Putri benar-benar gugup saat bertemu rara."Masuk sana,biar aq bicara sama rara"ucap dipta dingin.Putri masih sempat menoleh dipta dan rara yang mulai bicara serius.Putri berusaha konsentrasi belajar di kelasnya,tapi seakan percuma karena yang ada di otaknya sekarang bagaimana kalau rara patah hati dan sangat membencinya.
Putri tidak mau mengkhianati rara,"Semuanya gara-gara kak dipta nih"gumam putri sedikit keras hingga terdengar dosen dan temen-teman di kelasnya."Kalau mau mikirin pacar mending keluar"ucap dosen sinis dan teman-temannya menertawakannya.Putri hanya menunduk dan benar-benar malu karena ulahnya barusan.Saat kuliah usai,putri keluar kelas dan melihat rara,buru-buru putri mendekati rara tapi rara langsung melengos,"Ra..aq.."."Udah ayo kita pulang,udah ditungguin di lokasi nih"dipta menarik tangan putri menjauhi rara."Tapi rara kak.."dipta tetap tak peduli dan membawa putri ke mobilnya.Putri menatap dipta kesal dan tidak memasang seatbeltnya."Kak,rara gimana?aq gak mau mengkhianatinya,aq gak mau dituduh perebut pacar orang"ucap putri menatap dipta emosi.
Bukannya menjawab,dipta malah mendekati putri dan nyaris membuat putri berhenti bernafas,dipta menarik sabuk dan memasangkannya dengan sempurna untuk putri."Aq sudah bilang sama rara kalau kita akan menikah,dia sudah mengerti"ucap dipta datar tanpa menoleh putri dan melajukan mobilnya."Ngerti dari hongkong,dia jutek gitu sama putri,ish.."ucap putri manyun.
Dipta tidak membahas rara lagi dan serius menatap jalanan.Selama syuting putri berusaha menghindari dipta,putri masih kesal dengan sikap cuek dipta pada rara."Kalian kenapa lagi?kalian tuh pasangan di film ini,jangan sampai aq mengganti adegan yang lebih sweet lagi dari ini ya,ciuman mungkin?"ancam pak yahya sedikit horor membuat putri gelagapan dan buru-buru menghadap dipta yang sedari tadi diacuhkannya.Putri sudah siap-siap akan pulang,ternyata dipta sudah berdiri di depan mobilnya."Ayo"dipta langsung menyalakan mobilnya,tapi putri dengan cuek berlalu melewati mobil dipta.Dipta langsung turun,"Pak yahya,besok adegan ciumannya jadi ya!"teriak dipta kencang pada pak yahya yang langsung membuat putri balik lagi masuk ke mobil dipta dengan bibir manyun.
Setibanya di rumah putri,putri buru-buru turun,dipta pun ikut turun.
"Mau ngapain?"tanya putri heran.Mama putri membuka pintu dan tersenyum menyambut putri dan dipta."Malam tante,besok mama sama papa saya mau datang kesini,boleh kan tante?"tanya dipta membuat putri tercekat.Mama putri sedikit bingung sebenarnya tapi mengangguk dengan senyum lembutnya.Dipta pun salim lalu berpamitan pulang."Mama gak nyangka ternyata cowok seganteng dan seterkenal dipta bisa langsung serius sama kamu,mama suka"ucap mama putri,putri melotot,"Ih mama,dia itu kan cuma pu..
"Cuma pu apa put?"tanya mama putri penasaran.Putri bingung harus menjawab apa karena hampir saja kelepasan bicara kalau dipta hanya pura-pura baik padanya."Cuma pu..pulang sebentar kan besok kesini lagi hehe"jawab putri nyengir.Keesokan harinya kebetulan break syuting dan putri libur kuliah.
Lagi asyik main PS dengan calista,"Putri!ayo turun,itu dipta sudah datang sama orang tuanya!"teriak mama putri."Deg!"jantung putri hampir copot mendengar ucapan mamanya."Aduh gimana ini?"batin putri gugup dan sibuk bolak balik di kamarnya membuat calista bingung."Ih kakak ngapain sih bolak balik kayak setrikaan?"omel calista."Tolongin kakak dong ca,kamu aja yang turun,bilang kakak lagi gak enak badan,pusing tujuh keliling tuing-tuing,sampe nungging,atau apalah terserah kamu deh"pinta putri memelas.
Calista mengangguk dengan polosnya dan keluar kamarnya.Calista turun mendekati mama dan papanya,"Ca,kakak kamu mana?"tanya mamanya."Kak putri lagi gak enak badan ma,pusing tujuh keliling,tuing-tuing sampe nungging"jawab calista dengan wajah polosnya.Mama papanya,dipta dan orang tuanya bengong mendengar jawaban calista.Mamanya geram,berdiri di bawah tangga,"Putri!!buruan turun,kalau dalam hitungan ketiga kamu gak turun juga..mama bakal.."Iyaaa ma..ini juga lagi turun,sabar napa"teriak putri buru-buru turun sambil memasang wajah imut dan polosnya.
Putri sudah duduk di tengah mama dan papanya,menunggu orang tua dipta ingin menyampaikan apa.Papa dipta tampak masih sangat tampan walau sudah paruh baya,pantas saja dipta menuruni ketampanan papanya,papa dipta memajukan sedikit duduknya,
"Maafkan kedatangan kami yang serba tiba-tiba ini pak,bu dan putri,tapi berhubung anak bungsu kami ini meminta hal yang sebenarnya cukup mengejutkan kami yaitu ingin melamar putri bapak dan ibu,makanya kami datang kesini untuk menyampaikan maksud kami tersebut"ucap papa dipta mengejutkan mama dan papa putri.Sementara putri yang sudah menduga kedatangan dipta untuk melamarnya tampak acuh dan tidak semangat."Ehm..terus terang saya cukup terkejut pak,saya bahkan tidak menyangka ada yang seserius ini dengan putri sulung kami ini"ucap papa putri yang mendapat cubitan kecil dari tangan putri,sementara dipta tersenyum puas menertawakan putri dalam hatinya."Kalau boleh tahu kenapa nak dipta ingin segera melamar putri?"tanya papa putri penasaran.
Dipta menatap papa putri tanpa ragu,"Memang kami baru kenal beberapa bulan saja,tapi saya merasa putri adalah perempuan yang tepat untuk saya,yang bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk saya dan anak-anak kami nanti,apalagi di dunia hiburan begitu banyak godaan pastinya,karena itu saya ingin menghindari hubungan yang tidak diinginkan,saya ingin terikat hanya pada satu perempuan saja dan yang halal pastinya,karena itu saya ingin segera menghalalkan putri untuk menjadi satu-satunya perempuan di hati saya"jawab dipta tampak begitu jujur,hingga putri sempat terhanyut kalau saja tidak ada embel-embel pernikahan kontrak dibalik itu semua,pasti putri akan dengan sangat senang hati menerima dipta sebagai suaminya.Papa putri tersenyum puas dengan jawaban dipta,"Baiklah saya rasa nak dipta memang benar-benar serius ingin menikah dengan putri,kami rasa kami setuju,iya kan ma?"tanya papa putri meminta persetujuan istrinya yang langsung mengangguk setuju."Tapi putri kan masih kuliah pa"protes putri yang dipelototi dipta."Nikah sambil kuliah gak papa sayang,biar mama cepat gendong cucu"ucap mama putri yang membuat bibir putri manyun. "Jadi kapan baiknya kita gelar pernikahan anak kita?"tanya papa putri."Minggu depan"jawab dipta cepat,"Hah???!!"hampir saja putri melempar dipta dengan vas bunga di meja kalau tidak ingat disana ada orang tua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.