Part 15

50 6 1
                                    

Dipta baru tiba di kampus,dipta mengenakan kacamata hitam dan memakai topi agar tidak ada yang mengenalinya dengan cepat.
Sementara aman hingga dipta mendekati kelas putri.Putri baru keluar kelas,"Udah kan?"tanya dipta datar.Putri mendongak,kaget,"Kak dipta?ih kirain tukang pijat dari mana"ledek putri terkekeh.Dipta menarik pinggang putri menempel padanya,putri terkesiap kaget,"Mau kejadian malam itu kita ulangi lagi?"ancam dipta pelan tepat di depan bibir putri.Putri menggeleng cepat tapi apesnya malah bibirnya menyentuh bibir dipta yang terlalu dekat padanya."Hfft"putri buru-buru menjauhkan wajahnya dan menutup mulutnya.Dipta tertawa,sementara mereka menjadi tontonan gratis teman-teman putri.Tepat saat itu rara lewat dan melihat dipta masih memeluk pinggang putri.Putri yang menyadari hal itu langsung mendorong tubuh dipta menjauh.Rara hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan putri dan dipta."Yah tontonan gratisnya udahan"celetuk teman putri yang makin membuat putri malu.

Putri masih manyun di mobil,sementara dipta masih tersenyum geli mengingat ekspresi putri setelah dikerjainya tadi."Kamu syuting sinetron ya siang ini?"tanya dipta."Iya kak,putri udah kangen banget sama temen-temen disana"jawab putri semangat."Udah makan siang belum?"tanya dipta.Putri menggeleng,"Di lokasi aja,tadi udah janjian sama hellen mau makan bareng mie ayam dekat lokasi"jawab putri.
"Makan nasi,jangan makan mie ayam terus"larang dipta."Kan jarang-jarang juga kak"protes putri.Baru saja dipta ingin bicara lagi,hpnya berbunyi.."Halo.."..."Iya nanti aq kesana,lagi nganter putri dulu"dipta tampak sedikit gusar saat menerima telpon dari seseorang,putri tidak sengaja mendengar suara perempuan yang menelpon dipta."Putri turun di depan aja kak,kan udah deket ini tinggal naik ojek,kak dipta langsung ke lokasi aja,nanti telat,gak enak kalau ditungguin temen-temen yang lain"pinta putri.Dipta tidak menggubris permintaan putri,"Kak".."Gak,kita sudah sepakat,aq yang anter jemput kamu,jangan mendebatku lagi"tolak dipta dingin.
Putri hanya bisa melampiaskan rasa kesalnya dalam hati.

Begitu tiba di lokasi,"Putri!!apa kabar?"hellen langsung heboh menghampiri putri menggoyang-goyangkan tangan putri."Aq baik hellen,ih kangen deh"balas putri tersenyum bahagia."Eh yuk makan,aq traktir deh,abangnya udah kangen tuh sama kamu"ajak hellen cepat menarik tangan putri tapi tangan putri tertahan."Hei,izin dulu sama suaminya ya"dipta marah menarik tangan kiri putri erat.
"Eh ada suaminya,maaf kak hehe,pinjem istrinya ya kak,tenang pasti aq jagain koq"hellen cengengesan."Kak,makasih udah nganterin putri,bukannya putri ngusir,tapi sebaiknya kak dipta segera ke lokasi,gak enak temen-temen dan kru nungguin"ucap putri pelan.
"Hell,dimana mie ayamnya?ayolah,aq ditraktir juga kan"dipta mengacuhkan ucapan putri tapi langsung menggandeng tangan putri mengikuti hellen."Bukannya pergi malah ikut makan"batin putri.

"Nyesel ah ngajak kak dipta makan"sungut hellen yang dikerjai dipta saat baru datang tadi karena dipta langsung membuat pengumuman kalau hellen yang akan mentraktir semua yang makan disitu.Dipta tertawa puas melihat hellen manyun."Jangan manyun gitu dong hellen cantik,aq bantuin deh bayarnya ya"bujuk putri mencolek dagu hellen."Bener put?horee!"hellen kembali ceria.Putri meraih dompet dari dalam tas ranselnya dan mengambil beberapa lembar uang,"Nih.."Simpan uang kamu,nih hell,lain kali jangan ajak istriku makan mie ayam lagi,awas saja"dipta menahan tangan putri dan membayar semua yang mereka makan termasuk teman-teman yang lain.Hellen nyengir dan mengangguk.Dipta langsung berdiri,"Aq pergi dulu ya,nanti aq jemput lagi"pesan dipta pada putri."Ehm,boleh gak putri ikut hellen aja kak?kasihan kak dipta harus bolak balik lagi"pinta putri.Baru saja dipta ingin melarang,"Iya kak,biar putri aq yang anterin,aq janji akan mengantar putri dengan selamat dan aman"hellen ikut mendukung putri.Dipta menatap putri masih tidak rela,tapi,"Ya sudah,asal tidak ngebut dan anterin istriku sampe ke depan apartemennya dengan selamat ya hell,kalau tidak awas saja,aq pergi ya"ucap dipta pamit."Iya kak,hati-hati ya kak"pesan putri lembut,dipta sampai menoleh lagi,"Kamu bilang apa barusan?"tanya dipta.Putri bingung,"Hati-hati kak"ulang putri,dipta mengangguk lalu pergi meninggalkan putri.

Putri menjalani syutingnya hari itu dengan gembira,putri tidak perlu stress melihat perempuan genit menggoda suaminya."Put,gak syuting film hari ini?"tanya resvi."Gak kak,lagi gak ada scene putri"jawab putri."Memangnya gak takut kalau dipta digoda lawan mainnya?pastinya cewek-cewek cantik dan agresif yang rela melakukan apa saja asal bisa dekat dengan dipta"tanya resvi,putri terdiam.Bukannya putri tidak tahu,tapi sebenarnya putri berusaha tidak peduli akan hal itu tapi tetap saja hati kecil putri mengkhawatirkan dipta yang pastinya digoda egra,ular berbisa itu.
"Ehm,maaf ya put kalau gara-gara pertanyaanku kamu jadi kepikiran"resvi merasa bersalah membuat putri jadi khawatir.
"Ah gak koq kak,putri percaya sama kak dipta,kalau pun kak dipta macem-macem,ya udahlah biarin aja"jawab putri berusaha tersenyum walau hatinya cemas.

Malamnya putri diantar hellen pulang,selama perjalanan putri hanya diam,putri kepikiran lagi dengan pertanyaan resvi tadi,"Bagaimana kalau kak dipta mengantar perempuan lain,bagaimana kalau kak dipta tergoda dengan perempuan itu trus gak pulang,bagai.."Put,udah nyampe nih,yuk aq anterin sampe apartemen kamu"hellen menyadarkan lamunan putri yang sudah jauh kemana-mana."Oh iya,aq naik sendiri aja gak papa,makasih ya hellen"ucap putri."Beneran kamu gak papa naik sendiri?"tanya hellen memastikan."Yup,aq gak papa,kamu hati-hati ya pulangnya"jawab putri berlalu masuk ke gedung tinggi itu.

Putri masuk ke lift,putri hanya sendirian di sana,saat pintu lift hampir menutup tiba-tiba ada yang menahan pintu lift,putri terkejut, saat melihat seorang laki-laki tampan tapi dengan tampilan kacau masuk ke dalam lift bersama putri.Putri langsung mundur ketakutan apalagi putri hanya berdua dengan laki-laki itu di dalam lift yang sudah tertutup.Putri menunduk takut,lift sudah melewati lantai tiga,putri mendongak melihat tombol-tombol lift dan ternyata laki-laki itu sedang menatap putri.Putri terkejut dan buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain.Laki-laki itu mendekati putri,semakin dekat,"Kamu mau apa?!"tanya putri ketakutan.Bau alkohol tercium saat laki-laki itu mendekati putri.Laki-laki itu tidak menjawab tapi malah memegang tangan putri dan putri langsung menepisnya,saat laki-laki itu hampir melakukan hal lebih jauh lagi,"Ting!"pintu lift terbuka di lantai lima,putri mendorong laki-laki itu hingga terjatuh dan putri segera berlari keluar setelah sebelumnya sempat menekan tombol menutup pintu hingga begitu putri keluar lift itu langsung tertutup.Putri berlari ke apartemen dipta dengan air mata berurai.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang