Semua sudah terlanjur terjadi,pernikahan dipta dan putri tidak bisa dibatalkan lagi,apalagi saat ini wartawan mulai mengendus berita hangat tentang idola anak muda itu.Siang itu beberapa wartawan berdatangan ke kantor PH Pak Wendra."Pak..apa benar dipta dan putri akan segera menikah?lalu bagaimana dengan cewek yang ketahuan sedang berdua dengan dipta waktu itu?"todong wartawan saat pak wendra baru tiba di kantornya.Pak wendra buru-buru pergi meninggalkan wartawan menuju ke ruangannya yang disana sudah menunggu putri dan dipta."Sekarang kalian keluar dan jelaskan kalau kalian akan segera menikah"pinta pak wendra dingin.Dipta menarik tangan putri tapi ditepis putri,"Hei ayolah"ajak dipta.
"Putri gak mau kak,semuanya serba tiba-tiba untuk putri,putri belum siap bicara di depan wartawan"tolak putri dengan mata berkaca-kaca.Dipta terdiam dan meninggalkan putri yang malah makin kencang terisak.Dipta keluar dan menemui wartawan sendirian,wartawan langsung mengerubunginya."Dipta apa benar kamu akan segera menikah dengan putri?lalu cewek yang sedang berduaan dengan kamu itu siapa?apa putri tidak sakit hati melihatnya?"tanya wartawan begitu bernafsu.Dipta menarik nafas panjang,mencoba bersabar dan menatap wartawan-wartawan di depannya."Saya akan menjelaskan semuanya tapi tidak sekarang,tapi pasti akan saya jawab semua pertanyaan kalian,saya janji akan mengklarifikasi semuanya,maaf saya permisi dulu"jawab dipta meninggalkan wartawan yang masih ingin bertanya lebih banyak lagi pada dipta tapi dihalangi oleh security dan pengawal dipta.
Dipta mencari putri yang sejak siang tadi menghilang.Dipta melihat ada seorang gadis cantik sedang melamun di taman belakang kantor.Dipta perlahan mendekatinya,"Kirain udah mau nikah berarti udah dewasa,gak tahunya masih cengeng"goda dipta pelan.
Putri mendongak dan mulai cemberut,"Ngapain kesini kalau hanya ingin cari masalah?"omel putri dengan bibir manyun.Dipta tersenyum,"Aq cuma mau minta izin"ucap dipta menatap putri.
"Berapa hari?"tanya putri polos."Hah?bukan izin itu,maksudku izin untuk klarifikasi ke wartawan tentang rencana pernikahan kita"jawab dipta."Untuk apa minta izin,kan kak dipta yang mutusin semuanya"ucap putri ketus."Bukan begitu,oke aq minta maaf kalau gara-gara masalahku kamu jadi ikut terseret makin dalam,tapi semuanya sudah terlanjur,tidak mungkin lagi kita membatalkan pernikahan kita,kasihan orang tua kita yang tampak begitu antusias mempersiapkan pernikahan kita,tapi kalau kamu memang tidak mau melanjutkan rencana pernikahan kita gak papa,nanti aq yang jelaskan ke orang tua kita dan biar aq yang menanggung kerugian biaya produksi film,aq pergi dulu"ucap dipta sedikit lesu beranjak meninggalkan putri."Ehm..tunggu dulu"panggil putri pelan tapi dipta bisa mendengarnya dengan jelas dan menoleh."Seperti yang kak dipta bilang tadi semuanya sudah terlanjur,putri gak mau mama papa jadi sedih,jadi ya sudahlah,silahkan klarifikasi semuanya"ucap putri pasrah.Dipta mulai tersenyum dan meraih tangan putri,"Eh..eh belum muhrim,main tarik-tarik aja!"Putri mengaitkan kedua tangannya gugup sambil berjalan menuju ruang aula dimana sudah banyak wartawan menunggu disana.
Putri sangat cantik hari itu,dia memakai dress selutut warna biru laut dengan rambut dibiarkan tergerai indah.Dipta menoleh,dia tahu putri sedang gugup,lalu dipta menggenggam jemari putri lembut,"Eh..hmm"putri nyaris pingsan karena gugup dan kaget dengan perlakuan dipta.Lalu pintu menuju aula terbuka,wartawan menoleh dan langsung menatap kagum dengan pasangan serasi yang berjalan menuju meja di depan mereka.Dipta mulai bicara,"Selamat pagi teman-teman wartawan sekalian,saya senang sekali bisa bertemu langsung dengan teman-teman,seperti janji saya kemarin,hari ini saya akan mengklarifikasi semuanya"dipta menoleh putri yang masih terdiam karena gugup."Saya tidak membantah kalau saya memang pernah bertemu mantan pacar saya minggu lalu,tapi saya tidak melakukan hal yang melewati batas,karena dia hanya mantan pacar saja,tidak lebih,saya tidak akan melakukan hal bodoh yang hanya akan menyakiti orang lain"dipta melirik putri yang sedang menatapnya serius mendengarkan penjelasannya."Saya juga yakin seseorang yang sedang dekat dengan saya saat ini akan mengerti dengan apa yang terjadi,tapi untuk menunjukkan keseriusan saya,akhirnya saya memutuskan untuk melamarnya dan mengajaknya menikah minggu ini juga"ucap dipta menoleh putri dan menggenggam jemari putri dan mengecupnya dengan tatapan yang dalam,putri kaget dan mengerjap-ngerjapkan matanya lucu,benar-benar serasa mimpi dipta melakukan itu padanya."Saya,muhammad pradipta akan menikahi putri clarissa minggu ini,will you marry me putri clarissa?"tanya dipta dengan tatapan lembut dan membunuh dengan keromantisannya.
"Hah?"putri melongo,bibirnya terbuka,putri bingung,putri gugup dan hampir pingsan dengan sikap romantis dipta yang bertubi-tubi padanya."Ya ampun romantis banget"celetuk wartawan perempuan heboh.Dipta mendekati putri yang masih bengong,"Buruan jawab,awas aja kalau berani nolak"ancam dipta berbisik di telinga putri.Seketika putri tersadar kalau semua yang dilakukan dipta hanya pura-pura,putri seakan lupa kalau dipta adalah aktor terkenal yang pandai membuat para wanita bertekuk lutut padanya."I will"jawab putri singkat dengan wajah datar."Yang romantis dong jawabnya"pinta wartawan semangat.Dipta tersenyum tipis,"Lebih baik ulangi dengan romantis sayangku"ancam dipta lagi.Dengan sangat terpaksa,"Yes i will kak muhammad pradipta"jawab putri dengan senyum palsunya yang akhirnya membuat wartawan percaya dengan kisah cinta bohongan mereka.Putri masih cemberut saat dipaksa mamanya untuk fitting baju siang itu."Calon pengantin kenapa cemberut sih?"goda mamanya.
Putri menggeleng dan saat keluar dari ruang ganti putri terdiam menatap calon suaminya yang sedang mencoba jas warna putih yang tampak sangat pas di tubuhnya yang tegap itu.Dipta menoleh putri dan hanya tersenyum tipis."Ayo deketan,mama mau foto kalian,aduh serasi sekali sih"pinta mama dipta semangat.Dipta dan putri terpaksa berdiri berdekatan,"Kurang nempel,kurang mesra,dipta dipeluk dong putrinya"pinta mama dipta heboh yang dikomandoi mama putri.Dipta memeluk pinggang putri lembut membuat putri terkejut dan refleks menoleh,"Cekrek!"momen yang pas dan sangat romantis antara dipta dan putri.Putri masih belum mandi pagi itu,dia masih mengenakan piyamanya dan berjalan ke teras menunggu si mbaknya membelikan nasi uduk.Putri memang break syuting karena harus menyiapkan pernikahannya,lagi asyik melamun sambil sedikit berdendang,"Mana ada tuan putri belum mandi sudah siang begini"ucap seseorang mengagetkan putri dari lamunannya."Ngapain sih pagi-pagi ganggu aja"omel putri manyun."Nih nasi uduk kebon kacang khusus untuk calon istriku yang manja"dipta menaruh bungkusan di depan putri.Putri langsung tersenyum,"Ih tahu dari mana kalau putri lagi pengen nasi uduk kak?"tanya putri heran."Feeling calon suami"jawab dipta santai.Putri mencibir,"Paling juga ada maunya".Dipta tidak menjawab tapi menarik jari putri dan memasang sebuah cincin di jari manis putri,"Pas,aq pergi ya,makan yang banyak ya calon istriku"dipta langsung kabur meninggalkan putri yang masih terbengong-bengong dengan tingkah dipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.