Dipta beberapa kali menelpon putri tapi tidak diangkat,"Kamu dimana sayang?angkat telponnya!"dipta geram karena cemas saat tiba di mal ternyata sudah tutup dan putri sudah tidak ada lagi disana.Putri hanya melirik hpnya yang sejak tadi berbunyi tapi sengaja disilent putri dan tidak diangkatnya."Kenapa gak diangkat?siapa tahu penting"saran panitia."Ah gak papa mba"jawab putri tersenyum kecut.Tak lama putri tiba di apartemen,setelah berterima kasih putri langsung naik lift."Aq minta maaf telat jemput kamu,sekarang kamu dimana???tolong jawab,aq benar-benar khawatir putri sayang"sms dipta setelah sepuluh kali telponnya tidak diangkat putri.Putri hanya membaca sms itu berulang kali,putri senang kalau dipta memanggilnya sayang,tapi putri tetap tidak membalas sms dipta.Putri melihat pintu kamarnya sudah diperbaiki,lalu mengunci diri di kamar.Dipta tiba di apartemen dengan wajah panik,"Pak jaja,apa putri sudah pulang?"tanya dipta cepat."Sudah mas,baru saja mba putri nyampe"jawab pak jaja membuat dipta lega."Dia naik taksi pak?"tanya dipta lagi penasaran."Gak mas,tadi diantar temennya perempuan juga pake baju seragam kayak di mal gitu"jawab pak jaja.
"Alhamdulillah,kirain cowok,ya udah makasih ya pak"ucap dipta tersenyum dan bergegas menuju apartemennya dan yang pasti dipta sudah siap akan diambeki putri jilid dua atau tiga,entahlah karena dipta sering sekali membuat putri marah.Dipta melihat kamar putri terkunci dari dalam,dipta masih ragu untuk mengetuk pintu,tapi karena dipta khawatir putri sakit lagi,akhirnya,"Tok...tok...putri..sayang..sudah tidur ya?"panggil dipta pelan.Tidak ada jawaban,dipta mencoba lagi,"Putri..aq mau minta maaf,kamu gak demam lagi kan?kamu udah makan belum?sayang?"panggil dipta lagi.Dipta mulai putus asa karena putri tetap tidak menjawab panggilannya."Sayang..masa iya pintunya aq dobrak lagi..nan,"Ceklek"pintu terbuka,dipta nyengir di depan pintu,usahanya berhasil.Putri keluar sudah siap untuk tidur dengan piyama doraemonnya,menatap dipta dengan malas."Putri,aq minta maaf ya,tadi ada keperluan mendadak,ehm.,sekalian aq mau jelasin ke kamu siapa dia,gimana kalau kita ngobrol sebentar di sofa?"tanya dipta."Maaf kak,putri capek dan ngantuk banget,dan soal siapa yang akan kak dipta ceritain,putri rasa putri tidak berhak tahu karena putri bukan siapa-siapanya kak dipta,karena pernikahan kita sebentar lagi akan berakhir kan?setelah film kita tayang,beberapa bulan kemudian kak dipta akan pergi meninggalkan putri,jadi untuk apa menceritakan hal pribadi kak dipta pada putri,kan kak dipta sendiri yang bilang kalau kita tidak berhak mencampuri urusan pribadi masing-masing"jawab putri dengan mata sayu.Dipta terdiam dan benar-benar terpaku di tempatnya mendengar jawaban putri."Dan untuk kejadian tadi putri sudah paham,jadi tidak perlu dipermasalahkan lagi,ada lagi kak?"tanya putri pelan."Ehm..itu..eh..iya tidak ada lagi,kamu boleh tidur sekarang,terima kasih"jawab dipta lesu dan benar-benar sedih.Putri baru akan berbalik,"Selamat tidur putri,mimpi indah ya"dipta mengucapkannya sangat pelan dan terdengar putus asa.Putri menoleh dipta dan tersenyum tipis lalu pintu kamar ditutup lagi.
Dipta masih melamun memikirkan ucapan putri tadi,"Aq baru ingin membagi kisah sedihku padanya,tapi dia langsung menolaknya,aq sepertinya harus mundur teratur,mungkin di hatinya memang tidak ada tempat untukku"gumam dipta tersenyum dengan hati teriris dan tanpa sadar menangis."Apa-apaan ini?masa iya aq menangis gara-gara perempuan,baru kali ini ada perempuan yang bisa membuatku menangis karenanya,dulu saat dia pergi aq hanya kacau tapi tidak sampai menangis seperti ini,kenapa aq jadi lemah begini,ahh..putri kamu sudah mengguna-gunaiku dengan kepolosan dan kecantikanmu itu"dipta bicara sendiri dan melempar semua bantal dengan kesal.
Pagi di hari libur itu dipta sudah merapikan barang-barangnya,dipta sudah mantap untuk mengajak putri pindah walaupun hatinya masih ragu dengan kelangsungan pernikahannya.Putri keluar kamar dan melihat dipta mulai mengepak barang-barangnya.Putri cemas,dipikirnya dipta akan segera meninggalkannya.Putri hanya memandangi dipta dengan wajah sedih,dipta menoleh,"Eh udah bangun,maaf aq lupa bilang kalau hari ini kita pindah"ucap dipta."Hah?pindah?kita?kemana?"tanya putri seperti orang linglung.
Dipta tersenyum,"Iya kita pindah ke rumah baru,nanti kamu tahu sendiri deh dimana,ayo aq bantuin beresin barang-barang kamu"jawab dipta mendekati putri yang masih bingung."Putri..kenapa masih bengong,kamu tinggal bilang saja yang mana harus dibawa hari ini biar sisanya aq ambil lagi besok"tanya dipta mengejutkan putri."I..iya kak,barang putri gak banyak koq,cuma itu..itu..itu..itu..sama itu juga..trus.."Eh..iya hari ini bawa yang penting-penting dulu saja ya"potong dipta yang mulai pusing melihat barang putri begitu banyak.Putri mulai memberesi barangnya dibantu dipta,"Kak,bukain,susah"putri menyodorkan isolasi warna coklat di depan dipta.Dipta tidak memperhatikan dan dengan cuek malah membuka kancing kemeja putri,"Aaaa!plakkk!"putri kaget dan memukul lengan dipta dengan keras."Aduh..kenapa dipukul sih?katanya tadi minta dibukain"tanya dipta mengelus lengannya yang memerah."Yang minta dibukain itu isolasinya bukan kemeja putri kak,ish..dasar modus"omel putri sambil memasang lagi kancing kemejanya yang sempat dibuka dipta tadi.Dipta nyengir dan menggaruk kepalanya karena malu ketahuan modusnya.Setelah beres mengepak barang-barang yang dirasa paling penting untuk dibawa hari itu,mereka pun berangkat."Jadi yang dibawa cuma barang-barang yang kecil ya kak?barang yang lain kayak tv,kulkas dan lain-lain gimana?"tanya putri heran."Udah lengkap disana,kamu tenang saja,begitu nyampe kamu bisa langsung bobo cantik"jawab dipta santai,putri hanya mengangguk padahal masih bingung.Dipta melirik putri,"Ini impianku membawa istriku tinggal di rumah yang aq bangun sendiri dengan hasil kerjaku selama ini,kuharap dia berjodoh denganku selamanya"batin dipta masih menatap putri.Putri yang tidak sengaja melirik dipta,"Kenapa liat putri begitu banget kak?ada yang salah sama penampilan putri ya?"tanya putri polos.Dipta tertawa dan mengacak rambut putri hingga putri mengerucutkan bibirnya kesal.
Sebelum masuk ke perumahan yang mereka tuju,dipta meminta putri memakai bandana menutup matanya."Kenapa harus ditutup sih kak mata putri?kak dipta mau buang putri ya,biar putri gak tau jalan pulang gitu?"protes putri."Aish..jauh banget khayalannya sih,gak koq,cuma mau ngasih surprise saja,itu juga kalau kamu mau,kalau gak mau gak papa"jawab dipta menarik lagi bandananya."Eh..iya..iya putri mau,sini pasangin,tapi jangan kenceng-kenceng masangnya ya kak"pinta putri yang tidak tega melihat wajah dipta berubah sedih.Dipta tersenyum dan memasang bandana menutup mata putri lembut,"Jangan ngintip ya"bisik dipta tertawa kecil."Gak akan,tapi awas saja kalau kak dipta bohongin putri,putri kutuk kak dipta jadi..ehm..jadi apa ya.."putri masih terus mengoceh membuat dipta gemas,"Cup!""Aaahh..tuh kan kak dipta modus terus,gak jadi ah tutup matanya"putri hampir melepas bandananya karena dipta iseng mengecup pipinya,"Haha..iya maaf ya,abisnya kamu gemesin,kita jalan ya"dipta tertawa geli melihat tingkah istrinya yang lugu itu.
Dipta menepikan mobilnya di depan sebuah rumah yang sebenarnya tidak terlalu besar tapi terlihat sangat modern dan cantik dengan taman di depannya."Ayo turun,pelan-pelan,pegangan sama aq ya"ucap dipta lembut menarik putri keluar dari mobil.Putri masih bingung sebenarnya dipta ingin memberi surprise apa padanya.Putri memegang lengan dipta erat karena takut jatuh.Dipta membawa putri berdiri tepat di depan rumah mereka,lalu dipta membuka bandana yang menutup mata indah putri.Putri mengerjapkan matanya lalu melihat ke depan,dipta sangat cemas menanti reaksi putri melihat surprisenya itu.Awalnya wajah putri terlihat menatap rumah itu biasa saja,tapi begitu melihat ada taman di depannya,senyum mulai terukir di bibir mungilnya.Dipta menarik nafas lega melihat reaksi istrinya itu."Kak,ini rumah siapa?"tanya putri polos.Dipta merangkul bahu putri,"Ini rumah kita sayang"jawab dipta menatap putri lekat.Putri terharu dan hampir menangis saat dipta mengucapkan kalimat yang terdengar begitu indah,"Kak dipta.."putri tercekat dan memeluk dipta erat.Dipta tersenyum bahagia karena berhasil membuat putri bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.