Part 22

47 7 3
                                    

Dipta masih senyum-senyum melihat video rekamannya dengan putri tadi."Kenapa senyum-senyum sendiri gitu dip?"tanya ikhsan heran."Ah gak papa"jawab dipta singkat masih asyik dengan hpnya.
Ikhsan iseng mengintip dan,"Wow!ternyata video pribadi"ikhsan kaget lalu tersenyum.Dipta tersenyum malu-malu,"Hehe,iseng abisnya dia imut banget,gemesin,minta digigit"jawab dipta cengengesan."Iya deh yang lagi menikmati masa indah dalam kehidupan rumah tangga"ucap ikhsan tertawa."Masa indah apaan,kalau gak dijebak begini pasti aq dianggep patung lagi sama istriku"batin dipta.

Dipta ingin melihat apakah putri menepati janjinya atau tidak.Begitu tiba di lokasi dipta sengaja duduk di samping putri.Putri diam saja,dipta mulai jahil melingkarkan tangannya di pinggang putri,putri sontak melotot pada dipta dan menepis tangan dipta dan beranjak untuk pergi,"Hmm sepertinya siang ini kru dan pemain akan dapet tontonan video romantis gratis"ancam dipta pelan,langkah putri terhenti lalu balik lagi duduk di samping dipta lalu menatap dipta,"Kak,putri mohon jangan disebarin ya,putri janji gak akan jauh-jauh dari kak dipta,tapi kak dipta juga jangan jahil,kan putri risih"pinta putri memelas."Ehm..gimana ya.."dipta tampak menimbang-nimbang."Kak.."bujuk putri memasang wajah imutnya sambil menarik-narik lengan dipta.Dipta terdiam dan menatap putri lekat makin dekat..makin dekat.."Kak dipta mau ngapain?"tanya putri gugup.Dipta tidak menjawab tapi menarik putri ke pelukannya,"Aa!kak dipta!"teriak putri makin panik apalagi saat dipta hampir menyentuh bibirnya.Tapi,"Dipta,ditahan dulu,itu adegan romantisnya buat di rumah aja,kalau lagi berdua,sekarang kita take dulu"pak yahya membuyarkan segalanya.Wajah putri memerah karena malu,sementara dipta kecewa karena gagal menyentuh putri.
Dipta menatap putri lalu tersenyum,"Iya aq gak akan jahil asal kamu ada di sisiku terus"ucap dipta lembut dan secepat kilat mendaratkan ciuman singkat di bibir putri yang masih syok.Dipta dengan cuek menggandeng putri untuk mulai take,padahal jantung putri serasa sudah jatuh dari tadi.Egra yang melihat kejadian pasangan aneh itu makin cemburu.

Tak terasa pernikahan dipta dan putri sudah masuk bulan ke enam.
Bisa dibilang pernikahan mereka penuh pertengkaran tapi kadang romantis,walau itu pemaksaan yang dilakukan dipta.Syuting film sudah selesai dan sedang proses release.Putri lega tapi sebenarnya sedih karena teringat pernikahan mereka akan segera berakhir setelah film selesai dan promo film berjalan baik.Jika putri sedih,lain halnya dengan dipta yang biasa saja seolah lupa kalau pernikahan mereka bukan pernikahan sungguhan.Putri sedang melamun di kampusnya siang itu,"Hai put,apa kabar?"sapa seorang cowok ganteng,seumuran putri dan ramah.Putri mendongak dan tersenyum,"Nuca?"."Iya ini aq nuca put,lama kita tidak bertemu ya"jawab nuca tersenyum ramah."Iya,gimana kuliah kamu di perancis?"tanya putri antusias."Baik,tapi aq harus pindah kesini karena mamaku tidak mau sendirian saat papaku tugas keluar negeri dan sebenarnya karena seseorang yang membuat aq harus kembali kesini"jawab nuca."Wah pasti pacar kamu ya?baguslah kalau begitu"ucap putri."Apa kamu gak merasa put,kalau seseorang itu kamu"batin nuca.Putri begitu asyik ngobrol dengan nuca hingga tidak sadar kalau sudah ada seseorang yang berkuasa atas dirinya sedang memandang tidak suka pada keakrabannya dan nuca."Sudah selesai kan?ayo pulang"ajak dipta menarik tangan putri lalu memeluk pinggangnya erat."Kak dipta,sejak kapan nyampe?"tanya putri sedikit kaget."Sejak satu jam yang lalu"jawab dipta datar."Masa sih kak,koq putri gak tahu"tanya putri heran hingga tanpa sadar mengacuhkan nuca yang masih bengong di tempatnya melihat pasangan itu asyik berdebat."Maaf kalau saya menyela"ucap nuca membuat dipta menatap sinis padanya."Oh iya kak,ini nuca teman putri waktu sma,tadinya dia kuliah di prancis tapi sekarang balik lagi kesini karena mamanya dan seseorang katanya kak,nuca ini kak dipta"putri dengan polosnya mengenalkan nuca pada dipta yang sedang terbakar cemburu."Saya nuca teman dekat putri,dan anda?"tanya nuca tampak menantang dipta."Saya dipta,suami putri,sayang ayo kita pulang"ajak dipta langsung menarik pinggang putri meninggalkan nuca yang masih syok karena mendengar jawaban dipta yang tepat menghujam jantungnya.

Putri melirik dipta yang hanya diam setelah bertemu nuca tadi,"Kak.."panggil putri pelan."Hmm"jawab dipta tanpa menoleh putri."Kan film kita udah selesai,bentar lagi promo,trus release,berarti kita akan segera mengakhiri semuanya kan?"tanya putri mengejutkan dipta yang refleks menginjak rem,putri terkejut melihat reaksi dipta."Kenapa kamu tiba-tiba nanyain hal itu?kayaknya kamu seneng banget untuk pisah dari aq"tanya dipta dingin menatap putri.Putri menatap dipta,"Siapa bilang seneng kak,yang ada sakit sekali mengingat semuanya hanya pura-pura"batin putri sedih."Bukan begitu kak,kan putri cuma nanya,jangan salah sangka dulu"jawab putri pelan."Kalau begitu jangan bertanya lagi atau mengingatkan tentang hal itu lagi padaku"tegas dipta dingin dan melajukan mobilnya lagi dengan gusar.Putri hanya diam,tidak mengerti dengan sikap dipta yang tiba-tiba marah saat ditanya tentang status pernikahan mereka.

Dipta tampak sedang memikirkan sesuatu dengan serius,"Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal itu,apa ada hubungannya dengan temannya yang sok kecakepan itu ya?aq akan buat perhitungan dengan laki-laki sok kegantengan itu"batin dipta sambil menatap putri dari kejauhan yang sedang asyik bercanda dengan hellen dan teman-temannya yang lain."Tawanya,senyumnya,malu-malunya,kepolosannya selalu membuatku terpesona,bagaimana mungkin aq akan melepaskannya"dipta asyik dengan pikirannya tentang putri."Jangan cuma diliatin aja,mending dideketin kan biar puas mandangnya dari deket"ledek ikhsan,wajah dipta memerah karena malu ketahuan sedang curi-curi pandang pada putri.

Dipta dan putri tiba di parkiran apartemen,dipta yang baru saja akan menggandeng tangan putri,"Pak dipta,ada hal penting yang mau saya bicarakan"ucap pak dibyo pemilik apartemen di seberang."Oh baiklah pak"jawab dipta."Kak,putri naik duluan aja ya"ucap putri melepas tangannya dari dipta."Gak papa?"tanya dipta yang diangguki putri.Dipta pun melepas putri berjalan ke arah lift,setelah kejadian di lift beberapa bulan yang lalu dipta sebenarnya masih was was melepas putri sendirian,tapi sepertinya orang gila itu tidak pernah terlihat lagi.Putri menunggu lift terbuka,begitu terbuka putri langsung masuk dan pintu hampir menutup tapi ada tangan kekar yang menahan pintu lift hingga terbuka kembali,putri mendongak dan begitu terkejut karena orang yang masuk lift itu adalah orang yang sama pada saat kejadian di lift beberapa bulan yang lalu."Ketemu lagi kita,sepertinya kita jodoh"ucap orang itu menyeringai mendekati putri.Putri hampir pingsan karena terkejut dan ketakutan tapi sekuat tenaga menghindar dan menekan tombol lift agar terbuka kembali.Begitu pintu lift terbuka,putri langsung berlari,sementara orang itu sepertinya sudah terobsesi dengan putri yang akhirnya mengejar putri."Oh jadi begitu ya pak,kalau sa.."Kak dipta!tolong!"teriak putri sambil berlari menghambur ke pelukan dipta.Dipta kaget dan memeluk putri yang tampak sangat ketakutan,"Ada apa sayang?kamu kenapa?"tanya dipta panik."Itu kak,dia..mau gangguin putri lagi"jawab putri menoleh ke arah orang jahat yang mengejarnya.Dipta menatap orang itu dengan tajam."Kamu tunggu disini ya,aq beresin orang itu dulu"ucap dipta lembut membelai wajah putri dan putri mengangguk,"Hati-hati ya kak"pesan putri yang dibalas senyuman oleh dipta.Dipta maju mendekati laki-laki gila itu,"Jadi kamu yang sudah berani mengganggu istriku hah!brengsek!Bug!!"dipta tanpa banyak bicara langsung mendaratkan pukulan bertubi-tubi di wajah dan perut laki-laki itu hingga tersungkur.Tapi tak lama orang itu bangkit dan membalas pukulan dipta hingga hidung dipta berdarah,"Kak dipta!"pekik putri histeris.Orang-orang mulai berdatangan karena mendengar keributan di parkiran.Pihak keamanan berdatangan tapi dipta ingin menghajar orang itu habis-habisan dengan tangannya sendiri.Dipta masih terus menghajar wajah orang itu hingga babak belur,"Pak dipta,cukup,nanti bapak malah yang dilaporkan ke polisi"security mengingatkan tapi dipta masih emosi memukuli orang itu tanpa henti hingga tangan mungil menahan tangannya,"Cukup kak,putri gak mau kalau kak dipta malah yang ditahan polisi,nanti yang jagain putri siapa"bujuk putri lembut menatap dipta.Dipta langsung berhenti dan berdiri meraih pinggang putri,"Aq yang akan jagain kamu selamanya,jangan takut sayang"balas dipta menatap putri lembut,semua emosi yang meluap-luap tadi menguap entah kemana hanya karena sentuhan lembut seorang putri.

"Aaw,sakit sayang!"teriak dipta seperti anak kecil."Makanya diem jangan gerak-gerak kak,lagi diobatin juga"omel putri kesal membuat dipta langsung diam."Sakit semua rasanya"rengek dipta."Ya iyalah ini muka sampe gak berbentuk,lebam dan robek disana sini"oceh putri,"Celana kali robek"balas dipta tapi direnguti putri."Kak,lain kali jangan berantem lagi ya,putri takut kak dipta kenapa-napa"pinta putri sedih.Dipta menatap putri lekat,"Kamu khawatirin aq?"tanya dipta."Iya kak,makasih kak dipta nolongin putri dari orang jahat itu,tapi maaf gara-gara putri juga kak dipta jadi babak belur begini"jawab putri."Ah ini sih gak seberapa,yang babak belur kan dia,kalau aq sih walau lebam masih kelihatan gantengnya"ucap dipta tetap narsis."Hhh,iya aja deh"balas putri meninggalkan dipta."Kamu gak tau seberapa paniknya aq melihat kamu ketakutan sayang"batin dipta melihat putri yang sedang sibuk di dapur menyiapkan makan malam.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang