ada larangan kalau kita dekat?"tanya dipta heran."Sudahlah kak,lebih baik kak dipta pergi syuting sana,pasti sudah dicariin pak kelana sama pak yahya"dalih putri melepaskan tangannya dari dipta."Aq sudah bilang kalau kamu sakit jadi aq tidak bisa ninggalin kamu,siang ini kita pulang ya"jawab dipta santai.Putri hanya bisa menggerutu dalam hati,seperti biasa dipta selalu mengambil keputusan semaunya dia sendiri.

Siangnya dipta pamit pada mama putri untuk pulang bersama putri ke apartemen mereka.Putri memeluk mamanya erat,"Maafin putri ma,setelah ini putri akan jarang bertemu mama,walaupun putri bertengkar hebat dengan kak dipta,
putri akan menyendiri di suatu tempat yang tidak ada yang tahu kalau putri bisa ada disana"batin putri sedih.Dipta melirik putri yang masih melamun menatap jalanan.Dipta merasa bersalah,selama ini putri tidak pernah seperti itu sebelum menikah dengan dipta,tapi sekarang putri jadi pendiam dan tidak ceria lagi seperti saat dipta mengenal putri pertama kali.

Mereka tiba di apartemen dipta,putri berjalan di belakang dipta,walau tidak menggandeng tangan dipta.Begitu lift terbuka,dipta menarik tangan putri erat hingga putri tidak bisa protes lagi.Di dalam lift hanya mereka berdua,putri lega karena tidak ada orang jahat itu disana.Saat masuk ke apartemen,putri langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya."Putri..langsung istirahat ya,tidur biar badannya fit lagi"teriak dipta dari depan kamarnya."Iya kak"balas putri singkat dari dalam kamar.Dipta merasa aneh dengan perubahan sikap putri,biasanya putri akan keluar dan menonton tv bersama dipta,tapi kali ini putri benar-benar menjaga jarak dengan dipta dan dipta tidak suka diacuhkan.Saat dipta sudah masuk ke kamarnya,gantian putri yang keluar kamar mengambil minum atau cemilan di kulkas,begitu juga sebaliknya saat dipta akan keluar kamar,putri bergegas masuk lagi ke kamarnya,sehingga mereka tidak saling bertegur sapa seperti biasanya.

Perubahan sikap putri sudah berlangsung seminggu ini,paginya mereka berangkat bersama tapi putri akan bicara secukupnya,saat di lokasi juga seperti itu,putri hanya bicara dengan dipta saat take bareng dipta tapi kalau mereka tidak satu frame maka putri akan pergi menjauh dari dipta,begitu juga saat pulang mereka bersama tapi saat sudah di rumah,putri akan langsung mengunci dirinya di kamar sampai keesokan paginya.Dipta sudah tidak tahan lagi,dia tidak suka diacuhkan apalagi oleh istrinya sendiri,akhirnya dipta punya ide untuk membuat putri kembali dekat dengannya.

Seminggu ke depan putri akan menghadapi ujian akhir semester,putri belajar dengan rajin walaupun mengantuk karena waktunya terbagi untuk syuting yang memang sudah ditarget akhir bulan harus selesai karena harus segera release.Pagi itu putri berangkat ke kampus seperti biasa diantar oleh dipta.Baru saja mereka berjalan putri tertidur,dipta melirik istrinya yang tampak sangat kelelahan itu.Ide jahil dipta mulai dijalankan.Dipta menepikan mobilnya lalu mendekati putri yang tertidur pulas lalu mendaratkan bibirnya tepat di bibir mungil dan merah nan menggoda milik putri.Dipta hampir lupa menjalankan rencananya akibat terlena dengan ciumannya pada putri.Dipta meraih ponselnya lalu mengabadikan momen indah itu yang berdurasi cukup lama karena lagi-lagi dipta terhanyut akan suasana romantis yang dia rasakan saat memeluk dan mencium istrinya itu.Dipta menjalankan lagi mobilnya sambil tersenyum puas karena rencananya berjalan mulus.
Begitu sampai di kampus,putri terbangun,"Udah nyampe,makasih kak"ucap putri langsung hendak keluar mobil tapi tangannya ditahan dipta,putri buru-buru menepis tangan dipta."Aq mau kamu bersikap seperti dulu lagi,tidak acuh padaku"pinta dipta serius."Perasaan putri biasa aja kak,putri masih ngobrol sama kak dipta kan"jawab putri tanpa rasa bersalah."Ngobrol apanya,pagi nganter ke kampus,siang di lokasi ngobrol pas lg take,pulangnya kamu langsung masuk kamar,di rumah pun kamu menghindari aq,aq ke kamar kamu baru keluar ke dapur,giliran aq keluar kamar kamunya masuk ke kamar lagi,itu yang kamu bilang ngobrol seperti biasa?"tanya dipta menatap putri kesal.Putri terdiam,"Tapi memang lebih baik seperti itu kak,jadi kita tidak akan saling ketergantungan satu sama lain dan urusan pribadi pun tidak saling mencampuri ya kan"ucap putri tetap mempertahankan pendapatnya."Tidak bisa,aq paling tidak suka diacuhkan apalagi oleh kamu putri,mulai hari ini kamu dekat denganku seperti dulu lagi,karena kalau tidak kamu pasti akan menyesal"putus dipta tersenyum licik."Menyesal kenapa kak?"tanya putri bingung."Menyesal karena video romantis kita akan aq sebar ke teman-teman kampus dan teman-teman di lokasi,gimana sayang?"ancam dipta memutar video yang direkamnya tadi saat mencium putri.Putri melotot dan benar-benar malu,"Kak dipta jahat,hapus kak videonya!"pinta putri panik ingin merebut hp dipta tapi dipta menjauhkan hpnya sehingga putri tanpa sengaja jatuh ke dada dipta dan pinggangnya dipeluk dipta."Kak dipta lepas,hapus videonya kak putri mohon"pinta putri memelas menatap dipta."Aq tidak akan pernah menghapusnya,tapi aq janji tidak akan menyebarkan video kita kalau kamu mau peduli lagi padaku,bagaimana?"tanya dipta begitu dekat dengan wajah putri.Putri akhirnya mengangguk setuju,"Nah kan kalau kamu tidak menjauhiku kan gak mungkin aq nekat begini,atau kamu memang mau dicium ya sama aq?"goda dipta mengecup pipi putri pelan.Putri melotot dan memukul dada dipta keras."Lepas kak,putri mau ujian nanti terlambat"pinta putri mendorong dada dipta.Dipta melepaskan pelukannya tapi kembali mendaratkan kecupan di kening putri.Putri terkejut tapi buru-buru keluar dari mobil.Dipta keluar dari mobil,"Nanti siang aq jemput ya istriku sayang"teriak dipta kencang sukses membuat semua teman putri menoleh dan membuat wajah putri merah padam.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang